CryptoHarian

Pengamat Pasar Makro Jabarkan Perbandingan Siklus Bitcoin Tahun 2023 dengan Tahun 2019

Cryptoharian – Sorang pengamat pasar makro, dengan nama @tedtalksmaacro, baru-baru ini menjabarkan perbandingan siklus Bitcoin.

Dalam laman Twitternya ia mengklaim bahwa saat ini siklus BTC memiliki nuansa, tetapi lingkungan perdagangannya mirip dengan September – November 2019.

Pasalnya, pada tahun 2019 lalu The Fed memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada bulan Oktober, dan mulai memperbanyak neracanya pada September.

Demikian pula dengan tahun 2023, The Fed mulai memperluas neraca pada bulan Maret dan ada kemungkinan penurunan suku bunga bakal terjadi pada akhir tahun ini.

“Pada tahun 2019, harga Bitcoin (BTC) mencapai titik terendah setelah turun 83 persen lebih rendah dari level tertinggi sepanjang masa (ATH), dan sekitar 500 hari sebelum halving 2020,” ungkap Ted. 

Selain itu, lanjutnya, pada tahun 2023 harga Bitcoin diperkirakan akan turun setelah bergerak 78 persen lebih rendah dari ATH dan sekitar 500 hari sebelum halving 2024. Terlepas dari nuansa antar siklus, beberapa konsistensi masih tetap ada. 

“Hal-hal konsisten itu seperti ATH baru, dorongan gelembung (bubble), pasar bear dan fase konsolidasi. Namun, setiap fase memiliki perbedaan karena ada alasan lain di samping harga,” ujarnya.

Selain itu, Ted juga berbagi beberapa pemikiran mengenai lingkup perdagangan Bitcoin. Dia mencatat bahwa dorongan bubble 2021/22 lebih intens daripada bubble 2018 karena kebangkrutan FTX.  

“Aksi black swan COVID-19 tidak boleh direplikasi dalam siklus ini, kecuali jika black swan lain terjadi seperti Perang Dunia III,” kata Ted.

Dirinya juga memperingatkan agar tidak bertaruh pada posisi terendah (bottom) baru dari sini.

Pasalnya, jelas bahwa jika bertaruh melawan sejarah dan tren tidak akan berakhir dengan bagus.

Lebih lanjut, ia menunjukkan bahwa Bitcoin dan kripto adalah kelas aset yang masih dalam fase pertumbuhan daripada indeks ekuitas tradisional. Pasar kripto lebih cepat menentukan harga karena masalah fundamenal.

“Misalnya, Bitcoin dengan cepat naik turun selama pasar bear 2022. Ted yakin tren ini kemungkinan akan terus berlanjut,” paparnya.

Berita Bitcoin: Analis Twitter Bocorkan Target Harga Short Term Untuk BTC, Dua Level Jadi Acuan

Analisa Bitcoin Oleh Pentoshi

Sementara itu, seorang analis papan atas bernama Pentoshi menyebutkan bahwa kenaikan Bitcoin di atas US$ 25.000, telah menembus struktur pasar makro untuk pertama kalinya sejak ATH. 

Dalam hal ini, Pentoshi masih menaruh minat untuk melakukan bisnis pada tingkat kerangka waktu yang lebih tinggi (HTF). Akan tetapi, dia juga memperingatkan bahwa itu tidak berarti Bitcoin akan langsung ke bulan.

Menurutnya, Bitcoin akan diperdagangkan dalam kisaran US$ 20.000 – US$ 32.000. Meski begitu, Pentoshi juga berpendapat ada kemungkinan sangat kecil untuk Bitcoin ke posisi terendah baru.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.