Cryptoharian – Harga Ethereum (ETH) mengalami fluktuasi setelah peluncuran ETF Ethereum Spot, yang menyebabkan berbagai reaksi di komunitas kripto. Sebelumnya, aset terbesar kedua ini sempat mengalami kenaikan hingga 26 persen, dimana harganya mendarat tepat di angka US$ 3.563.
Namun, saat ini harganya telah mengalami kemerosotan dan bahkan tertinggal dari Bitcoin serta pasar kripto lainnya dalam sebulan terakhir. Pertanyaan pun bermunculan dari para trader dan investor, yakni apakah Ethereum dapat pulih?
Melansir dari cointelegraph.com, dalam seminggu terakhir harga Ethereum turun sebesar 4,3 persen dan turun 2,11 persen selama sebulan terakhir. Sementara itu, Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan sebesar 7,7 persen selama sebulan terakhir, Selain itu, 2 dari token top 10 yakni Solana dan Cardano juga mengalami kenaikan, masing-masing 27 persen dan 6 persen pada periode yang sama.
Di sini, kita akan menggali lebih dalam terkait faktor terperosoknya SEC:
1. Ethereum Tunjukkan Tanda Kelemahan
Beberapa indikator pasar dan teknis menunjukkan bahwa Ethereum mungkin akan terus menghadapi masalah sebelum bisa pulih. Sejak Mei, rasio ETH/BTC telah turun menjadi 14 persen, meski sempat naik ke 5 persen dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu alasan utama dari penurunan ini adalah keluarnya dana investor dari perdagangan ETF yang berbasis di AS. Selain itu, aktivitas jaringan Ethereum juga mengalami penurunan, dengan jumlah alamat aktif harian turun dari 711.078 pada 22 Juni menjadi 426.472 pada 10 Juli.
Baca Juga: Sejumlah Agenda Krusial bakal Gerakkan Pasar Kripto dalam Minggu Ini
Sementara itu, Solana semakin menguat di sektor layer-1, dimana aset ini mengungguli Ethereum dalam hal jumlah alamat aktif harian dan volume transaksi.
2. Dampak dari Aliran Keluar ETF Ethereum Spot
Peluncuran ETF Ethereum Spot awalnya mendapatkan aliran masuk lebih dari US$ 1,23 miliar sejak mulai diperdagangkan pada 23 Juli. Namun, angka itu diimbangi dengan aliran keluar dengan jumlah lebih dari US$ 1.723 miliar dari produk ETHE Grayscale, yang membuat aliran keluar bersih sebesar US$ 440 juta untuk ETF Spot Ethereum.
Hal ini terjadi bersamaan dengan aliran masuk mingguan sebesar US$ 285 juta ke dana investasi berbasis Ether, termasuk ETF di Amerika Serikat.
Bahkan, James Butterfill yang merupakan seorang peneliti dari Coinshares menyatakan bahwa minggu ini tampak arus keluar berkelanjutan dari Grayscale sebesar US$ 1,5 miliar karena beberapa investor menarik diri.
3. Resistensi di Harga US$ 3.500
Penurunan harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh resistensi kuat di sekitar level US$ 3.500. Model In/Out of the Money Around Price (IOMAP) dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa area ini adalah titik di mana banyak investor membeli ETH sebelumnya. Jika banyak penjual aktif di level ini, harga Ethereum bisa turun lebih jauh.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.