Cryptoharian – Dalam perkembangan di era keuangan digital, Bitcoin (BTC) sering dianggap sebagai emas digital. Selain berpotensi sebagai alat investasi, aset ini juga dapat berperan sebagai alat pembayaran berdasarkan regulasi dari masing-masing negara. Namun karena volatilitasnya yang luar biasa, maka aset ini tidak bisa diadopsi sembarangan.
Baru-baru ini, analis terkenal di ruang kripto bernama Rekt membagikan gambaran negatif tentang masa depan harga Bitcoin dalam jangka pendek. Meskipun Bitcoin terbukti tangguh selama beberapa tahun terakhir, apakah ini menjadi pertanda bahwa harga akan turun?
Fraktal Bitcoin yang Menimbulkan Pertanyaan
Menurut Rekt Capital, fraktal Bitcoin yang bearish mengindikasikan bahwa harga Bitcoin mungkin akan naik hingga sekitar US$ 29.000 sebelum kemungkinan penurunan lebih lanjut. Analisis ini berdasarkan beberapa peristiwa teknis utama:
1. Melampaui Batas Bull Market Support Band: Fraktal ini memungkinkan Bitcoin untuk sementara waktu melampaui Batas Bull Market Support (dilambangkan dengan lingkaran kuning). Namun, fraktal ini hanya akan berlaku jika setelah melampaui batas tersebut, Bitcoin kembali gagal menjadi dukungan.
2. Kembali ke Tingkat Perlawanan Lower High: Analisis ini menyatakan bahwa Bitcoin bisa menguji kembali tingkat perlawanan Lower High, bahkan melewati tingkat tersebut sejenak. Namun, fraktal ini tetap berlaku jika ada penolakan akhir pada tingkat ini.
Berita Bitcoin: Tiga Hari Sebelum FOMC September, Harga Bitcoin Malah Naik!
Kriteria Pembatalan Fraktal
Rekt Capital telah menguraikan kriteria khusus untuk membatalkan fraktal bearish Bitcoin ini. Kriteria-kriteria ini termasuk:
1) Batas Bull Market Support Tetap Sebagai support: Jika Bitcoin tetap berada di atas Batas Bull Market Support, bisa saja skenario bearish ini berubah.
2) Penutupan Mingguan di Atas Tingkat Resisten Lower High: Jika Bitcoin secara tegas menutup mingguannya di atas tingkat perlawanan Lower High, hal ini dapat mempengaruhi validitas fraktal bearish ini.
3) Melampaui Tertinggi Tahunan US$ 31.000: Jika Bitcoin berhasil melewati level tertinggi tahunan US$ 31.000, ini bisa menjadi tanda perubahan sentimen pasar.
Ketidakpastian di Pasar
Ketika pasar kripto terus berfluktuasi, penting untuk mendekati analisis ini dengan hati-hati. Bitcoin telah melewati ekspektasi dan prediksi sepanjang sejarahnya, sehingga menjadi sulit untuk memprediksi dengan pasti.
Baca Juga: Ahli Strategi Bloomberg: Kenapa Harga Bitcoin Tidak Kunjung Naik?
Sementara itu analis lainnya bernama Toni Ghinea lewat platform X, memprediksi bahwa harga Bitcoin kemungkinan akan berada dalam kisaran antara US$ 19.000 hingga US$ 23.000 dollar AS. Pernyataan ini datang di tengah situasi pasar yang terus berubah dan tingginya volatilitas di pasar kripto.
“Saya memperkirakan US$ 19.000 – US$ 23.000 di Q4. Tidak ada alasan untuk ber-euforia sekarang,” ungkap Ghinea.
Meskipun beberapa pihak mungkin merasa optimis terhadap kenaikan harga Bitcoin, Toni Ghinea mengingatkan para investor untuk tetap berhati-hati. Menurutnya, bahkan jika harga Bitcoin naik hingga US$ 28.000 dollar AS, itu hanyalah uji coba terhadap resistensi sebelumnya.
Ia pun mengatakan kepada para investor untuk mempertimbangkan akumulasi aset kripto ketika pasar mengalami gejolak.
“Ini hanya ujian dari resistensi sebelumnya. Hal terpenting adalah kita bisa membuat semuanya tetap sederhana. Beli ketika harga jatuh,” pungkas Ghinea.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.