Cryptoharian – Pada awal minggu ini, Bitcoin (BTC) kembali mengalami kenaikan yang signifikan hingga mencapai US$ 23.300. Langkah ini merupakan efek dari pulihnya sejumlah hal di pasar tradisional, terutama Indeks Komposit Nasdaq.
Data ekonomi terus meningkatkan harapan investor, terutama harapan akan The Fed untuk mengurangi sifat agresifnya mengenai kenaikan suku bunga. Ketakutan akan resesi meningkat pada 20 Januari 2023, setelah Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa resesi lunak harus ditoleransi jika itu berarti menurunkan inflasi.
Kenapa Harga Bitcoin Akan Naik?
Margin Bitcoin Telah Lama Turun Setelah Pump di Angka $21.000
Pasar margin memberikan informasi dalam memungkinkan investor untuk meminjam mata uang kripto dalam peningkatan posisi. Seperti contoh, seseorang dapat meningkatkan eksposur dengan meminjam stablecoin untuk membeli Bitcoin.
Di sisi lain, peminjam Bitcoin hanya dapat melakukan short karena mereka bertaruh pada penurunan harganya. Tidak seperti kontrak berjangka, keseimbangan antara margin long dan short tidak selalu cocok.
Bagian di atas menunjukkan bahwa rasio peminjaman margin pedagang OKX meningkat dari 12 Januari hingga 16 Januari, menandakan bahwa pedagang profesional meningkatkan leverage mereka saat Bitcoin naik 18%.
Namun, indikator membalikkan trennya karena leverage yang berlebihan, 35 kali lebih besar untuk aktivitas pembelian pada 16 Januari, mundur ke level netral ke bullish pada 20 Januari.
Trader Opsional Bersikap Netral di Reli Awal Tahun
Kemiringan delta 25% adalah tanda yang jelas, setiap kali meja arbitrase dan market maker mengenakan biaya berlebihan untuk perlindungan sisi atas atau bawah. Indikator ini membandingkan opsi (beli) dan opsi jual (jual) yang serupa, dan akan berubah menjadi positif ketika rasa takut lazim terjadi lantaran premi opsi perlindungan lebih tinggi daripada opsi risiko.
Singkatnya, metrik miring akan bergerak di atas 10% jika pedagang takut akan jatuhnya harga Bitcoin. Di sisi lain, euforia umum mencerminkan kemiringan 10% negatif.
Seperti yang ditampilkan di atas, kemiringan delta 25% mencapai level terendah dalam lebih dari 12 bulan pada 15 Januari. Pedagang opsi akhirnya membayar premi untuk strategi bullish, bukan sebaliknya.
Saat ini, pada minus 2%, delta condong menandakan bahwa investor menilai peluang yang sama untuk kasus naik dan turun, yang agak kurang optimis dari yang diharapkan mengingat reli baru-baru ini menuju US$ 22.000.
Data derivatif membuat tren bullish terkendali, karena pembeli yang menggunakan margin stablecoin secara signifikan mengurangi leverage mereka dan pasar opsi menilai risiko yang sama untuk kedua sisi. Pasar tradisional terus memainkan peran penting dalam menetapkan tren, tetapi bulls Bitcoin tidak memiliki alasan untuk takut selama metrik derivatif tetap sehat.