CryptoHarian

Influencer Ini Malah Membeli Banyak Bitcoin Setelah Isu Binance

Cryptoharian – Seorang peneliti dan pengamat dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) dengan nama Twitter The DeFi Investor, mengungkapkan salah satu fakta tentang aset kripto ditengah isu tuntutan Komisi Bursa dan Sekuriti Amerika (SEC) pada Coinbase dan Binance

Dalam tweet terbarunya, DeFi Investor mengungkapkan bahwa ada modal tambahan yang masuk ke pasar kripto. Dalam hal ini, ada beberapa alasan yang mendasari, yakni:

  1. SEC Kehabisan Pilihan Untuk Menargetkan Bursa Kripto Terpusat

Salah satu alasan di balik peningkatan penyebaran modal DeFi Investor adalah keterbatasan yang dirasakan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dalam menargetkan pertukaran mata uang kripto terpusat (CEX).

Karena SEC menghabiskan tindakan hukumnya terhadap CEX, investor percaya ini mengurangi potensi dampak negatif dari tindakan keras peraturan di pasar.

Dengan mengenali tren ini, DeFi Investor merasa lebih percaya diri dalam mengalokasikan sumber daya ke aset kripto.

  1. Berita Buruk Tak Lagi Pengaruhi Bitcoin

Selanjutnya, DeFi Investor menunjukkan bahwa pengaruh berita buruk di pasar mata uang kripto telah berkurang seiring waktu. Pengamatan ini mencerminkan kematangan yang tumbuh dalam industri, karena investor menjadi lebih tahan terhadap fluktuasi pasar jangka pendek yang disebabkan oleh perkembangan negatif. 

Baca juga: Investor Kecil Menjual Bitcoin, Whales Malah Membeli BTC Secara Agresif

  1. Jim Cramer Full Bearish

DeFi Investor juga menyoroti perubahan sentimen yang ditampilkan oleh komentator keuangan populer Jim Cramer, yang baru-baru ini mengambil sikap bearish pada kripto. Sementara pendapat dari tokoh-tokoh berpengaruh dapat membentuk sentimen pasar, DeFi Investor percaya bahwa prospek bearish Cramer menghadirkan peluang. 

Kalangan kripto percaya bahwa prediksi Jim Cramer selalu salah.

  1. Level Support Kuat BTC di US$ 25.000

Dengan perdagangan Bitcoin (BTC) pada level support kuat US$ 25.000, DeFi Investor berpendapat bahwa ini adalah peluang pembelian yang menguntungkan. Menyadari volatilitas yang melekat pada pasar kripto, investor melihat harga saat ini sebagai titik masuk yang menarik. 

“Pun demikian dengan altcoin telah mengalami tren bearish yang berkepanjangan, yang mengarah ke tingkat harga yang menarik. Penelitian yang berkelanjutan dapat mengungkap altcoin dengan potensi kenaikan yang signifikan,” ungkap DeFi Investor. 

Menurutnya, rasio risiko/imbalan jangka panjang dari investasi dalam mata uang kripto.

Meskipun fluktuasi pasar jangka pendek, investor percaya bahwa potensi keuntungan substansial melebihi risiko yang terkait.

Ia juga menyimpulkan, banyak individu mungkin menyesal tidak mengambil keuntungan dari harga saat ini untuk meningkatkan eksposur mereka terhadap kripto. 

Berita Bitcoin: Bagaimana Nasib El Salvador Setelah Dua Tahun Sahkan Bitcoin Sebagai Instruemen Perdagangan? 

Berapa Target Bitcoin Jika Bisa Bertahan Setelah Isu Negatif?

Sementara itu soal pergerakan harga Bitcoin, seorang analis bernama Tony di Twitter menyatakan bahwa indikator teknis signifikan BTC) saat ini sedang dalam retest. Berdasarkan data historis, Tony mengidentifikasi kombinasi spesifik indikator yang telah terjadi lima kali sebelumnya, dengan mengarah ke reli harga yang substansial di masa lalu. 

Bitcoin saat ini sedang menguji ulang Bollinger Band tengah dan level penting pada RSI secara bersamaan,” ujarnya.

Sebagai informasi, Bollinger Band tengah adalah indikator teknis yang mewakili garis tengah Bollinger Bands, band berbasis volatilitas di sekitar moving average. RSI, di sisi lain, adalah osilator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga.

Konvergensi pengujian ulang ini menunjukkan titik minat yang signifikan bagi pelaku pasar, karena secara historis mendahului reli penting.

Ia juga mengatakan, kombinasi indikator teknis khusus ini telah terjadi lima kali sebelumnya dalam sejarah Bitcoin. Dalam setiap contoh ini, demonstrasi dengan berbagai besaran diikuti, mulai dari 117 persen hingga 926 persen. Dengan menghitung reli rata-rata di lima kejadian ini, Tony sampai pada angka sekitar 480 persen.

“Berdasarkan reli rata-rata historis sebesar 480 persen, perkiraan lonjakan harga yang sama dapat diprediksi dari retest saat ini dari mid-Bollinger Band dan level RSI utama. Jika pola ini berulang, harga Bitcoin berpotensi mencapai US$ 127.000,” pungkas Tony. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.