CryptoHarian

Harga Bitcoin Diprediksi Naik 220 Persen, Apakah US$ 300.000 Realistis?

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) diperkirakan dapat mencapai harga tertinggi sepanjang masa, yaitu US$ 300.000, dalam beberapa bulan mendatang. Prediksi ini disampaikan oleh Gert van Lagen, seorang ahli perdagangan mata uang kripto terkenal, melalui postingannya di media sosial X pada 11 Januari.

Dalam analisanya, ia menggunakan teori Elliott Wave, yang dikenal untuk memetakan siklus berulang dalam pasar keuangan. Dia menjelaskan pasar bullish sejak 2009 diperkirakan akan mencapai puncaknya di US$ 300.000 pada 30 Maret 2025.

“Perjalanan harga Bitcoin sejak awal kemunculannya dapat dibagi menjadi lima fase atau gelombang utama,” ungkap Lagen.

Lagen menyatakan, saat ini Bitcoin berada di fase terakhir yang dikenal sebagai ‘gelombang blow-off’. Fase ini, yang dimulai sejak 2019, sering kali ditandai dengan kenaikan harga yang sangat tajam dan cepat.

“Di sini juga bisa kita lihat blok-blok Bitcoin. Harga Bitcoin akan mencapai puncaknya ketika blockchain mencapai blok ke 890.000, yang diperkirakan akan tercapai sekitar 79 hari lagi, tepatnya pada akhir Maret 2025,” ujarnya.

Jika prediksi ini menjadi kenyataan, harga Bitcoin akan naik sekitar 220 persen dari posisi saat ini dan mendorong nilai pasarnya mencapai US$ 6 triliun.

Baca Juga: Rusia Jual Bitcoin Senilai Jutaan Dolar yang Disita dari Kelompok Peretas Infraud

Meski prediksi US$ 300.000 ini terdengar sangat optimis, beberapa analis lain memberikan pandangan yang lebih realistis. Salah satu adalah Ali Martinez, yang memproyeksikan harga Bitcoin akan mencapai US$ 140.000. Berdasarkan pola grafik teknis bull pennant, Martinez percaya Bitcoin dapat melanjutkan tren naiknya jika berhasil menembus level resisten US$ 100.000.

Selain itu, analis lainnya dengan nama TradingShot juga memprediksi bahwa Bitcoin dapat mencapai US$ 150.000. Ia mencatat bahwa pola grafik saat ini mirip dengan yang terjadi pada awal 2024. Eksistensi Fibonacci juga mendukung target harga antara US$ 115.000 hingga US$ 140.000.

Saat ini, harga Bitcoin berada di angka US$ 94.401, naik tipis 0,12 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, secara mingguan, harganya mengalami penurunan lebih dari 7 persen. Di sisi lain, indikator teknis menunjukkan sinyal yang beragam.

Bitcoin berada di bawah rata-rata pergerakan 50 harinya (US$ 96.585), yang menunjukkan tekanan bearish dalam jangka pendek. Meski begitu, harganya tetap jauh di atas rata-rata 200 hari (US$ 73.592), mengindikasikan potensi bullish dalam jangka panjang.

Selain itu, indeks Fear and Greed menunjukkan angka 69, yang berarti pasar masih optimis meskipun volatilitas tinggi. Namun, ketidakpastian mengenai kebijakan moneter The Fed dan perkembangan regulasi di bawah Pemerintahan Trump dapat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin di masa depan.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.