CryptoHarian

Ini Alasan Kenapa September-Oktober 2025 Bisa Menjadi Momen Penting untuk Bitcoin

Cryptoharian – Pada hari Senin (17/6/2024), Bitcoin (BTC) telah berada di angka US$ 66.630. Angka ini merupakan kenaikan sebesar 0,7 persen dalam waktu 24 jam penuh. Sepanjang minggu lalu, Bitcoin telah bertarung di kisaran angka US$ 66.000 dan US$ 67.000.

Hal ini pun mengundang opini dari seorang analis papan atas, yang dikenal dengan nama Rekt Capital di media sosial X. Dari postingannya, analis tersebut menunjukkan hubungan menarik antara kinerja historis Bitcoin dan peristiwa halving.

Pola Historis dan Prediksi

Rekt Capital menjelaskan, dalam siklus pasar 2015-2017 Bitcoin mencapai puncaknya 518 hari setelah peristiwa halving. Pada siklus 2019-2021, Bitcoin mencapai puncaknya 546 hari setelah halving.

“Jika pola ini berulang, pasar bull Bitcoin berikutnya bisa mencapai puncaknya antara pertengahan September dan pertengahan Oktober 2025,” ungkap Rekt Capital.

Dari hasil analisanya, data menunjukkan bahwa saat ini Bitcoin mengalami percepatan sekitar 170 hari dalam siklus ini. Ini berarti bahwa periode konsolidasi Bitcoin setelah halving sangat penting untuk menyelaraskan siklus saat ini dengan siklus halving sebelumnya.

“Semakin lama Bitcoin berkonsolidasi setelah halving, semakin baik untuk menyinkronkan siklus ini dengan pola historis. Hal itu tentunya bisa menghasilkan pasar bull yang lebih kuat,” ujarnya.

Berdasarkan gambar grafik yang dia bagikan, tampak pola historis dan proyeksi masa depan ini. Grafik ini menunjukkan:

Halving 2016: Rally sebelum halving dan puncak setelahnya.

Halving 2020: Rally sebelum halving dan puncak setelahnya.

Halving 2024: Proyeksi saat ini dan kemungkinan puncak pada 2025.

Baca Juga: Analisa Bitcoin Secara Detil Oleh Rekt Capital

Setiap peristiwa halving diikuti oleh fase re-akumulasi, yang kemudian menyebabkan kenaikan harga Bitcoin secara signifikan. Volume dan durasi fase-fase ini juga terlihat konsisten selama bertahun-tahun.

Proyeksi Bernstein Tentang Bitcoin di Tahun 2025

Sementara itu melansir dari thecurrencyanalytics.com, Bitcoin diprediksi akan mengalami pergerakan harga signifikan, menurut analis di firma Wall Street besar, Bernstein. Dalam hal ini, mereka memperkirakan BTC bisa mencapai US$ 200.000 pada 2025 dan melonjak hingga US$ 1 juta pada 2033.

Prediksi ini didorong oleh dinamika pasar yang berkembang dan perubahan struktural dalam lanskap mata uang kripto, termasuk peningkatan permintaan institusional dan adopsi luas ETF Bitcoin.

Analis Bernstein baru-baru ini merevisi target harga BTC mereka dari US$ 150.000 menjadi US$ 200.000 pada akhir 2025. Revisi ini terjadi di tengah lonjakan permintaan untuk exchange-traded funds (ETF) Bitcoin, yang telah menarik modal institusional besar.

ETF Bitcoin dianggap sebagai momen penting bagi aset digital, membawa permintaan struktural dari pool investasi tradisional.

Secara historis, Bitcoin telah melonjak ke level yang jauh di atas biaya marjinal produksinya sebelum mengalami koreksi, sebuah pola yang diyakini Bernstein akan terulang.

Ke depan, proyeksi jangka panjang Bernstein tetap bullish, menunjukkan bahwa Bitcoin bisa mencapai US$ 500.000 pada akhir 2029 dan mencapai tonggak US$ 1 juta pada 2033.

Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.