CryptoHarian

Menkeu AS: Amerika Terancam Kekurangan Uang Cash, Harga Bitcoin Terikat Oleh Keputusan Biden

Cryptoharian – Amerika Serikat saat ini menghadapi kekurangan uang tunai yang kritis, menurut pengumuman oleh Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

Situasi ini diperkirakan terjadi pada awal Juni saat batas hutang federal mendekati titik penghabisan. Implikasi dari masalah keuangan ini meluas ke pasar keuangan tradisional dan telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap mata uang kripto, terutama Bitcoin.

Melansir dari Twitter Watcher Guru, krisis uang tunai yang tak terhindarkan di Amerika Serikat ini adalah hasil langsung dari kebuntuan dalam negosiasi untuk meningkatkan batas utang negara, yang saat ini mencapai 31,4 triliun dolar.

Jika tidak ada kesepakatan yang dicapai pada awal Juni, pemerintah berisiko mengalami kegagalan pembayaran saat Departemen Keuangan secara bertahap menghabiskan cadangan uang tunai.

Meskipun seriusnya bencana keuangan yang akan datang ini, Presiden Joe Biden terlihat optimis tentang kemungkinan penyelesaian.

Nasib Bitcoin Jika AS Bangkrut

Keadaan unik seputar krisis ini telah menarik perhatian terhadap kerentanan Bitcoin terhadap fluktuasi likuiditas dolar AS.

Para analis berspekulasi bahwa kesepakatan potensial untuk meningkatkan batas utang bisa menyebabkan penarikan likuiditas dari sistem, menimbulkan tekanan naik pada imbal hasil obligasi dan berpotensi menyebabkan penurunan nilai Bitcoin. 

Sebaliknya, yang lain berpendapat bahwa kegagalan pembayaran dapat memicu penjualan panik dan kepanikan global untuk mendapatkan uang tunai, seperti kejatuhan pasar yang dipicu oleh pandemi virus corona pada tahun 2020, yang mengakibatkan Bitcoin turun lebih dari 60 persen.

Baca Juga: CEO JPMorgan: Suku Bunga AS Masih Bisa Naik, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Menariknya, krisis yang akan datang ini juga memberikan peluang tak terduga bagi Bitcoin. Setelah tercapai kesepakatan potensial, Departemen Keuangan kemungkinan akan menerbitkan obligasi pemerintah untuk mengembalikan cadangan uang tunai.

Akibatnya, mungkin akan terjadi kelangkaan pendanaan dalam dolar AS di pasar secara sementara. 

Dalam skenario seperti itu, Bitcoin, sebagai aset berisiko yang sangat sensitif terhadap kondisi likuiditas, dapat menjadi alternatif menarik bagi investor dan berpotensi mendapatkan manfaat dari krisis ini.

Pergerakan Bitcoin Minggu Ini

Sementara itu, seorang pengamat pasar kripto di Twitter bernama @cryptowoetoe atau Woetoe menjelaskan bahwasanya dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin telah mengalami serangkaian perubahan harga, bergerak bolak-balik antara US$ 25.800 dan US$ 27.600.

Fluktuasi ini membuat para trader menjadi was-was, dan tidak yakin tentang arah kripto ini dalam waktu dekat. 

Berita Bitcoin: Pengakuan Dua Bocah yang Kaya Karena Kripto, Namun Juga Bangkrut Karena Kripto

“Meskipun pasar berubah dengan cepat, nilai Bitcoin secara keseluruhan tetap relatif stabil, bergerak dalam kisaran yang kecil,” ungkap Woetoe. 

Woetoe juga mengindikasikan bahwa grafik higher time frame (HTF) menunjukkan kemungkinan penurunan harga Bitcoin. Meskipun tidak memberikan detail spesifik, sentimen yang disampaikan mengisyaratkan pandangan bearish terhadap kripto utama ini. 

“HTF memperlihatkan bahwa kita akan bergerak ke bawah,” pungkas Woetoe. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.