CryptoHarian

Kenapa Harga Bitcoin Menembus $70.000 Hari Ini (29/10)

Bitcoin baru-baru ini kembali naik melewati $70.000, yang menjadi tanda penting dalam sejarahnya, khususnya sejak terakhir kali mencapai angka tersebut pada bulan Juni. 

Apresiasi harga ini memunculkan harapan di kalangan investor tentang potensi rekor harga baru, terutama di tengah arus masuk dana besar melalui Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin.

Namun, di balik optimisme ini, terdapat berbagai faktor ketidakpastian yang bisa memengaruhi harga Bitcoin, termasuk kondisi makroekonomi dan geopolitik global yang sangat dipengaruhi oleh pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang.

Sejak ETF Spot Bitcoin disetujui, aliran masuk dana dari investor institusional telah mendorong stabilitas harga Bitcoin, terutama dari produk BlackRock, IBIT, yang mencatatkan aliran masuk lebih dari $24 miliar. 

Di sisi lain, Grayscale’s GBTC mengalami arus keluar besar-besaran sebesar $20 miliar, menunjukkan adanya pergeseran preferensi investor ke ETF yang memberikan eksposur lebih aman dan teratur ke Bitcoin. 

Net inflow positif mencapai hampir $1 miliar dalam satu minggu terakhir, yang menjadi bukti bahwa investor besar semakin percaya terhadap Bitcoin sebagai aset yang solid dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Dorongan Besar Investor Institusional dari ETF Bitcoin

Seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap Bitcoin ETF, dominasi pasar Bitcoin kini mencapai 59%, dengan kenaikan harga sebesar 6% sepanjang Oktober. 

Berdasarkan data CoinMarketCap, volume perdagangan Bitcoin mengalami apresiasi sekitar 135% pada hari Senin lalu, memperlihatkan sentimen positif pasar terhadap aset ini. 

Sumber: Lookonchain

Dengan lebih dari $22 miliar yang telah mengalir ke berbagai ETF Bitcoin di AS sepanjang bulan ini, ETF telah memainkan peran krusial dalam pergerakan harga Bitcoin, memberikan kesempatan bagi investor institusional untuk terlibat tanpa harus membeli langsung di pasar yang lebih volatil.

Dukungan institusional melalui ETF ini memberikan stabilitas yang jarang terjadi pada pasar kripto, yang umumnya bersifat fluktuatif. Arus masuk dana yang stabil ke dalam Bitcoin ETF selama 15 hari berturut-turut sepanjang Oktober menunjukkan keyakinan investor institusional terhadap potensi jangka panjang Bitcoin. 

Dengan total lebih dari $3 miliar yang telah mengalir ke 12 ETF Bitcoin bulan ini, stabilitas harga ini memberikan optimisme bahwa Bitcoin dapat terus bertahan di atas $70.000 jika minat investor berlanjut.

Pemilu AS dan Risiko Volatilitas: Apakah Apresiasi Harga Akan Berlanjut?

Namun, ketidakpastian mengenai pemilu Amerika Serikat yang akan datang pada 5 November 2024 menambah faktor risiko bagi pasar Bitcoin. 

Hasil pemilu ini tidak hanya akan menentukan kebijakan dalam negeri AS tetapi juga memiliki dampak besar terhadap pasar global, termasuk sektor kripto. 

Berdasarkan data dari Polymarket, Donald Trump saat ini diprediksi unggul dalam peluang menang, yang dinilai sebagian besar analis akan memberikan dampak positif bagi pasar keuangan. 

Trump, sebagai calon dari Partai Republik, memiliki visi untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai “pusat kripto dunia,” yang menambah optimisme investor kripto terhadap potensi dukungan pemerintah yang lebih besar di masa mendatang.

Sebaliknya, Kamala Harris dari Partai Demokrat cenderung bersikap lebih hati-hati terhadap sektor kripto. 

Harris berkomitmen untuk memperkuat regulasi agar dapat menciptakan kerangka hukum yang jelas dan mendukung pasar yang lebih aman, berbeda dengan pendekatan lebih ketat yang diambil di era pemerintahan Joe Biden. 

Ketidakpastian akan hasil pemilu ini meningkatkan volatilitas di pasar kripto, dan jika realitanya Harris yang memenangkan pemilu, kemungkinan besar harga Bitcoin akan menghadapi tekanan koreksi, sebagaimana pendapat beberapa analis pasar yang dilansir di berbagai media keuangan.

Apresiasi ini, menurut teori pasar, sangat mungkin berbalik arah apabila ekspektasi tidak sesuai dengan hasil pemilu.

Tekanan Makroekonomi dan Geopolitik Menambah Ketidakpastian

Selain faktor pemilu, kondisi makroekonomi global juga memiliki pengaruh besar pada pergerakan harga Bitcoin. 

Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh berbagai konflik geopolitik serta fluktuasi suku bunga dan inflasi global membuat investor mencari aset yang lebih stabil seperti Bitcoin. 

Namun, apresiasi ini bersifat sementara jika kondisi ekonomi dan geopolitik terus memberikan tekanan negatif pada sentimen pasar secara keseluruhan. 

Apalagi, beberapa analis memperingatkan bahwa jika Trump terpilih, potensi apresiasi akan lebih terjaga, sedangkan kemenangan Harris bisa menambah tekanan regulasi yang membuat pasar kripto lebih berhati-hati.

Grafik Harian BTCUSD

Secara teknikal, pola apresiasi harga Bitcoin saat ini masih terlihat kuat, dengan tidak adanya tekanan jual dalam jangka pendek. 

Namun, investor harus berhati-hati karena batas atas kuat di sekitar $72.000 belum berhasil ditembus, yang dapat menjadi batas atas dalam beberapa bulan terakhir. 

Dengan adanya ketidakpastian makroekonomi dan ketidakpastian dari pemilu AS, potensi koreksi harga masih terbuka lebar. Mengingat semua faktor tersebut, manajemen risiko menjadi kunci bagi para investor untuk tetap aman di pasar yang penuh volatilitas ini.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.