Mark Cuban Melihat Kesamaan Antara Pasar Crypto dan Bubble Dotcom

Sesorang miliarder ternama, pemilik tim basket Dallas Maverick dan pendukung Dogecoin, Mark Cuban, melihat adanya kesamaan antara gelembung (bubble) Dotcom dengan penurunan pasar crypto saat ini.

Cuban pun melihat bahwa aset crypto akan dapat bangkit setelah bisnis mulai mengadopsi kontrak pintar dalam operasi mereka, mengaitkan blockchain secara lebih luas.

Koreksi Crypto dan Bubble Dotcom

Cuban, yang mendukung crypto, telah melihat keruntuhan harga saat ini mirip dengan kehancuran saham teknologi internet di era 2000-an.

Namun, perlu dicatat bahwa, Cuban pernah menentang cryptocurrency di tahun 2020. Dia mengatakan bahwa lebih gambang trading pisang daripada aset digital.

Pada tahun 2021, Dia menerima Bitcoin dan juga seorang advocate di sektor ini.

Baca Juga: Bitcoin Terjun Payung, Ini Kata Pakar dan Sikap Predisen El Savador

Pada saat itu, banyak ekspektasi yang hancur karena tidak semua perusahaan Dotcom berhasil mencetak keuntungan, membuat pasar tenggelam dalam dorongan Bearish yang kuat dan mendominasi.

Banyak uang yang telah mengalir ke perusahaan Dotcom telah ditarik dengan kuat dan serentak, menjatuhkan pasar dan menjadi sejarah menyedihkan, gelembung yang pecah.

Namun, Amazon dan eBay adalah di antara mereka yang berhasil keluar sebagai pemenang dan bertumbuh dengan hebat hingga saat ini. Bahkan, Amazon telah membawa Pendirinya, Jeff Bezos, ke daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes.

Cuban memandang, kejatuhan pasar crypto hampir mirip seperti saat itu, di mana ada banyak uang yang ditarik keluar dengan kuat dan serentak, membawa mimpi kelam yang belum terlihat akan berakhir, bahkan memasuki bulan ke-7 sejak crash dimulai pada November lalu.

Tetapi, yang patut kita garis bawahi adalah, pasar crypto saat ini tidak jatuh karena sentimen dan performa yang buruk, melainkan karena sentimen global dari langkah pengetatan bank sentral AS, the Fed, dan juga perang antara Rusia dan Ukraina.

Langkah the Fed telah menyusutkan selera risiko, sehingga menjatuhkan tidak hanya pasar crypto, tetapi juga pasar saham secara global.

Dengan alasan yang mungkin sangat berbeda ini, pasar crypto masih diharapkan akan bertumbuh kembali begitu dasar sentimennya mereda.