Cryptoharian – Beberapa analis mengutarakan keyakinannya bahwa pasar mata uang kripto dan komoditas akan mengalami kenaikan besar dalam waktu dekat. Tidak hanya itu, para ekonom dan ahli finansial juga menilai bahwa kedua aset tersebut saat ini ‘sangat undervalued’.
Salah satu dari deretan analis terkenal, yakni Michael van de Poppe menyampaikan pandangan melalui unggahan di media sosial X pada Minggu (15/9/2024). Dalam hal ini, ia membandingkan harga komoditas saat ini dengan periode bersejarah ketika harga komoditas juga rendah sebelum mengalami kenaikan besar.
“Harga komoditas saat ini mirip dengan tahun 2000 dan 1971, yang diikuti oleh periode kenaikan harga selama bertahun-tahun,” ungkap Poppe, seperti dilansir dari cointelegraph.com.
Poppe mengatakan bahwa komoditas bisa memasuki fase kenaikan harga selama 10 tahun ke depan, seperti yang terjadi di masa lalu.
“Komoditas dan kripto saat ini sangat undervalued, dan kemungkinan besar komoditas akan memasuki pasar bull selama 10 tahun. Saya memperkirakan akan ada banyak kenaikan dari dua kelas aset saat ini,” ujarnya.
Pandangan dari Poppe ternyata juga selaras dengan prediksi beberapa analis lainnya, yang memperkirakan Bitcoin akan mengalami kenaikan signifikan pada bulan Oktober. Salah satu yang menjadi katalis adalah pertemuan The Fed pada Rabu (18/9/2024), yang berpotensi pada pemangkasan suku bunga.
Baca Juga: Bitcoin Naik Tajam? Analis Ini Ungkap Kapan Short Squeeze Akan Terjadi
Raoul Pal, yang merupakan analis papan atas lain juga menyatakan bahwa faktor lain yang berpotensi memicu reli besar Bitcoin adalah likuiditas global. Dalam sebuah video yang dibagikan di X, Pal menjelaskan bahwa beberapa negara besar, termasuk Amerika Serikat, Jepang, China dan beberapa negara di Eropa akan perlu membiayai ulang utang mereka.
“Ketika likuiditas global naik, mata uang kripto juga akan naik, begitu juga pasar lain seperti Nasdaq, Global M2 juga mulai meningkat,” kata Pal.
Menurutnya, sejarah menunjukkan bahwa ketika likuiditas global meningkat, harga Bitcoin cenderung naik.
“Artinya jika aliran uang meningkat di seluruh dunia, maka Bitcoin bisa berada di jalur kenaikan besar berikutnya pada tahun 2024,” paparnya.
Selain itu, analis lain yang dikenal dengan nama Titan of Crypto turut memberikan prediksinya. Dari apa yang ia lihat, Bitcoin dapat mengalami kenaikan yang sangat besar dalam tiga bulan mendatang. Ia juga mencatat bahwa Bitcoin baru saja menguji ulang level support penting di grafik mingguan.
“Dari data historis, setiap kali Bitcoin retest di rata-rata pergerakan 50 minggu, harga mengalami kenaikan minimal 40 persen,” paparnya.
Secara rata-rata, kenaikannya bisa mencapai 71 persen. Jika hal ini terjadi lagi, maka harga Bitcoi bisa saja mencapai US$ 92.000.
“JIka BTC naik 71 persen dari posisi sekarang, harga bisa mencapai US$ 92.000,” tulis Titan of Crypto di laman pribadi X-nya.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.