Cryptoharian – Ethereum (ETH), mata uang kripto terbesar kedua setelah Bitcoin (BTC), saat ini berada pada level terendah dalam 40 bulan terhadap Bitcoin. Sepanjang tahun 2024, kinerja Ethereum terus tertinggal dibandingkan Bitcoin, dan hal ini memunculkan pertanyaan mengenai apa yang menyebabkan penurunan tersebut.
Melansir dari cointelegraph.com, hingga pertengahan September 2024 harga Ethereum hanya mengalami kenaikan sebesar 0,02 sejak awal tahun, sementara Bitcoin telah naik sekitar 38 persen. Selain itu dalam 90 hari terakhir, harga Ethereum turun 35 persen, jauh lebih buruk dibandingkan penurunan harga Bitcoin yang hanya 15 persen dalam periode yang sama.
Pun demikian dengan rasio harga antara ETH dan BTC yang juga menurun sekitar 21 persen, mencapai level terendah di angka US$ 0,04079 pada 12 September.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Ethereum belakangan ini. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
3. Aktivitas Jaringan Ethereum Menurun
Tak hanya dari segi harga, data aktivitas jaringan Ethereum juga menunjukkan penurunan. Rata-rata jumlah alamat aktif harian di jaringan Ethereum selama 30 hari terakhir adalah sekitar 430.250, turun 7,7 persen dibandingkan 90 hari lalu.
Baca Juga: Laporan CPI Dirilis Hari Ini, Investor Kripto Siapkan Diri
Angka ini tentunya jauh lebih rendah dibandingkan 686.350 alamat aktif yang tercatat pada puncaknya di Mei 2021.
Data dari DAppRadar juga menunjukkan penurunan dalam penggunaan aplikasi terdesentralisasi (DApp) di jaringan Ethereum. Dalam 30 hari terakhir, penggunaan DApp di Ethereum turun 19 persen. Di sisi lain, Solana dan Tron yang notebene merupakan pesaing Ethereum justru mengalami peningkatan penggunaan DApp yang signifikan, yakni masing-masing 257 persen dan 343 persen.
2. Bitcoin Makin Mendominasi Pasar
Selain itu, dominasi Bitcoin di pasar kripto terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, pangsa pasar Bitcoin telah mencapai 58 persen pada 5 Agustus, angka tertinggi dalam 40 bulan terakhir. Dominasi ini berarti Bitcoin semakin menguat jika dibandingkan dengan kripto lainnya, termasuk Ethereum.
1. Bitcoin ETF Lebih Populer daripada Ethereum ETF
Satu lagi alasan utama di balik penurunan performa Ethereum adalah keberhasilan ETF Bitcoin yang lebih populer dibandingkan ETF Ethereum. Sejak persetujuan SEC untuk ETF Bitcoin pada Januari 2024, produk investasi ini berhasil menarik lebih banyak minat dari investor dibandingkan ETF Ethereum.
Data dari Glassnode menunjukkan bahwa ETF Bitcoin menyumbang 8 persen dari volume perdagangan Bitcoin, sedangkan ETF Ethereum tidak hanya menyumbang 1 persen. Jika situasi ini tidak berubah, Ethereum diprediksi akan semakin ditinggalkan oleh para pemegangnya.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.