CryptoHarian

Pengertian Akuntansi: Definisi, Jurusan, Manfaat Dan Tujuan

Apa Yang Dimaksud Dengan Pengertian Akuntansi?

Akuntansi adalah sebuah kegiatan ekonomi yang terdiri dari proses mencatat, meringkas, mengklarifikasi, mengolah, dan menyajikan data transaksi serta berbagai aktivitas yang berhubungan dengan keuangan.

Apakah Tujuan Dari Akuntansi?

Tujuannya adalah menjadi patokan dalam pengambilan keputusan perusahaan, juga sebagai alat untuk mengetahui status sebuah usaha.

Apakah Manfaat Dari Akuntansi

Manfaatnya adalahuntuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan tersebut

Apa itu Akuntansi Pajak?

Pengertian-nya adalah, bersangkutan dengan pelaporan pajak dari keuangan perusahaan.

Apa Itu Akuntansi Keuangan?

Pengertian yang paling umum diketahui masyarakat adalah, menyangkut pencatatan transaksi keuangan perusahaan secara berkala.

Kegiatan tersebut mempermudah sebuah perusahaan atau individu dalam mengambil sebuah keputusan.

Proses ini merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah kegiatan bisnis, karena ini merupakan sebuah laporan dari keadaan keuangan sebuah perusahaan. 

Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

Sebagai jurusan yang sudah ada sejak lama, kata ini memiliki beragam definisi dari berbagai pelaku kegiatan akuntan, berikut ini beberapa definisi:

  1. Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison: Sebuah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi sebuah laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. 
  2. Littleton: Aktivitas yang bertujuan untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Definisi ini merupakan inti dari teori dan dijadikan sebagai rujukan dalam pelajaran akuntansi secara umum. 
  3. Rudianto: Akuntansi adalah Sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak – pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha. 
  4. American Accounting Association: merupakan sistem pengidentifikasian dan pengukuran untuk memberikan laporan informasi ekonomi dan penilaiannya. Seperti yang disampaikan Littleton untuk menghitung secara periodik pada hasil yang dicapai terhadap usaha yang dikeluarkan. 
  5. Accounting Principle Board: dalam Smith Skousen Statement no. 4, akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang memiliki sifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam memberikan keputusan pilihan yang logis dari berbagai tindakan alternatif. 
  6. American Institute of Certified Public Accounting: merupakan kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan beberapa cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil – hasilnya. 

Berdasarkan dari definisi dari para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi merupakan sebuah kegiatan ekonomi berupa pencatatan, penggolongan, dan pengolahan data secara kuantitatif, data hasil ini nantinya akan digunakan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan perusahaan di masa yang akan datang.

Metode ini juga berfungsi untuk melihat kegiatan ekonomi operasional untuk menentukan analisa laba dan rugi. 

Baca Juga: Pengertian Kewirausahaan: Arti, Sifat, Mencari Modal Dan Tips Untuk Memulai

Tujuan

Tujuan Akuntansi

Seperti yang tertera di definisi menurut para ahli, untuk menjadi patokan dalam pengambilan keputusan perusahaan, juga sebagai alat untuk mengetahui status sebuah usaha.

Karena dalam pengambilan keputusan, dibutuhkan beberapa aspek seperti kinerja perusahaan, posisi keuangan, dan juga arus kas, informasi ini yang disediakan oleh kegiatan keuangan bagi sebuah usaha. 

Apabila dijelaskan dengan lebih terperinci, beginilah tujuannya:

  1. Memberikan informasi keuangan, baik aktiva maupun pasiva. Informasi keuangan yang dimaksudkan adalah seluruh informasi perusahaan yang bersangkutan dengan aset, utang, dan modal yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
  2. Menyediakan informasi mengenai perubahan yang terjadi pada berbagai sumber ekonomi perusahaan. Informasi ini berguna dalam pembuatan estimasi untuk potensi keuntungan perusahaan. 
  3. Menyediakan laporan lainnya yang bersangkutan dengan keadaan keuangan dari sebuah perusahaan.
  4. Memberikan informasi keuangan perusahaan secara akurat dalam tempo sesingkat mungkin. Hal ini sangat membantu terutama apabila perusahaan diharuskan mengambil keputusan dengan cepat. 
  5. Memastikan informasi telah tervalidasi dan relevan sesuai dengan keadaan perusahaan. Karena banyaknya sumber informasi, sistem keuangan harus bisa memastikan bahwa data yang diberikan bukan merupakan data palsu atau data yang belum diperbaharui.
  6. Menyusun laporan yang mudah dimengerti dan dipahami oleh orang yang akan membaca laporan keuangan tersebut. Karena laporan ini akan dibaca oleh berbagai pihak, bagian keuangan sebuah perusahaan harus bisa menyusun sebuah laporan yang terperinci dan mudah dipahami. 
  7. Memastikan laporan yang disampaikan lengkap dan memenuhi standar pengungkapan laporan keuangan dan juga sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Hal ini untuk memastikan bahwa laporan dan data yang diberikan dan digunakan oleh perusahaan sudah sesuai dengan standar yang ada. 

