Septiady
Seiring langkahnya dalam menyelami industri crypto, raksasa perbankan Goldman Sachs mengatakan sedang menjelajahi aset token non-fungible (NFT), khususnya untuk tokenisasi aset nyata.
Tentu saja, ini menyoroti metaverse, yang memperjualbelikan properti seperti tanah dan bangunan virtual, layaknya properti di dunia nyata, dalam bentuk NFT. Ini telah menarik banyak nama besar, termasuk Goldman Sachs.
Mathew McDermott, Kepala Aset Digital Global di Goldman Sachs mengatakan:
“Kami sedang melihat-lihat NFT untuk konteks instrumen keuangan, dan kami melihat ada kekuatan disana.”
Goldman Sachs adalah bank besar yang telah memberikan eksposur ke aset crypto, dengan menghadirkan produk derivatif Bitcoin, serta menjalankan perdagangan OTC untuk crypto, bersama dengan Galaxy Digital.
Tentu saja, langkah baru untuk NFT aset nyata dari pemain sekelas Goldman Sachs ini dipandang sangat menarik, terlebih tokenisasi sudah mulai marak dilakukan, mulai dar karya lagu, gambar, video dan lainnya, yang dapat diperjualbelikan antar sesama investor dalam jaringan blockchain dan bantuan pihak ketiga.
Tokenisasi aset nyata, yang dinilai akan menjadi dasar kekuatan industri, memang adalah sebuah inovasi terkini yang digadang mampu memberikan transparansi, sekaligus hak milik yang sah karena tercatat di jaringan blockchain.
NFT dan metaverse saat ini telah menjadi sektor yang bertumbuh, di tengah pasar crypto yang masih terpukul sentimen global, yang menekan selera risiko.
NFT dan metaverse masih mencetak angka yang menarik, seiring prospek masa depan yang disajikan, serta masih hijaunya sektor ini sehingga investor merasa masih belum terlambat untuk masuk. Ini akan sedikit berbeda dengan sudut pandang mereka di aset crypto, yang masih menunggu situasi tenang untuk kembali memborong.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Iqbal Maulana
Muhammad Syofri
