
Cryptoharian – Aset Bitcoin (BTC) dan koin digital lain masih saat ini masih terpantau mengalami naik turun yang relatif berulang. Salah satu penyuplai data analisa di media sosial Twitter, Rekt Capital mengklaim bahwa kinerja volume beli BTC saat ini mirip dengan beberapa minggu lalu.
“Volume beli aset BTC minggu ini mirip dengan volume beli beberapa minggu yang lalu. Bedanya, beberapa minggu yang lalu volume serupa menghasilkan pergerakan +10%, dengan harga yang lebih tinggi,”
Dalam cuitan tersebut, juga disebutkan bahwa dalam minggu ini, volume beli serupa telah menghasilkan reaksi kecil + 4%, dengan harga lebih rendah & sebagian besar telah menelusuri kembali.
“BTC sedang berjuang di dekat angka suporrt US$19170. Tapi yang menarik adalah BTC berada pada level terendah yang lebih tinggi secara halus dibandingkan dengan posisi terendah akhir Juni,” ujarnya.
Menurtunya, BTC semakin down dan kehilangan Moving Average 200 minggu lalu, dan hingga kini belum membaliknya ke resistance baru. Jika support hijau memegang BTC, hal tersebut disinyalir dapat meninjau kembali 200 MA.
Sementara itu, seorang pengguna Twitter lain yang merupakan seorang trader bernama Daan Crypto Trader menyatakan, pasar BTC semakin padat dan mirip dengan kemarin.
Baca Juga: Hendak Rampok Bitcoin, Dua Pemuda Hanya Dapatkan Handphone dan Perhiasan
“Kita dapat melihat bagaimana rentang profil volume harian cukup ketat,” kata Daan.
Saat ini, lanjutnya, harga masih berada dalam kisaran yang sama dengan beberapa minggu lalu. BTC harus mengungguli angka US$20.400 untuk naik lebih tinggi.
“Kalau sampai kehilangan US$20.200, kemungkinan akan turun di bawah US$20.000 lagi. Rentang terikat sampai saat itu,” paparnya.
Temuan survei global dari Bitstamp, menjelaskan bahwa terlepas dari tren pasar yang menurun, di kuartal kedua 2022 ini lebih banyak investor ritel Eropa memasukkan uang mereka ke dalam kripto.
Mayoritas penduduk Amerika menujukkan kepercayaan pada kelas aset yang baru lahir ini. Di Asia sendiri sudah banyak investor maupun trader yang beralih ke aset digital ini.
Sebanyak 28.000 investor ritel dan institusional di 23 negara di seluruh dunia disurvei antara 19 Mei dan 6 Juni 2022. Hasilnya, pada akhir kuartal kedua tahun 2022, sekitar 52% investor ritel yang disurvei di pasar utama Eropa mengaku berinvestasi dalam mata uang kripto, naik dari 45% pada kuartal pertama tahun ini.
Selain itu, hasil lain yang ditemukan yakni pendidikan konsumen tetap menjadi masalah yang menahan investor untuk memasuki pasar. Sebanyak 21% responden Benua Biru mengatakan, mereka berinvestasi dalam kripto, namun masih sedikit pengetahuan untuk memulai. Angka itu tertinggi di Inggris, di mana telah meningkat dari 25% pada bulan April menjadi 31% pada hari terakhir survei, menurut Bitstamp.[Im]
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.










