DavidCryptoharian – Pasar mata uang kripto telah mengalami penurunan besar-besaran, dengan total dana sebesar US$ 325 miliar terhapus dari kapitalisasi pasar sejak 21 Februari lalu. Berdasarkan data dari Coinglass, dalam 24 jam terakhir saja sebanyak US$ 765 miliar telah dilikuidasi.
Melansir dari finbold.com, aksi jual besar-besaran ini membuat harga aset digital utama terjun bebas, sementara likuiditas di pasar koin meme, yang sebelumnya booming juga ikut terpukul.
Namun, Di tengah kepanikan ini ada beberapa indikator teknikal yang menunjukkan bahwa pasar mungkin sedang mendekati titik balik atau rebound.
Ada sejumlah faktor utama yang memicu kejatuhan pasar ini. Pertama, yakni Donald Trump kembali menggulirkan wacana kenaikan tarif perdagangan, yang memicu ketidakpastian di pasar keuangan, termasuk aset kripto. Investor mulai mengurangi exposure mereka terhadap aset resiko, yang mana menyebabkan tekanan jual di pasar kripto meningkat.
Faktor kedua yakni beberapa waktu lalu, di mana Bybit mengalami kebocoran keamanan dan mengalami kerugian senilai US$ 1,4 miliar, yang semakin memperburuk sentimen pasar. Insiden ini membuat investor khawatir tentang keamanan aset digital mereka, dan mendorong mereka untuk menjual kepemilikan sebelum situasi semakin memburuk.
Dampak dari kedua faktor ini menyebabkan harga Bitcoin dan altcoin jatuh dalam waktu singkat. Namun, apakah ini pertanda buruk, atau justru peluang beli bagi para investor?
Bitcoin Mulai Tunjukkan Sinyal Rebound?
Di tengah aksi jual yang terjadi, beberapa indikator teknikal menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin mendekati titik terendahnya
Dari analisis terbaru yang menggunakan data dari Coinglass, RSI menunjukkan bahwa Bitcoin berada dalam kondisi oversold. Indikator ini merupakan salah satu sinyal bahwa tekanan jual mulai mereda. Berikut detilnya:
- RSI 4 jam: 17,35 (sangat oversold)
- RSI 12 jam: 20,63 (tekanan jual mulai melemah).
- RSI 24 jam: 27,22 (sebelum ini, kondisi seperti ini sering kali diikuti oleh pemulihan harga).
Baca Juga: Harga XRP Turun, Bagaimana Token BeerBear Beraksi?
Dengan BTC yang sudah turun hampir 10 persen dalam 12 jam terakhir, banyak analis percaya bahwa ini bisa menjadi peluang akumulasi sebelum harga pulih. Beberapa juga menilai bahwa ini adalah koreksi normal dalam siklus Bull market, di mana harga turun tajam sebelum kembali naik lebih tinggi.
XRP Diduga Juga Alami Hal Serupa
Tidak hanya Bitcoin, XRP juga mengalami penurunan tajam. Akan tetapi, indikator teknikal menunjukkan bahwa rebound juga akan terjadi pada aset ini.
Berikut data RSI XRP saat ini:
- RSI 4 jam: 25,25 (oversold)
- RSI 12 jam: 27,48 (sinyal akumulasi)
- RSI 24 jam: 33,36 (harga mulai undervalued)
Dalam 12 jam terakhir, harga XRP turun hampir 15 persen. Namun, hal ini juga bisa menjadi titik balik dari aset tersebut. Beberapa indikator teknikal jangka panjang masih memberikan sinyal bullish terutama dari MA yang tetap menunjukkan tren beli.
Kendati demikian, perlu diperhatikan juga terkait indikator momentum seperti MACD yang masih menunjukkan tren bearish. Karena itulah investor perlu mendalami riset lagi sebelum memasuki pasar yang tengah anjlok ini.
Haruskah Investor Mulai Beli Sekarang?
Meskipun sinyal oversold pada BTC dan xrp bisa menjadi tanda pemulihan, mengandalkan satu indikator saja tetap beresiko. Pasar kripto terkenal sangat volatil, dan ada banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi pergerakan harganya
1. Volume Perdagangan – Apakah ada cukup pembeli yang siap mendorong harga naik kembali?
2. Likuiditas Pasar – Seberapa banyak aset yang tersedia untuk diperdagangkan?
3. Sentimen Investor – Apakah pasar masih dalam fase kekhawatiran, atau mulai pulih?
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Iqbal Maulana
