Cryptoharian – Memasuki tahun baru 2024, banyak dari investor di pasar kripto yang telah mendambakan adanya lonjakan harga. Saat ini, aset kripto utama Bitcoin (BTC) tengah mengalami kenaikan sebesar 4,56 persen, dengan capaian level US$ 44.328 dalam 24 jam terakhir. Tentunya, jika harga Bitcoin naik, maka secara otomatis harga altcoin pun ikut terangkat.
Dalam hal ini, seorang analis aset kripto berpengalaman, yakni Michael van de Poppe dalam akun X-nya telah membeberkan 5 pilihan altcoin terbaiknya untuk kuartal pertama tahun 2024 ini. Dengan pasar yang ramai dan banyak antisipasi, para investor tentu saja ingin tahu tentang peluang yang mungkin terdapat di luar mata uang kripto yang lebih terkenal seperti Bitcoin dan Ethereum.
“Ini selalu menjadi topik yang menarik, terutama ketika pasar sedang memanas, dan orang-orang sangat menantikan untuk terjun ke pasar altcoin,” ungkap Poppe.
Berikut 5 altcoin yang dipilih oleh Poppe dalam kuartal pertama 2024:
1. Ethereum (ETH)
Ethereum diharapkan akan lebih baik daripada Bitcoin dalam waktu dekat, menjadikannya investasi yang menarik. Persetujuan Bitcoin ETF disebut sebagai contoh yang mendukung pandangan ini.
2. Optimism (OP)
Investasi dalam ekosistem Ethereum dianggap langkah strategis, karena Poppe memperkirakan ekosistem tersebut akan lebih unggul.
3. Arbitrum (ARB)
Seperti Optimism, analis memilih Arbitrum sebagai bagian dari investasinya dalam ekosistem Ethereum yang berkembang.
Berita Bitcoin: Robert Kiyosaki: Beli Emas, Perak dan Bitcoin Sebelum Amerika Hancurkan Ekonomi Dunia
4. Chainlink (LINK)
Meskipun mengalami pasar bear selama dua tahun terhadap USDT dan tiga tahun terhadap BTC, Chainlink dianggap sebagai penerima manfaat potensial dari lonjakan DeFi pada 2024.
5. SUI (SUI)
Untuk diversifikasi di luar ekosistem Ethereum, Van de Poppe memasukkan SUI sebagai solusi Layer 1 di luar ekosistem tersebut. Alternatif seperti SEI, RUNE, ATOM, dan DOT disarankan berdasarkan preferensi masing-masing.
“Namun jika dipersentase, maka saya ingin memilih 40 persen untuk Ethereum, 20 persen untuk Chainlink, 15 persen untuk Arbitrase, 15 persen untuk Optimism, dan 10 persen untuk SUI,” urainya.
Dalam penjelasannya, Poppe juga membahas beberapa dasar perdagangan altcoin. Saat ini, perhatian banyak orang tertuju pada ekosistem Solana dan Injective, yang didorong oleh lonjakan harga dan kehebohan yang meluas. Namun, analis ini memberikan peringatan tentang risiko yang terkait dengan mengejar aset yang telah mengalami lonjakan signifikan.
“Saat ini, banyak momentum dan hype seputar ekosistem Solana dan Injective,” ujarnya.
Poppe menyoroti bahwa banyak pembeli cenderung masuk pasar saat lonjakan harga tinggal 10-20 persen, didorong oleh rasa takut ketinggalan (FOMO). Meskipun kelompok ini besar dari segi jumlah, “smart money”, investor awal yang awalnya mendorong lonjakan kemungkinan besar akan mulai mengambil keuntungan dengan jumlah yang lebih besar.
“Fakta menariknya adalah sebagian besar pembeli ini masuk pada 10-20 persen terakhir reli, yang berarti banyak pembeli FOMO yang masuk ke pasar,” kata Poppe.
Menurutnya, investor tidak perlu berfokus pada altcoin kecil, yang bisa mirip dengan berjudi. Sebaliknya, ia menyarankan untuk fokus pada altcoin besar dengan tujuan mengatur waktu pasar dengan baik dan meningkatkan keuntungan.
Dari pengamatan ini, Poppe berkesimpulan bahwa mungkin kurang bijaksana untuk berinvestasi pada aset seperti Solana atau Injective pada saat ini. Ia menekankan bahwa aset-aset tersebut telah mengalami lonjakan signifikan dan dapat membawa biaya peluang dibandingkan dengan aset-aset lain yang lebih stabil.
“Saran saya jangan berinvestasi pada altcoin kecil, karena mengejar 100 kali lipat sama dengan berjudi. Saya menyarankan untuk mengambil altcoin besar karena tujuan utama Anda adalah mengatur waktu pasar dengan baik dan menambah keuntungan,” pungkas Poppe.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.