Baca Juga: 12 Cara Mendapatkan Uang Dari Internet Tanpa Modal Di Tahun 2019

Manfaat

Manfaat dari kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan secara umum adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan tersebut. Berikut ini adalah manfaat kegiatan tersebut yang diperinci dengan lebih spesifik;

1.Mencatat laporan

Mencatat transaksi yang terjadi di perusahaan secara sistematis dan sesuai dengan kronologis. Dari catatan ini kemudian akan diproses oleh account ledger untuk dijadikan laporan laba-rugi di akhir periode keuangan. 

2.Melindungi properti dan aset

Kegiatan ini juga berfungsi untuk mengetahui jumlah aset secara spesifik, karena aset yang dimiliki akan mengalami penyusutan.

Ini berfungsi untuk menghitung jumlah penyusutan yang dialami oleh aset perusahaan dan menentukan metode apa yang tepat untuk memaksimalkan aset tersebut.

Semua aset yang berkurang dan tidak tercatat akan menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan.

Untuk itu sistem tersebut dirancang untuk melindungi aset bisnis dari pemakaian yang tidak sah.

3.Menyampaikan hasil

Memberikan laporan yang akan digunakan untuk menginformasikan keadaan keuangan perusahaan kepada semua bagian yang terkait.

Misalnya investor, kreditor, karyawan, kantor pemerintahan, konsultan, dan instansi lainnya.

Maka dari itu, penyusunan laporan yang baik dan mudah dipahami merupakan kunci dari proses keuangan yang baik.

Aktivitas ini juga memiliki fungsi untuk merancang dan mengembangkan sistem, baik sistem untuk pelaporan hasil atau memastikan catatan keuangan agar tetap sesuai dengan persyaratan hukum.

Sistem ini kemudian berguna untuk memastikan kepemilikan atau wewenang untuk mengajukan berbagai pernyataan seperti pengembalian penjualan-pajak, pengembalian pendapatan pajak, dan lain sebagainya. 

Baca Juga: 15 Peluang Bisnis Online Modal Kecil Yang Menjanjikan Di 2019

5.Klasifikasi data

Semua kejadian atau transaksi yang masuk dalam pencatatan pembukuan harus melewati proses klasifikasi, hal ini bertujuan untuk memudahkan pencarian data di masa depan.

Pengelompokan ini disesuaikan dari jenis transaksi yang terjadi. Semua transaksi yang sudah diklasifikasi ini dicatat dalam sebuah buku yang disebut ledger.

6.Merangkum data

Kegiatan ini melakukan pencatatan pada semua aktivitas keuangan perusahaan, termasuk data yang bersifat rahasia dan rumit untuk dipahami.

Maka dari itu, proses tersebut dilakukan agar laporan yang dihasilkan dapat dipahami oleh semua pihak dan berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan yang menggunakan laporan keuangan.

Pada proses ini, penyusunan laporan dilakukan pada Neraca Saldo, Laporan Laba Rugi, dan Neraca.

7.Menganalisa dan meramalkan keadaan

Hasil dari kegiatan pembukuan merupakan data yang digunakan untuk dapat dianalisis dan diinterpretasikan dengan cara yang mudah dipahami untuk kemudian digunakan sebagai penilaian kondisi keuangan dan profitabilitas dari operasional bisnis.

Hasil penilaian ini yang kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam persiapan rencana di masa mendatang, termasuk menentukan kebijakan yang akan dijadikan acuan pengambilan keputusan.

Dari tujuan dan fungsi akuntansi diatas dapat disimpulkan bahwa, manfaatnya bagi perusahaan bukan hanya sekedar sebagai catatan kegiatan keuangan saja.

