Cryptoharian – Pasar mata uang kripto merupakan salah satu peluang besar, namun bisa juga menjadi jebakan. Setiap hari, token baru bermunculan. Tapi bagi investor dan trader yang jeli, mendeteksi proyek kripto potensial sebelum mereka listing di bursa besar seperti Binance atau Coinbase bisa menjadi tiket menuju imbal hasil yang sangat besar.
Listing di bursa besar biasanya memicu kenaikan harga signifikan, karena likuiditas bertambah dan perhatian investor ritel membanjir. Namun, menemukan token-token ini sebelum hype datang bukan sekedar hoki, melainkan hasil dari riset, data dan alat yang tepat.
Melansir dari cointelegraph, di tahun 2025 trader cerdas punya senjata baru. Beberapa dari senjata tersebut di antaranya adalah AI dan Large Models (LLMs) seperti ChatGPT, Claude atau Gemini.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendeteksi token pra-listing.
1. Ikuti Nadi Komunitas Kripto
Sebelum token listing di CEX, sinyalnya sering muncul di komunitas seperti:
- Platform X untuk mencari narasi whale, influencer dan proyek-proyek baru. Gunakan pencarian lanjutan seperti “presale (AI or RWA) min_faves:100”, untuk menemukan token presale bertema AI atau RWA dengan traction awal.
- Discord dan Telegram, di mana banyak proyek mengadakan AMA (Ask Me Anything) dengan developer dan investor awal. Komunitas seperti Seedify sering membocorkan proyek sebelum launching.
- Reddit: Subreddit seperti r/CryptoMoonShots sering menjadi sarang alpha. Sortir thread DD (due diligence) dengan 500 lebih upvotes untuk filter yang lebih terpercaya.
Tips: Gunakan LLM untuk memantau sentimen sosial dengan platform, contohnya “Analisa sentimen Token X di X dan berikan skor bullish serta deteksi spam”.
Baca Juga: Panduan Menggunakan AI Agent ChatGPT untuk Trading XRP Dalam 3 Langkah
2. Pantau Launchpad dan Presale Resmi
Sebelum masuk Binance atau Coinbase, token biasanya melewati IDO, IEO atau presale:
– Launchpad besar:
- Binance Launcpool: stake BNB untuk airdrop token.
- Seedify, DAO Maker: presale dengan seleksi komunitas.
- Pump.fun (Solana): lahirkan koin meme viral seperti Bonk.
– Pantau Kalender: Gunakan CryptoRank, ICOBench dan pasang alarm di sektor panas seperti AI atau RWA.
– Scan Tokenomics:
- Apakah 50 persen lebih dialokasikan ke komunitas?
- Apakah ada sistem burn untuk menjaga komunitas?
3. Lacak Data On-chain dan Market Awal
Blockchain bersifat transparan, itu keunggulan utama untuk mendeteksi potensi sejak dini:
- Gunakan Etherscan, Solscan untuk melihat pertumbuhan wallet unik. Lebih dari 5.000 wallet baru dalam 30 hari bisa jadi sinyal kuat adopsi awal.
- Tools seperti Nansen dan Arkham Intelligence bisa menunjukkan arus dana dari investor institusi ke token tertentu.
- DEXTools dan DEX Screener bantu deteksi token yang baru launch di Uniswap, Raydium, dll.
- Amati listing di bursa mid-tier seperti KuCoin, MEXC, atau Gate.io. Mereka sering menjadi jembatan ke Binance/Coinbase.
Tips: Gunakan Dune Analytics untuk sektor spesifik, contohnya “RWA Narrative Dashboard” bisa tunjukkan proyek kecil dengan TVL kurang dari US$ 10 juta.
4. Baca Pola Bursa Besar
Bursa seperti Binance dan Coinbase meninggalkan jejak sebelum listing:
- Binance cenderung memprioritaskan proyek yang hype dan punya keterkaitan dengan BNB atau tren (AI, oracle, gameFi).
- Coinbase lebih selektif, fokus pada token yang bisa lolos pengawasan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika, seperti Render atau proyek RWA Compliant.
Ikuti akun resmi dan blog mereka, repost atau ‘under review’ sering jadi sinyal awal sebelum listing resmi.
5. Sinkronkan Tren, Fundamental dan AI Tools
- Fundamental proyek:
- Gunakan LLM untuk membaca dan meringkas whitepaper.
- Periksa aktivitas GitHub (jumlah kontributor dan commit reguler).
- Cari proyek yang telah diaudit oleh CertiK atau PeckShield.
- Narasi besar 2025:
- AI dan machine learning.
- RWA (aset dunia nyata).
- DePIN (decentralized physical infrastructure).
- DeFi next-gen.
- Koin meme komunitas
- Pantau VC:
- Proyek yang disokong oleh a16z, Animoca, atau Sequoia punya jalur cepat menuju listing besar.
Resiko dan Tips Mitigasi
Karena banyak proyek palsu (rug pull, honeypot, dll), anda wajib melakukan riset sendiri (DYOR).
- Gunakan RugDoc, Honeypot.is untuk analisa kontrak.
- Jangan all-in, maksimalkan 1 hingga 2 persen portofolio per-token high-risk.
- AI tools juga bisa digunakan untuk mendeteksi anomali kontrak dan link phising.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.










