CryptoHarian

Harga Bitcoin Yang Perlu Dicapai Untuk Ke US$25.000

Cryptoharian – Pimpinan dari seluruh aset kripto, yakni Bitcoin (BTC) tengah mengalami penurunan harga hingga 2,21% selama 24 jam terakhir. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga BTC berada pada level US$ 20,757saat penulisan. 

Seorang analis kripto dengan nama Captain Faibik, lewat Twitter mengatakan bahwa bulls BTC perlu menembus level resistensi US$ 22.000, dengan lebih banyak volume pembelian untuk mengonfirmasi penembusan dari pola rising wedge saat ini. 

“Kenaikan Bitcoin perlu keluar dari Resistensi Krusial US$ 22.000, dengan lebih banyak volume pembelian untuk konfirmasi penembusan grafik wedge,” ungkap Faibik. 

Dalam tweet tersebut, Faibik menyoroti sepasang tanda teknis bullish yang telah dipicu oleh harga BTC pada jangka mingguan. Bendera bullish pertama yang dipicu pada grafik mingguan BTC, adalah RSI mingguan yang telah menembus tren turun 2 tahun. Yang kedua adalah Hash Ribbon yang muncul sebagai sinyal beli.

“Jika bulls mampu mendorong harga BTC keluar dari level kritis US$22.000, maka harga BTC akan menargetkan level resistensi berikutnya di sekitar US$ 24.770. Setelah itu, target berikutnya adalah US$ 24.921,77,” ujarnya. 

Di sisi lain, jika harga BTC menembus di bawah pola wedge yang ada di grafik mingguannya, maka BTC berisiko turun ke sub US$ 13.000. Namun, ini terjadi hanya jika BTC menembus di bawah level support kuat US$ 19.300.

Sementara itu, ahli strategi komoditas Mike McGlone menyatakan bahwa BTC mungkin mendekati Bottom dengan peluang mengulangi pola bull run seperti di tahun 2019. Dalam podcast video yang dipandu oleh penggemar kripto populer Scott Melker, McGlone mengatakan bahwa reli terbesar sering terjadi di pasar bearish.

“Jika dibandingkan, reli BTC baru-baru ini ke kisaran US$ 20.000 dengan formasi bawahnya pada tahun 2018 di level harga US$ 5.000. Namun, situasi saat ini selain pada tahun 2018, telah melihat pengetatan agresif oleh seluruh bank sentral dan organisasi keuangan termasuk Federal Reserve,” kata McGlone. 

“Saat itu The Fed sudah mulai melonggarkan, dan kami memegang bottom kemudian pecah lebih tinggi dan kemudian kami memiliki masalah itu pada 2019,” paparnya. 

Berita Bitcoin: Alasan Kenapa Harga Bitcoin Turun Lagi

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.