Kegiatan tersebut juga memiliki manfaat yang cukup besar bagi perkembangan bisnis, diantaranya sebagai berikut;

  1. Memberikan informasi keuangan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan manajerial
  2. Memberikan informasi berupa laporan keuangan bagi pihak yang membutuhkan
  3. Sebagai alat kontrol dan pengendali keuangan perusahaan
  4. Menjadi alat evaluasi kegiatan operasional perusahaan
  5. Menjadi dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan aset yang dimiliki perusahaan

Jurusan Akuntansi

1.Akuntansi Keuangan

Pengertian yang paling umum diketahui masyarakat adalah, menyangkut pencatatan transaksi keuangan perusahaan secara berkala.

Sumber informasi ini nantinya dapat digunakan oleh manajemen, pemilik perusahaan, dan kreditor. Pekerjaan tersebut umumnya digunakan semua perusahaan untuk melaporkan dana perusahaan. 

2.Auditing

Dalam akuntansi, dikarenakan bidang yang dikerjakan termasuk sensitif dalam kelangsungan perusahaan, dibutuhkan adanya bagian yang mengadakan pemeriksaan.

Bagian itulah yang disebut auditing atau pemeriksaan keuangan. Bidang ini melakukan pemeriksaan dari laporan keuangan untuk memastikan kejujuran dan kebenaran dari laporan tersebut.

Bidang ini umumnya dilakukan oleh bisnis yang sudah lumayan besar, dan memiliki laporan yang rumit.

Auditing ini sangat penting untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya tindakan korupsi dalam sebuah perusahaan. 

Baca Juga:Bisnis: 15 Tips Untuk Menjalankan Bisnis Yang Menjanjikan Agar Sukses

3.Akuntansi Perpajakan

Pengertian-nya adalah, bersangkutan dengan pelaporan pajak dari keuangan perusahaan.

Pada umumnya setiap perusahaan memiliki seorang yang bekerja sama dengan konsultan pajak eksternal untuk mengelola perpajakan perusahaan.

Akuntansi perpajakan ini penting, karena akan menjadi bahan pertimbangan berkaitan dengan konsekuensi dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. 

4.Budgeter

Profesi ini sesuai dengan namanya, digunakan untuk menyusun anggaran keuangan untuk digunakan dalam operasional perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Perencanaan ini dibuat berdasarkan dari laporan keuangan secara umum dari perusahaan.

5.Biaya

Pekerjaan ini berkaitan dengan budgeter, dimana pekerjaan ini digunakan untuk mengendalikan anggaran yang sudah disediakan untuk operasional perusahaan.

Bidang ini digunakan terutama untuk menekan biaya agar dapat lebih ekonomis dan berhati – hati dalam menggunakan budget atau anggaran dana yang sudah ditetapkan.

6.Organisasi Nirlaba

Jurusan ini tidak berhubungan dengan bidang komersial, melainkan bidang sosial dari perusahaan atau organisasi nirlaba yang ada.

Fungsinya untuk mengatur kondisi penggunaan dana yang didapat untuk kegiatan non profit, seperti misalnya kegiatan sosial perusahaan atau yang dikenal dengan sebutan Corporate Social Responsibility (CSR).

Proses Akuntansi

Dalam pengerjaan laporan keuangan, ada beberapa proses atau siklus yang perlu diikuti. Proses atau siklus ini terdiri dari aktivitas pengumpulan dan pengolahan data secara sistematik yang terjadi dalam satu periode. 

Menurut Hartanto (2002), siklus tersebut memiliki 11 tahap, namun terdapat dua tahapan yang bersifat opsional. Berikut ini adalah tahapan – tahapan yang terjadi dalam sebuah siklus tersebut. 

1.Identifikasi transaksi

Langkah pertama dalam sebuah siklus akuntansi adalah identifikasi transaksi, hal ini dilakukan oleh akuntan untuk memastikan transaksi yang terjadi dicatat dengan benar.

Karena tidak semua jenis transaksi perlu dicatat, hanya transaksi yang menyebabkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dalam unit moneter secara objektif.

Selain itu, transaksi tercatat juga memerlukan bukti transaksi terverifikasi berupa kwitansi, nota, faktur, bukti kas, dan sebagainya.

Baca Juga: 99 Usaha Sampingan:Bisnis Modal Kecil Yang Menjanjikan

2.Analisis transaksi

Setelah proses identifiaksi transaksi, akuntan harus melakukan analisa untuk menentukan pengaruh transaksi tersebut terhadap posisi keuangan.

Persamaan matematis yang digunakan bisa berupa: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas.

Dengan menggunakan sistem pencatatan double entry, dimana setiap transaksi yang dicatat akan memiliki pengaruh yang sama terhadap posisi keuangan di bagian debit dan kredit, sehingga setiap transaksi terjadi akan mempengaruhi setidaknya dua rekening pembukuan.

