CryptoHarian

Open Interest Dogecoin Cetak Rekor, Tapi Apa Resiko Dibaliknya?

Cryptoharian – Dogecoin (DOGE) kembali mencuri perhatian dengan lonjakan open interest futures yang mencapai rekor baru sebesar US$ 4,6 miliar pada 23 November. Angka ini dua kali lipat dari rekor sebelumnya, yang mencerminkan peningkatan besar dalam aktivitas pasar.

Namun, meskipun ada kenaikan harga signifikan, DOGE masih diperdagangkan 35 persen di bawah puncaknya pada Mei 2021, yakni US$ 0,74 persen.

Melansir dari cointelegraph.com, reli harga DOGE sebesar 224 persen dari 3 hingga 23 November memunculkan kekhawatiran di kalangan trader. Banyak yang khawatir ini mungkin menjadi puncak siklus, mengingat pola serupa pernah terjadi pada April 2024. Saat itu, DOGE mengalami lonjakan harga tajam tetapi diikuti koreksi besar akibat leverage berlebih.

Pada Maret lalu, Dogecoin naik 82 persen dalam delapan hari, mencapai harga US$ 0,23. Namun, posisi long yang terlalu banyak menggunakan leverage memicu likuidasi paksa saat harga turun lebih dari 15 persen hanya dalam lima hari. Koreksi ini berlanjut hingga tiga minggu, dengan harga akhirnya turun 40 persen ke US$ 0,14 pada 19 April.

Baca Juga: US$ 470 Juta Hangus! Bitcoin dan Altcoin Tumbang di Tengah Euforia Pasar

Bagaimana Kondisi Leverage DOGE Saat Ini?

Meskipun open interest DOGE saat ini melonjak, data menunjukkan bahwa leverage berada dalam level yang lebih sehat dibandingkan April lalu. Tingkat pendanaan (Funding Rate) untuk kontrak perpetual DOGE saat ini berada di kisaran 2 persen perbulan, yang dianggap netral.

Ada lonjakan singkat hingga 7,5 persen pada 23 November, tetapi hanya sementara dan tidak cukup menunjukkan tanda-tanda leverage berlebihan. Sebaliknya, reli kali ini tampaknya lebih didorong oleh aktvitas oleh pembelian langsung di pasar spot.

Seperti biasa, nama Elon Musk kembali dikaitkan dengan pergerakan harga Dogecoin. Lonjakan terbaru ini, kemungkinan dipengaruhi oleh komentarnya tentang inisiatif Department of Government Efficiency (D.O.G.E), yang didukung oleh Presiden Amerika Donald Trump.

Program ini, yang dipimpin oleh Elon Musk dan Viviek Ramaswamy, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja di lingkup pemerintahan Amerika. Proyek ini secara tak terduga menarik perhatian komunitas Dogecoin, mengingat hubungan nama program dengan DOGE.

Namun meski diterpa dengan reli 161 persen, performa DOGE sejatinya tertinggal dari altcoin lain seperti Stellar. Analis menyebut Dogecoin memiliki keunikan sendiri berkat dukungan komunitas yang kuat dan maskot ikoniknya, yakni Shiba Inu.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.