Cryptoharian – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan kebijakan tarif menyeluruh untuk mengubah perdagangan global. Rencana ini, yang kemungkinan akan diterapkan melalui International Economic Emergency Powers Act (IEEPA), diperkirakan akan berdampak besar pada ekonomi dunia, termasuk mata uang kripto.
Melansir dari coingape.com, Trump berencana menggunakan IEEPA untuk memberlakukan tarif secara cepat tanpa harus memberikan justifikasi keamanan nasional yang kompleks. Kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan kembali perdagangan global dan memperkuat manufaktur negeri Paman Sam.
Pendukung kebijakan ini percaya bahwa tarif dapat membangkitkan kembali industri di AS dan memperkuat ekonomi nasional. Namun, banyak pihak khawatir bahwa langkah ini bisa memicu ketidakpastian dalam perdagangan internasional dan mengganggu stabilitas pasar keuangan.
Kelly Ann Shaw, asisten deputi Trump Bidang Ekonomi Internasional, menyatakan bahwa presiden memiliki kewenangan luas untuk memberlakukan tarif karena berbagai alasan.
“Ada banyak dasar hukum untuk melakukannya,” ungkap Shaw.
Meski begitu, beberapa mitra dagang Amerika kemungkinan besar akan merespon kebijakan ini dengan pembalasan. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu ketegangan dalam hubungan perdagangan internasional.
Di sisi lain, Gubernur Federal Reserve Christoper Waller memberikan pandangannya terkait dampak tarif pada inflasi. Ia menjelaskan, inflasi hingga saat ini di Amerika masih di atas target 2 persen pada akhir 2024. Tren penurunan diharapkan terus berlanjut pada 2025.
“Tarif ini mungkin tidak memiliki dampak signifikan pada inflasi jangka panjang,” ujarnya.
Baca Juga: RNDR dan AI Munculkan Sinyal Beli Saat Pasar Kripto Tengah Terbantai
Waller menegaskan, dirinya mendukung pemotongan suku bunga lebih lanjut pada 2025, tetapi waktunya akan bergantung pada kemajuan dalam menekan inflasi.
Sementara itu, The Fed sendiri telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir 2024 dan mungkin melanjutkan kebijakan akomodatif ini pada 2025, asalkan inflasi terus menunjukkan perbaikan.
Kebijakan tarif Trump ini juga dapat mempengaruhi pasar kripto, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebijakan The Fed seperti pemotongan suku bunga seringkali menciptakan sentimen risk-on, di mana investor lebih berani mengambil risiko dan beralih ke aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum.
Jika suku bunga terus turun, likuiditas pasar akan meningkat, dan hal ini bisa menjadi dorongan positif bagi pasar kripto. Namun, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tarif Trump dapat mengguncang kepercayaan pasar global. Ada kemungkinan bahwasanya kebijakan ini akan memengaruhi keputusan investor untuk tetap bertahan di aset digital.
Tarif yang memicu gangguan perdagangan internasional bisa menurunkan kepercayaan pada sistem keuangan tradisional. Dalam situasi seperti ini, mata uang kripto sering dipandang sebagai alternatif yang lebih aman karena sifatnya yang terdesentralisasi.
Sebaliknya, jika tarif menimbulkan tekanan inflasi yang tak terduga, maka dapat mungkin akan menunda atau bahkan membalikkan kebijakan penurunan suku bunga. Langkah ini dapat meredam optimisme di pasar kripto, mengingat investor cenderung kembali ke aset yang lebih stabil.
Sebagaimana diketahui, pasar kripto juga telah mengalami tekanan sepanjang 2024 akibat kenaikan imbal hasil treasurei Amerika dan kebijakan The Fed yang cenderung hawkish. Jika kebijakan trend semakin memperburuk ketidakstabilan ekonomi, pasar kripto mungkin menghadapi tantangan tambahan.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.