Septiady
Cryptoharian.com– CEO deVere Group, Nigel Green, mengklaim bahwa perang Rusia-Ukraina bisa mendorong seseorang mencari alternatif keuangan. Hal itu kemudian bisa menjadi katalis yang membuat Bitcoin tembus nilai $50K pada akhir bulan Maret ini.
Di tengah ketidakpastian perdamaian di Eropa akibat invasi militer Rusia ke Ukraina, nilai digital aset naik sampai 15% dalam lima hari terakhi ini. banyak ahli yang berpendapat bahwa kenaikan ini akibat sanksi keuangan yang diberikan pada Rusia dan anjloknya Rubel.
Green sendiri berpendapat bahwa konflik ini membawa pergolakan keangan yang signifikan, baik individu maupun perusahaan dan pemerintahan berbondong-bondong mencari alternatif keuangan.
“Ketika bank tutup, ATM kehabisan uang, tabungan pribadi terancam dirampas untuk mendanai perang, dan sistem pembayaran internasional dipersenjatai SWIFT, serta faktor-faktor lain, sistem terdesentralisasi yang layak, tanpa batas, dan tidak mudah rusak, sistem moneter yang tidak dapat disita menjadi sangat terbuka,” ujar Green.
Tetapi, Green menilai masih terlalu dini untuk berasumsi jika crypto nomor wahid ini bisa tembus $70K mengalahkan ATH pada November 2021 lalu. Perlu dicatat bahwa prediksi dari deVere Group cukup akurat, seperti yang terjadi pada musim sebelumnya dimana mereka memprediksi Bitcoin bisa tembus $65K bahkan melampauinya pada akhir tahun 2021.
Baca Juga: TIDAK BULLISH! Analisa Teknikal 4 Maret Fantom, BNB dan SHIBA Inu
Baca Juga: Bullish Atau Tidak? Analisa Teknikal 2 Maret Bitcoin Dan Ethereum
Aset digital memang sudah jauh terlibat dalam perang Rusia-Ukraina. Banyak orang mengirimkan bantuan dalam berbagai bentuk cryptocurrency hingga $35 juta.
Analis crypto, Lark Davis, mengatakan, “Bitcoin double bottom pattern sedang berlangsung! Jika menembus garis resisten, maka breakout tersebut bisa mengirim BTC kembali ke kisaran di pertengahan $50K! Hanya berlaku pada break of the top line.”
Menurut Davis, Bitcoin perlu melewati level resistensi $44K sebelum akhirnya tembus di $50K.
Di sisi lain, direktur Fidelity, Jurrien Timmer, juga berpendapat senada. Pola double bottom adalah formasi bullish yang terjadi di akhir tren turun. Artinya, ini menggambarkan bearish-to-bullish dimana akan terjadi awal tren naik setelahnya.
Analis Ali Martinez, mengatakan, “Untuk meneruskan bullish Bitcoin. Menurut Parabolic SAR, tren BTC sudah berbalik arah menjadi bullish. Perhatikan empat kali terakhir titik SAR bergerak ke bawa candle mingguan, #BTC masing-masing melonjak 73%, 644$, 43%, dan 250%.”
Terlepas dari semua itu, Bitcoin masih harus tetap di level $43,1K untuk bisa mengumpulkan momentum bullish berkelanjutan sehingga membawa nilainya ke level berikutnya.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Iqbal Maulana
Muhammad Syofri
