Muhammad Syofri
Cryptoharian – Ethereum tengah mengalami permasalahan biaya rendah jaringan dalam beberapa bulan terakhir, seiring merosotnya minat pada NFT dan DeFi.
Penggunaan jaringan pun telah merosot ke titik yang sangat rendah, bahkan jaringan kini menghadapi sesuatu yang menurut pendukungnya tidak akan terjadi setelah menerapkan mekanisme EIP1559.
Menurut data dari Glassnode, biaya gas di jaringan Ethereum saat ini sama seperti di level Mei 2020, saat harga koin Ether (ETH) masih di kisaran US$200 per koin.
Dengan biaya gas yang sulit diterima, jumlah Ether yang telah dibakar dalam mekanisme burning setelah penerapan EIP1559 justru telah merosot ke titik terendah sepanjang masa.
Hal ini terjadi, lantaran hanya ada 11 persen yang telah dilenyapkan dari peredaran sejauh ini. Angka tersebut sepertinya masih sulit menjadikan Ether sebagai koin deflasi.
Menengok biaya gas yang tinggi dalam jaringan, Ether kini menjadi koin yang paling inflasi sejak penerapan mekanisme tersebut. Sebelum pembaruan the Merge, investor memperkirakan pasokan ETH akan terus meningkat seiring sepinya pengguna jaringan.
Selain itu, meski pasokan yang beredar diusahakan berkurang seiring waktu melalui mekanisme burning, nilai Ether juga tampak tidak mengalami peningkatan di tengah pasar Bearish saat ini.
Kenaikan pada harga Ether masih cenderung dipicu oleh perkembangan sektor DeFi dan NFT, sehingga burning terlihat lebih ke arah jaminan saja, alih-alih menjadi penyebab harga pulih.
Sentimen global juga masih memegang peranan penting dalam pertumbuhan harga Ether, bersamaan dengan pasar kripto yang masih dipimpin oleh pergerakan harga Bitcoin (BTC).
Saat ini pun, pembaruan the Merge masih dinantikan karena jaringan akan beralih konsensus ke Proof-of-Stake (PoS), dari sebelumnya Proof-of-Work (PoW), untuk jaringan yang lebih ramah lingkungan dan energi. Jejak karbon akan hilang dari penambangan Ether karena koin baru akan dicetak melalui metode Staking, alis mengunci aset crypto di dompet untuk membantu jaringan. [St]
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Iqbal Maulana
Septiady