3.Pencatatan ke jurnal

Jurnal merupakan sebuah catatan kronologis tentang transaksi yang terjadi dalam sebuah periode akuntansi. Proses ini disebut juga sebagai Penjurnalan (Journaling).

Transaksi yang sudah dianalisis kemudian dicatat secara urut. Ada dua jenis jurnal yang digunakan, 

  • Jurnal Umum yang digunakan untuk pencatatan transaksi yang masuk dalam satu rekening debit dan satu rekening kredit. 
  • Jurnal Khusus digunakan untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang. Contohnya, jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan sebagainya. 

4.Posting Buku Besar

Buku besar adalah kumpulan dari rekening – rekening pembukuan yang masing – masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu.

Setelah melakukan pencatatan ke jurnal, akuntan kemudian memindahkan transaksi tersebut ke dalam buku besar.

Pada umumnya perusahaan memiliki susunan rekening – rekening  buku besar yang disebut chart of accounts, tiap rekening diberikan nomor kode yang berguna untuk mengidentifikasi dan sebagai sumber referensi dengan pencatatan transaksi dalam jurnal.

5.Penyusunan neraca saldo

Neraca saldo merupakan daftar saldo dari rekening yang terdapat di buku besar pada periode tertentu, cara penyusunan neraca saldo terbilang mudah.

Cukup dengan memindahkan saldo yang ada dari buku besar kedalam neraca saldo untuk disatukan. Kesulitan yang ditemui saat penyusunan hanya jika saldo akhir tidak berimbang antara saldo debit dan kredit.

Apabila terjadi maka akuntan harus melakukan pemeriksaan ulang untuk mencari kesalahan sebelum penyusunan laporan. 

6.Jurnal penyesuaian

Jurnal ini dibuat apabila pada akhir periode akuntansi masih ada transaksi yang belum dicatat atau jika terjadi kesalahan dalam pencatatan.

Penyesuaian ini dilakukan secara periodik, umumnya ketika laporan akan disusun. Pencatatan penyesuaian dilakukan seperti pencatatan transaksi pada umumnya.

Transkasi penyesuaian yang telah dicatat dalam jurnal penyesuaian ini nanti akan dibukukan dalam buku besar, agar saldo yang ada di buku besar siap dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

Bisa dibilang juga bahwa hasil akhir proses ini berupa laporan keuangan yang disusun dengan basis akrual (dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan kas, beserta utang dan piutang perusahaan)

Baca Juga: 6 Cara Mendapatkan Uang Dari Youtube Untuk Pemula 2019

7.Neraca saldo setelah penyesuaian

Setelah melakukan jurnal penyesuaian, cukup susun kembali neraca saldo kedua ini dari saldo yang sudah disesuaikan di buku besar.

Saldo dari buku besar kemudian dikelompokkan sebagai aktiva atau pasiva. Saldo diantara dua kelompok ini harus seimbang.

Namun, ingat hasil akhir saldo yang seimbang belum tentu benar, dan hasil saldo yang benar sudah pasti seimbang.

8.Penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan disusun menggunakan informasi yang didapat dari neraca saldo setelah penyesuaian. Penyusunan laporan keuangan disusun sebagai berikut;

  1. Laporan Laba Rugi, untuk menggambarkan kinerja perusahaan
  2. Laporan Perubahan Modal, untuk mengetahui perubahan modal setelah periode akuntansi
  3. Neraca, digunakan untuk memprediksi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas perusahaan
  4. Laporan Arus Kas, laporan ini memberikan informasi yang relevan mengenai kas masuk dan kas keluar pada periode akuntansi berjalan.

9.Jurnal Penutup

Jurnal ini disusun hanya pada akhir periode akuntansi. Rekening yang ditutup juga hanya berupa rekening nominal atau rekening laba – rugi.

Penutupan ini dilakukan dengan cara membuat nihil dari nilai rekening yang terkait. Penutupan ini dilakukan karena penggunaan rekening sebagai tolak ukur aktivitas atau aliran sumber – sumber yang terjadi pada periode akuntansi berjalan.

Maka dari itu, pada akhir periode rekening ini harus ditutup karena sudah selesai menjalankan fungsinya. Rekening dapat digunakan lagi pada periode berikutnya untuk kembali mengukur aktivitas baru yang mulai terjadi.

