Pasar kripto kembali mengalami tekanan signifikan, dengan Bitcoin turun ke sekitar $96.000. Ini merupakan koreksi besar mengingat sebelumnya Bitcoin telah mencatatkan harga tertinggi di atas $100.000.
Koreksi ini mencerminkan ketidakpastian yang meningkat di pasar, terutama menjelang publikasi data ekonomi penting dari Amerika Serikat. Artikel ini akan membahas faktor utama di balik koreksi ini serta potensi pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa hari mendatang.
Data Perekonomian Amerika dan Leverage Berlebihan
Faktor utama yang memengaruhi pasar saat ini adalah publikasi data ekonomi Amerika Serikat yang dijadwalkan esok hari. Data inflasi inti dan umum (CPI) bulanan serta tahunan menjadi sorotan utama.
Untuk saat ini prediksi dari mayoritas analis memperlihatkan bahwa inflasi masih akan stagnan, terutama inflasi inti, memberikan pertanda bahwa publikasi data ini tidak akan memberikan sentimen negatif berlebihan setelah terjadi, kecuali data yang dipublikasi ternyata lebih tinggi.
Kenaikan inflasi inti menjadi sangat penting, karena akan mempengaruhi keputusan suku bunga acuan yang akan mempengaruhi pandangan investor terhadap daya beli dan daya investasi sehingga mempengaruhi pergerakan pasar keuangan secara menyeluruh, termasuk kripto.
Banyak investor memilih untuk mengamankan dana mereka menjelang volatilitas yang mungkin timbul dari hasil laporan tersebut. Langkah antisipasi ini tidak hanya memengaruhi pasar kripto, tetapi juga pasar keuangan secara umum.
Selain itu, lusa akan ada publikasi data Indeks Harga Produsen (PPI), yang memberikan gambaran tentang inflasi dari sisi produsen.
Data ini sering dianggap sebagai indikator tambahan yang memberikan perspektif lebih luas terhadap kondisi ekonomi Amerika.
Jika data menunjukkan perlambatan ekonomi atau inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, kekhawatiran terhadap daya beli yang menurun dapat memicu koreksi lebih lanjut di berbagai pasar, termasuk kripto.
Sentimen ini sangat relevan menjelang transisi ke tahun 2025, yang diperkirakan akan penuh dengan ketidakpastian ekonomi.
Di sisi lain, leverage berlebihan juga turut memperburuk situasi. Periode bullish sebelumnya telah mendorong banyak trader untuk membuka posisi dengan leverage tinggi. Namun, ketika pasar mulai terkoreksi, likuidasi besar-besaran tidak dapat dihindari.
Menurut data dari Coinglass, dalam 24 jam terakhir, total likuidasi di pasar kripto mencapai $1,6 miliar, dengan Ethereum (ETH) menjadi aset yang paling banyak dilikuidasi di pasar futures.
Fenomena ini mencerminkan perilaku ritel yang berlebihan, sering kali dipicu oleh FOMO (fear of missing out), yang biasanya menjadi pertanda awal koreksi signifikan.
Whale, atau investor besar, juga memainkan peran penting dalam kondisi ini. Mereka sering kali memanfaatkan momen seperti ini untuk membuka posisi berlawanan, memicu koreksi lebih dalam sekaligus mencari keuntungan di tengah ketidakpastian pasar.
Analisis Harga Bitcoin
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $96.000, dengan kemungkinan koreksi lebih lanjut menuju $91.000 hingga $90.000. Daerah harga ini dianggap sebagai batas bawah yang kuat.
Namun, jika sentimen negatif terus mendominasi, terutama setelah publikasi data ekonomi Amerika, ada potensi bahwa harga akan menguji zona ini dalam beberapa hari ke depan.
Grafik Harian BTCUSD
Indikator RSI (Relative Strength Index) menunjukkan kondisi yang mulai membaik, bergerak turun dari zona overbought.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa tekanan beli yang sebelumnya mendominasi mulai berkurang. Walau demikian, masih diperlukan konsolidasi di sekitar zona harga tertentu sebelum pemulihan dapat terjadi.
Zona penting yang perlu diperhatikan adalah $99.000 sebagai batas atas konsolidasi dan $90.000 sebagai batas bawah harga. Jika Bitcoin berhasil bertahan di antara dua zona ini, pasar kemungkinan akan memasuki fase konsolidasi dalam beberapa pekan mendatang.
Namun, apabila ada kejutan dari data ekonomi Amerika atau sentimen global yang lebih buruk, tekanan jual bisa semakin besar, memaksa Bitcoin untuk turun lebih dalam.
Transisi ke tahun 2025 juga menjadi perhatian utama. Ketidakpastian makroekonomi, seperti kebijakan moneter Federal Reserve dan kondisi inflasi global, dapat terus membebani pasar kripto. Dalam kondisi seperti ini, investor disarankan untuk tetap waspada dan mengelola risiko dengan baik.
Kesimpulan
Penurunan harga Bitcoin ke $96.000 mencerminkan kombinasi dari berbagai faktor, mulai dari antisipasi publikasi data ekonomi Amerika hingga leverage berlebihan di pasar.
Likuidasi besar-besaran dan sentimen negatif yang mendominasi pasar saat ini menambah tekanan pada harga aset kripto.
Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mengedepankan manajemen risiko. Dalam situasi pasar yang tidak menentu, penting untuk menjaga emosi tetap terkendali dan menghindari keputusan impulsif.
Mengamati zona harga penting seperti $99.000 dan $90.000 dapat membantu dalam menentukan langkah selanjutnya.
Dengan publikasi data inflasi dan PPI yang akan datang, volatilitas di pasar kemungkinan akan meningkat. Tetaplah waspada, dan pastikan untuk selalu melakukan analisis yang matang sebelum mengambil keputusan investasi.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.