CryptoHarian

Justin Bennett Angkat Bicara Terkait Potensi Bitcoin ke Harga US$ 80.000

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) tampak full senyum, lantaran kenaikan harga yang terjadi setelah kemenangan dari Donald Trump pada kompetisi Pemilihan Presiden Amerika 2024. Kenaikan harga yang terjadi pun memunculkan berbagai prediksi dari golongan analis, yang memperkirakan bagaimana selanjutnya pergerakan Bitcoin pasca Pilpres ini.

Sejumlah analis mengatakan pasar akan mengalami bull run yang berpotensi hingga mencapai US$ 80.000, bahkan lebih.

Salah satu analis mata uang kripto papan atas bernama Justin Bennet, dalam postingannya di media sosial X saat ini membagikan pandangan tentang pergerakan harga Bitcoin (BTC) pada hari ini, yang juga bertepatan dengan FOMC.

Bennett memperkirakan adanya volatilitas tinggi di pasar dan memprediksi bahwa Bitcoin bisa mencapai kisaran harga US$ 78.000 hingga US$ 80.000, yang ia sebut sebagai resisten penting.

“Di tengah volatilitas akibat pengumuman FOMC, Bitcoin mungkin akan turun lebih dulu ke kisaran US$ 73.000. Namun, perkiraan untuk gerakan selanjutnya adalah kenaikan hingga mencapai level resisten antara US$ 78.000 – US$ 80.000,” ungkap Bennett.

Baca Juga: Bitcoin Berhasil Bertahan di Level US$ 70.000, Apakah Bisa Naik Lagi?

Bennett menjelaskan, ia menentukan rentang harga tersebut dengan melihat tren pergerakan Bitcoin di masa lalu, khususnya tahun 2021. Ia mengamati bahwa Bitcoin tahun ini bergerak sideways hampir sepanjang tahun, yang mana mirip dengan tahun 2021-2022.

“Namun, menurut saya harga tidak akan mengalami penurunan lebih lanjut seperti tahun-tahun tersebut,” ujarnya.

Dalam analisanya ia juga melihat adanya pola yang mirip dengan puncak harga Bitcoin pada tahun 2021, yang terjadi pada bulan April dan November. Pola ini serupa dengan pola pergerakan harga Bitcoin tahun ini pada bulan Maret dan kemungkinan November.

Akan tetapi, ia menilai bahwa meski ada kesamaan pola, bukan berarti hasilnya akan sama. Ia memberitahu pada para followernya untuk tetap memperhatikan pergerakan harga ini, karena mungkin akan muncul tanda resistensi atau pembalikan arah.

Selain pola harga, Bennett juga menyoroti salah satu hal penting, yaitu dominasi Tether (USDT) yang biasanya bergerak terbalik dengan harga Bitcoin. Dominasi Tether saat ini berada di kisaran 4,68 persen, yang menurutnya menunjukkan potensi kenaikan harga Bitcoin hingga US$ 78.000 hingga US$ 80.000.

“Di level itu, waspada akan adanya ‘magnet’ yang dapat menarik aksi jual atau likuidasi posisi short. Saya berharap harga Bitcoin mengalami koreksi terlebih dulu sebelum akhirnya naik ke level resistensi berikutnya,” pungkas Bennett.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.