10.Neraca saldo setelah penutupan

Langkah ini merupakan aktivitas opsional, karena neraca saldo setelah penutupan ini merupakan daftar saldo dari rekening – rekening buku besar setelah jurnal penutup dibuat, sehingga neraca saldo ini hanya memuat saldo – saldo dari rekening permanen saja.

Tujuan dari neraca saldo ini dalam siklus keuangan hanya untuk meyakinkan bahwa saldo yang seimbang sudah benar, maka dari itu tidak ada kewajiban untuk melakukan siklus ini.

11.Jurnal pembalik

Tujuan dari pembuatan jurnal pembalik adalah menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi yang terjadi secara repetitif pada periode berikutnya.

Maka dari itu, ini juga merupakan siklus keuangan yang bersifat opsional. Jurnal ini biasanya disusun pada awal periode akuntansi berikutnya.

Jurnal tersebut menggunakan data dari jurnal penyesuaian yang awalnya masuk dalam kategori debit diubah menjadi kredit, dan sebaliknya.

Pengerjaan laporan keuangan dan aktivitas keuangan sekarang ini sudah dapat dibantu dengan aplikasi komputer, sebut saja aplikasi MYOB Accounting yang dapat membantu pengerjaan kegiatan secara digital.

Selain itu, beberapa software online juga sudah tersedia untuk mempermudah kegiatan dari akuntan dalam menyusun laporan dan neraca yang dibutuhkan dalam pembukuan.

Meskipun demikian, sudah tentu seorang akuntan memiliki pemahaman dasar dari proses pengerjaan dan data apa saja yang diperlukan.

Baca Juga: Cara Membuat Blog Yang Menghasilkan Uang 2019

Prospek Pekerjaan di bidang Akuntansi

Sebagai seorang akuntan, menjadi pegawai di suatu perusahaan bukanlah pilihan satu – satunya, ada beberapa pilihan yang menarik untuk dilihat oleh anda yang bergerak di bidang akuntansi, antara lain:

  1. Akuntan Publik: akuntan publik merupakan seseorang yang telah memiliki sertifikasi bertitel Certified Public Accountant (CPA), dengan memiliki sertifikasi ini biasanya akuntan akan mendapatkan penawaran gaji atau fee yang lebih tinggi. Mereka dapat menawarkan beberapa layanan seperti pemeriksaan laporan keuangan, mengurus perpajakan, menyusun sistem informasi, atau menyediakan konsultasi manajemen. 
  2. Auditor Internal: Bekerja baik secara independen atau terikat pada perusahaan, mereka memastikan hasil laporan keuangan sesuai dengan kegiatan aktualnya, mereka juga memastikan agar pihak manajemen menjalankan tugas secara efisien. Auditor Internal juga dapat memberikan saran kepada manajemen mengenai kepatuhan pihak operasional terhadap sistem dan regulasi yang berlaku.
  3. Akuntan Privat/Internal: Akuntan yang bekerja pada satu perusahaan, akuntan ini biasanya memiliki lingkup kerja dari menyusun sistem, menyusun laporan keuangan internal dan eksternal, menyusun budgeting, menangani masalah perpajakan, dan juga melakukan pemeriksaan internal. 
  4. Konsultan Pajak: individu yang mendalam bidang akuntansi dan menjadi konsultan pajak, biasanya menyediakan jasanya bagi para perusahaan wajib pajak untuk konsultasi mengenai pajak, menyusun laporan pajak, pembuatan laporan SPT, memeriksa laporan pajak, pelatihan pajak, dan restitusi (Proses permintaan pengembalian pajak). Untuk bisa menjadi seorang konsultan pajak, seorang individu harus lulus ujian sertifikasi konsultan pajak (USKP) yang diselenggarakan oleh Ikatan Pajak Indonesia (IKPI) dan mendapatkan gelar PAP.
  5. Financial Analyst: Sebagai seorang financial analyst, mereka bekerja dengan menerjemahkan hasil laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan, khususnya untuk mengambil keputusan yang menentukan strategi ke depan termasuk dalam berinvestasi.

Sektor ini merupakan sebuah bidang keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai organisasi baik komersial maupun sosial. Bidang ini mencakup kegiatan mencatat transaksi yang terjadi untuk kemudian diproses menjadi laporan laba rugi.

Hasil ini kemudian akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan oleh sebuah organisasi.

Lapangan kerja bagi penggiat Akuntansi juga tidak terbatas sebagai karyawan dari satu perusahaan saja, namun terbuka juga untuk bergerak secara independen dan memberikan layanan audit dan perpajakan bagi perusahaan atau organisasi yang membutuhkan.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment