CryptoHarian

Jika Dollar Amerika Tak Lagi Jadi Uang Internasional, Apa yang Bakal Terjadi Pada Bitcoin?

Cryptoharian – Kala perang Rusia melawan Ukraina masih berlangsung, serta Amerika Serikat mengambil pendekatan agresif terhadap China dan Bitcoin, dua negara dengan ideologi sosialisme tersebut berupaya merusak status dolar AS sebagai penopang sistem keuangan internasional.

Meski dolar AS adalah kekuatan terakhir Paman Sam, namun upaya Rusia dan China untuk diversifikasi dari dolar AS memiliki implikasi yang signifikan.

Selama pertemuan terbaru antara Vladimir Putin dan Xi Jinping, Presiden Rusia tersebut mendukung penggunaan mata uang yuan untuk perdagangan antara Rusia dan negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Bank sentral di seluruh dunia diketahui memegang lebih sedikit dolar AS sebagai cadangan. Koalisi ekonomi yang dibentuk oleh pemerintahan Biden untuk melawan Rusia menciptakan tantangan bagi negara-negara yang ingin beralih dari dolar AS dan mengadopsi mata uang stabil lainnya, seperti euro atau poundsterling.

Meski begitu, upaya China untuk memperluas peran yuan secara internasional juga menghadapi hambatan. Nilai mata uang masih dipengaruhi oleh keinginan pemerintah daripada kekuatan pasar.

Memerdekakan sektor keuangan China, dapat membuat yuan menjadi pesaing yang sejati bagi dolar AS. Namun, hal ini akan memerlukan pergeseran kebijakan yang berorientasi pada pasar yang bertentangan dengan tujuan domestik Xi Jinping.

Baca Juga: Dua Alasan Kenapa Harga Bitcoin Turun Hari Ini! Masih Bisa Bertahan?

Peran Bitcoin Saat Dolar AS Semakin Melemah Dari Waktu ke Waktu

Dengan negara-negara seperti Rusia dan China berusaha meruntuhkan dominasi dolar AS, lanskap keuangan global yang berkembang memberikan kesempatan bagi kripto seperti Bitcoin untuk memainkan peran yang semakin penting.

Seiring dunia bergerak menuju lingkungan mata uang multipolar, sifat terdesentralisasi dan tak terbatas Bitcoin dapat menawarkan alternatif menarik bagi negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS.

Dampak potensial Bitcoin pada sistem keuangan internasional, terletak pada kemampuannya untuk memfasilitasi transaksi tanpa mengandalkan otoritas pusat.

Hal ini membuatnya sangat menarik bagi negara-negara yang ingin menyudahi sistem keuangan tradisional, sembari mempertahankan kedaulatan ekonomi mereka.

Dilihat secara kasat mata, dalam beberapa tahun terakhir ini  sejumlah negara di dunia yang menghadapi sanksi ekonomi atau krisis mata uang telah beralih ke Bitcoin. Mereka telah berhasil mengelakkan batasan dan menjaga daya beli mereka.

Seperti contoh, selama aksi protes baru-baru ini di Nigeria ketika pemerintah mencoba memblokir akses finansial, Bitcoin menyediakan cara alternatif untuk dukungan. Begitu pun di Venezuela saat tengah terjadi hiperinflasi, orang-orang beralih ke Bitcoin sebagai dana lindung nilai.

Pengadopsian Bitcoin yang semakin berkembang, didorong oleh kemajuan teknologi seperti Lightning Network. Teknologi ini memungkinkan transaksi lintas batas yang lancar dan mengurangi ketergantungan pada infrastruktur perbankan tradisional.

Ini tentunya akan memberdayakan jutaan orang yang saat ini belum memiliki akses ke layanan keuangan, khususnya di wilayah seperti Afrika di mana sebagian besar populasi masih belum banyak memiliki bank.

Kendati demikian, penting untuk mengakui tantangan yang terkait dengan adopsi Bitcoin sebagai mata uang utama.

Faktor-faktor seperti volatilitas harga, skalabilitas serta konsumsi energi masih menjadi hambatan yang harus diatasi. Selain itu, kerangka regulasi juga mesti beradaptasi untuk menampung penggunaan kripto.

Tidak hanya itu, jika adopsi benar-benar dilakukan maka pemerintah setempat harus siap untuk mengatasi masalah semacam pencucian uang, penghindaran pajak dan menjamin perlindungan investor.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.