CryptoHarian

Intip Rahasia Lonjakan Bitcoin Hingga Sentuh US$ 94.000 di Sini

Cryptoharian – Bitcoin (BTC), yang dikenal sebagai aset paling refleksif di dunia, sedang memasuki babak baru dalam sejarahnya. Pada tahun ini, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika menyetujui perdagangan opsi untuk (ETF) Bitcoin. Langkah ini membawa perubahan besar, memperkuat karakteristik Bitcoin dan membuka peluang baru yang dapat mempengaruhi pergerakan secara signifikan.

Peluncuran ETF Bitcoin spot oleh perusahaan besar seperti BlackRock dan Fidelity telah menjadi tonggak penting di dunia investasi. Melansir dari cointelegraph.com, dalam satu bulan pertama ETF ini berhasil menarik investasi hingga US$ 3 miliar masing-masing, mencatat rekor baru dalam sejarah peluncuran ETF.

Namun, pencapaian tersebut hanyalah awal. Langkah berikutnya yang lebih besar adalah persetujuan perdagangan opsi pada ETF Bitcoin. Opsi ini memberikan fleksibilitas kepada investor untuk berspekulasi tentang harga Bitcoin tanpa harus memiliki asetnya secara langsung.

Selain itu, perdagangan opsi juga menciptakan lingkungan pasar yang lebih likuid dan dinamis, menarik lebih banyak partisipasi.

Kenapa Bitcoin Disebut Paling Reflektif?

Bitcoin mencerminkan konsep reflektivitas, sebuah teori yang dikenalkan oleh George Soros. Dalam teori ini, persepsi pasar mempengaruhi harga aset dan kenaikan harga tersebut kemudian semakin menguatkan persepsi positif, menciptakan lingkaran umpan balik yang mempercepat pergerakan harga.

Baca Juga: Dari US$ 100 Jadi Jutawan, Ini Kisah Luar Biasa Investor PNUT dan PEPE

Contoh nyata dari reflektivitas ini adalah bagaimana Bitcoin mendapatkan perhatian lebih setiap kali harganya naik. Pasalnya, semakin banyak orang yang memperhatikan, maka semakin banyak pula yang berinvestasi dan berpotensi mendongkrak harga.

Kritikus seperti Jamie Dimon dan Warren Buffet juga kerap kali mengkritik Bitcoin, dan menyebutnya tidak memiliki nilai intrinsik lantaran nilainya yang bergantung pada persepsi. Namun, para investor justru memandang hal ini sebagai keunggulan. Pasokan Bitcoin yang terbatas, yakni 21 juta koin, menjadikannya lebih langka dibandingkan emas atau saham.

Efek Perdagangan Opsi Pada ETF Bitcoin

Perdagangan opsi memperkuat sifat refleksif Bitcoin. Opsi memberikan investor hak untuk membeli atau menjual ETF Bitcoin pada harga tertentu. Ketika banyak investor membeli opsi beli dengan harapan harga Bitcoin naik, penjual opsi harus melindungi posisi mereka dengan membeli Bitcoin atau ETF Bitcoin.

Efek ini dapat menciptakan apa yang disebut Gamma Squeeze. Ketika harga Bitcoin mulai naik, penjual opsi harus membeli lebih banyak aset untuk melindungi posisi mereka. Proses ini menciptakan lingkaran umpan balik yang memperkuat kenaikan harga. Dengan kata lain, perdagangan opsi tidak hanya meningkatkan volatilitas, tetapi juga dapat mempercepat kenaikan harga dengan signifikan.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.