CryptoHarian

JP Morgan Klaim Harusnya Harga Bitcoin Berada di US$45.000

Cryptoharian – Lanskap keuangan sedang mengalami transformasi yang signifikan akibat revolusi digital, dan Bitcoin (BTC) telah muncul sebagai pesaing kuat yang menantang dominasi emas.

Menurut para ahli strategi di JPMorgan, harga emas menunjukkan bahwa Bitcoin seharusnya diperdagangkan pada level yang jauh lebih tinggi, dengan asumsi banyak investor menganggap kedua aset ini dapat saling dipertukarkan. 

Analisis mereka menunjukkan, dengan harga emas saat ini yang di US$ 1.946 per ons, Bitcoin seharusnya diperdagangkan sekitar US$ 45.000. Namun, harga perdagangan Bitcoin saat ini adalah US$ 26.716, atau sekitar 70 persen lebih rendah dari yang disarankan oleh para ahli strategi tersebut.

Penting untuk diakui bahwa masa eksistensi Bitcoin yang relatif singkat, yakni hanya 14 tahun jika dibandingkan dengan sejarah emas yang telah berlangsung berabad-abad.

Akibatnya, investor institusional secara dominan mengandalkan emas sebagai aset lindung nilai yang dipilih, sementara Bitcoin tetap lebih menarik bagi investor ritel.

Harga Bitcoin di masa depan juga dapat dipengaruhi oleh halving yang akan datang, seperti yang disorot oleh para ahli strategi JPMorgan. Halving Bitcoin terjadi sekitar setiap empat tahun dan mengurangi laju penciptaan Bitcoin baru menjadi setengahnya.

Momen ini mengakibatkan penurunan pasokan koin baru yang masuk ke pasar dan berpotensi mempengaruhi harga Bitcoin. Selain itu, jumlah token yang diterima oleh para penambang untuk memproses transaksi dan menjaga keamanan blockchain juga menjadi setengahnya selama acara ini.

Baca Juga: Bitcoin Lebih Mungkin ke US$20.000 Daripada US$30.000 Menurut Analis Tenar

Untuk jadwalnya sendiri, ekspektasi banyak investor mengarah pada bulan April atau Mei, dimana nantinya harga satu Bitcoin diprediksi menjadi menjadi sekitar $40.000.

Kendati demikian, para ahli strategi JPMorgan menyatakan pesimis terhadap harga Bitcoin dalam jangka pendek. Hal ini, lantaran kekhawatiran regulasi yang sedang berlangsung terkait aset digital. 

Mereka menyebut tindakan keras regulasi di Amerika Serikat, distorsi pada jaringan perbankan dalam ekosistem kripto dan dampak dari kejatuhan FTX tahun lalu sebagai faktor yang kemungkinan akan membatasi potensi kenaikan harga Bitcoin.

Analisa Bitcoin Saat Ini

Sementara itu, seorang analis di Twitter bernama Daan The Crypto Trades atau Daan memberikan update target pergerakan harga BTC.

Dalam penjelasannya, beberapa hari terakhir ini BTC telah diperdagangkan di bawah rendah rentang. Konsolidasi ini terjadi setelah terjadinya breakdown dari rentang perdagangan sebelumnya. 

Berita Bitcoin: Tiga Analis Bitcoin Berikan Pandangan Bullish, Netral dan Bearish

“Namun, perlu dicatat bahwa Bitcoin belum mengalami penurunan yang signifikan setelah breakdown tersebut,” ungkap Daan. 

Menurutnya, jika Bitcoin berhasil diterima kembali ke dalam rentang, target harga potensial ada di angka US$ 27.500. Namun, sangat penting untuk memantau pergerakan harga secara cermat, karena rejeksi dari rentang dapat mengubah outlook jangka pendek. 

“Reject di bawah level kunci US$ 25.800 dapat menandakan tekanan penurunan yang berlanjut dan membatalkan ekspektasi untuk masuk kembali ke dalam rentang,” pungkas Daan. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.