CryptoHarian

Enam Indikator Berikut Tunjukkan Bitcoin Bisa Pulih Kembali

Cryptoharian – Memasuki hari Selasa (9/7/2024) pagi, Bitcoin (BTC) masih tampak berjuang di angka US$ 56.412. Berdasarkan data dari coingecko, level ini merupakan kenaikan tipis sebesar 1,0 persen dalam jangka waktu 24 jam.

Namun meski harga Bitcoin kembali mengalami volatilitas yang signifikan dan mencapai titik terendah dalam 5 bulan, beberapa indikator kunci menunjukkan bahwa mungkin BTC akan mencapai titik terendah di angka US$ 53.000.

Berdasarkan laporan dari cointelegraph.com di akun resmi media sosial X-nya, berikut enam indikator kunci yang kemungkinan dapat mendongkrak kembali harga Bitcoin:

1. Divergensi Bullish pada RSI

Bitcoin mengalami penurunan sebesar 11,4 persen selama seminggu terakhir, mencapai titik terendah di angka US$ 53.550. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran terkait pengembalian 140.000 Bitcoin dari Mt Gox dan likuidasi BTC oleh pemerintah Jerman.

Namun, ada divergensi yang meningkat antara harga yang jatuh dan Relative Strength Index (RSI) yang naik, menunjukkan tekanan jual mulai melemah. Ini merupakan sinyal teknis bahwa tren turun mungkin akan berbalik arah atau melambat.

2. Pola Hammer Bullish dan RSI Oversold

Dua indikator teknis lain yang mendukung pembalikan bullish adalah pola candlestick hammer bullish yang terbentuk pada 5 Juli, dan RSI harian Bitcoin yang mendekati ambang oversold di 30.

Pola hammer menunjukkan potensi pembalikan tren turun, sementara RSI oversold sering kali mendahului periode konsolidasi atau pemulihan. Analis Jacob Canfield memprediksi BTC bisa pulih ke harga “tinggi sebelumnya” di atas US$ 70.000.

Baca Juga: Ini Dia Faktor Teknis dan Fundamental di Balik Harga Bitcoin yang Anjlok Lagi

3. Ekspektasi Penurunan Suku Bunga oleh Wall Street

Prospek Bitcoin juga meningkat dengan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September. Pada 7 Juli, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 72 persen, naik dari 46,60 persen pada bulan lalu.

Sebagaimana diketahui, suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan Bitcoin dan aset berisiko lainnya karena investor tradisional seperti obligasi AS menjadi kurang menarik.

4. Arus Masuk ke ETF Bitcoin Telah Kembali

Indikator bullish lainnya adalah kembalinya arus masuk ke ETF Bitcoin Spot di AS, setelah dua hari mengalami arus keluar. Pada 5 Juli, data pengangguran yang lemah di AS menyebabkan dana ini menarik BTC senilai US$ 143,10 juta.

5. Meningkatnya Pasokan Uang AS

Peningkatan angka dari pasokan uang M2 di AS juga mendukung potensi pemulihan BTC. Pada Mei 2024, pasokan M2 meningkat sekitar 0,82 persen dibanding tahun sebelumnya, mengurangi penurunan agregat dari puncak penurunan 4,74 persen pada Oktober 2023 menjadi sekitar 3,50 persen.

Peningkatan pasokan uang biasanya menandakan lebih banyak likuiditas dalam ekonomi, yang dapat meningkatkan harga aset termasuk Bitcoin.

6, Kapitulasi Penambang Bitcoin

Metrik kapitulasi penambang Bitcoin menunjukkan bahwa harga mungkin telah mencapai titik terendah. Kapitulasi terjadi ketika penambang mengurangi operasi atau menjual cadangan Bitcoin untuk tetap bertahan.

Baru-baru ini, hashrate Bitcoin turun sebesar 7,7 persen, mencapai titik terendah dalam 4 bulan di US$ 576 EH/s, yang menunjukkan tekanan finansial pada para penambang. Seiring penambang lemah tereliminasi dari pasar, penambang yang lebih kompetitif dapat menstabilkan operasi mereka dan mengurangi penjualan BTC.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.