Cryptoharian – Beberapa minggu ini, pasar kripto dihadapkan pada kenyataan penurunan harga yang masif. Penurunan ini dapat dilihat dari anjloknya harga Bitcoin (BTC), hingga ke level paling rendah US$ 54.092 dalam 3 bulan terakhir.
Akan tetapi, salah satu analis kripto di media sosial X dengan nama samaran Atlas mengklaim ini adalah momen penting bagi para investor Bitcoin. Dalam penjelasannya, Atlas menunjukkan pola yang mirip dengan tahun 2019.
Berdasarkan analisanya, Atlas menemukan bahwa grafik BTC saat ini sangat mirip dengan pola tahun 2019. Pola ini menunjukkan kemungkinan perubahan besar di pasar, seperti yang terjadi di masa lalu.

“Jika kita lihat, grafik ini menunjukkan bahwa setelah fase penurunan tajam, harga BTC mungkin akan turun lebih jauh, seperti yang terjadi pada tahun 2019,” ungkap Atlas.
Namun, ia mengingatkan untuk tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan hanya dari beberapa contoh. Meski ada pola yang terlihat, pasar bisa berubah. Atlas memprediksi bahwa setelah halving (pengurangan reward penambangan), harga BTC mungkin sedikit turun, kemudian naik signifikan.
“Pada fase pasca halving, kita akan melihat sedikit penurunan. Setelah turun, nanti akan ada kenaikan ke level tinggi baru,” ujarnya.
Selain itu, berbagai sinyal positif juga mendukung pandangan optimis Atlas. Perubahan sikap Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika yang lebih lunak terhadap BTC merupakan perkembangan yang sangat positif.
“Persetujuan ETF BTC baru-baru ini telah mendorong kenaikan harga pasar,” kata Atlas.
Atlas juga menyatakan bahwa saat ini perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock telah meningkatkan kepemilikan BTC mereka secara signifikan.
Baca Juga: Rangkuman Berita Cryptoharian: Signal Bottom Hingga 3 Altcoin Pelarian Saat Bearish
“Selain itu, saldo BTC di berbagai bursa mencapai titik terendah, situasi yang mirip dengan akhir tahun 2020 sebelum siklus bull besar,” paparnya.

Ia menambahkan, saldo rendah ini mengurangi tekanan jual, yang seringkali menjadi tanda sebelum harga naik. Menurutnya, saat ini Bitcoin berada dalam fase akumulasi, dengan volume perdagangan yang besar dan grafik yang menunjukkan pola mirip dengan tahun 2020.
Musiman di pasar kripto juga memainkan peran penting. Secara historis, pasar mata uang kripto cenderung melambat selama musim panas karena banyak pelaku pasar yang berlibur.
“Kemungkinan perdagangan ETF Ethereum (ETH) akan dimulai saat musim gugur. Ini dapat menjadi pemicu siklus bull berikutnya,” urai Atlas.

Tidak hanya faktor pasar yang diperhitungkan, Atlas juga membahas dampak dari pemilihan presiden AS yang akan datang. Dengan peluang 85 persen Donald Trump menang, menurut Atlas, sikap positif Trump terhadap kripto bisa lebih menguatkan pasar.
“Trump telah terlibat dengan teknologi blockchain sebelumnya, dengan meluncurkan koleksi NFT dan koin meme. Kemungkinan dia juga akan mendukung pertumbuhan ekosistem ini jika terpilih,” tulis Atlas.
Atlas menutup analisisnya dengan saran kuat untuk tidak menjual aset BTC saat ini. Pasalnya, berdasarkan analisis yang ada, musim gugur 2024 diperkirakan akan menjadi awal dari siklus baru yang dapat mengubah kerugian saat ini menjadi keuntungan besar.
“Inilah periode yang pasti akan mengubah kerugian aset Anda menjadi keuntungan gila-gilaan!,” pungkas Atlas.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.