Cryptoharian – Pasar mata uang kripto terus bergerak dengan cepat, dan daftar token baru sering kali terlihat seperti ajang spekulasi tinggi. Harga token yang baru terdaftar bisa melonjak drastis dalam hitungan jam, tetapi kemudian mengalami penurunan tajam.
Fenomena ini sering terlihat di Binance, yang notabene merupakan salah satu bursa kripto terbesar. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, yakni apakah platform seperti ini mendorong spekulasi yang berlebihan?
Pola Kenaikan dan Penurunan Harga
Melihat daftar token Binance sejak awal tahun, pola yang muncul cukup jelas adalah harga melonjak saat listing, lalu turun drastis. Berikut beberapa contohnya:
- LAYER (DeFi) – Terdaftar 11 Februari, turun 50 persen dari harga tertinggi.
- TST (Koin Meme) – Terdaftar 9 Februari, turun 80 persen.
- BERA (L1 Blockchain) – Terdaftar 5 Februari, turun 38 persen.
- ANIME (Culture Coin) – Terdaftar 22 Januari, turun 74 persen.
- TRUMP (Koin Meme) – Terdaftar 19 Januari, turun 82 persen.
- SOLV (DeFi) – Terdaftar 17 Januari, turun 78 persen.
- COOKIE (MarketingFi) – Terdaftar 10 Januari, turun 74 persen.
- AIXBT (AI) – Terdaftar 10 Januari, turun 67 persen.
- CGPT (AI) – Terdaftar 10 Januari, turun 68 persen.
- BIO (Biotech) – Terdaftar 3 Januari, turun 88 persen.
Dari daftar ini, hanya (BERA) yang menunjukkan potensi pemulihan karena memiliki fundamental yang kuat dan komunitas yang aktif. Sementara itu, nasib KAITO (InfoFi) yang terdaftar pada 19 Februari masih belum pasti.
Apakah Binance Lebih Buruk dari Bursa Lain?
Sebagian orang berpendapat bahwa pola ini berlaku di semua bursa kripto. Namun, beberapa daftar token di bursa lain menunjukkan hasil berbeda, seperti:
- IP (manajemen IP terdesentralisasi) – Terdaftar di Gate.io pada 13 Februari dan naik hampir 5x.
- HYPE – Terdaftar di KuCoin pad 7 Desember dan berhasil mempertahankan harga.
Baca Juga: Open Interest Untuk XRP Turun, Apa Artinya?
Selain itu, Binance sering mencatat pola pump and dump pada token yang sebelumnya telah diperdagangkan di bursa lain, contohnya:
- CGPT: Sudah diperdagangkan sejak April 2013, tetapi listing di Binance, harga melonjak sebentar sebelum turun di bawah harga sebelumnya.
- CAT: Naik 54 persen saat listing di Binance (17 Desember), kemudian turun 86 persen.
- VELO: Naik 147 persen saat listing Binance (13 Desember), lalu turun 83 persen. Saat VELO terdaftar di Kraken (18 Februari), tidak ada dampak besar pada harga.
Kenapa Token Baru di CEX Cenderung Alami Pump n Dump?
Beberapa faktor utama yang menyebabkan pola ini meliputi:
1. Peluang bagi Investor Awal untuk Keluar
Token yang baru listing sering menjadi ajang bagi investor awal atau modal ventura (VC) untuk menjual aset mereka tanpa batasan vesting, sebelum ada permintaan pasar yang nyata.
2. Pasokan Terbatas dan Likuiditas Rendah
Token dengan pasokan awal yang terbatas menciptakan ilusi kelangkaan, yang membuat harga melonjak. Namun, begitu pasokan bertambah, harga mulai turun.
3. Hype yang Berlebihan
Basis pengguna Binance yang besar sering menciptakan efek ‘kasino,’ di mana banyak trader berharap keuntungan instan, bukan nilai jangka panjang.
4. Potensi Manipulasi Pasar
Binance pernah menghadapi tuduhan melakukan wash trading dan market-making untuk meningkatkan permintaan secara artifisial, meskipun belum ada bukti yang pasti.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.