Penjelasan Tentang The Fed dan Pengaruhnya Terhadap Bitcoin

Mayoritas analis di pasar crypto sering merujuk pada The Fed saat melakukan analisis dengan menyatakan beberapa kabar makroekonomi yang selalu diprediksi akan mempengaruhi pasar crypto. 

Bagi investor dan trader yang sudah memahami makroekonomi, istilah The Fed pasti tidak akan asing karena sering dipelajari. Namun bagi yang tidak memiliki latar belakang ekonomi atau geo-politik pasti istilah tersebut akan asing.

Dalam artikel ini akan dijelaskan apa sebenarnya The Fed dan bagaimana The Fed bisa mempengaruhi pasar crypto. 

Apa Itu The Fed?

The Fed adalah istilah untuk singkatan The Federal Reserve yang berperan sebagai Bank Sentral Amerika.

Layaknya bank sentral di dunia pada umumnya, The Fed memiliki dua kewajiban tugas bersama pemerintah yaitu menjaga inflasi agar stabil, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, serta menjaga tingkat ketenagakerjaan agar tetap baik. 

Kedua hal tersebut dicapai dengan mengatur jumlah uang beredar yang dilakukan melalui kebijakan moneter. Dalam perekonomian, pemerintah dan bank sentral memiliki dua peran sendiri dimana bank sentral menggunakan kebijakan moneter, dan pemerintah menggunakan kebijakan fiskal. 

Dalam kebijakan moneter terdapat dua kebijakan yang bisa dilakukan yaitu dengan mengatur suku bunga acuan, dan mengatur jumlah uang beredar. Untuk The Fed, terdapat tiga kebijakan spesifik. Tiga kebijakan ini adalah: 

–Discount rate atau penetapan suku bunga yang harus diterapkan oleh seluruh bank di Amerika terkait pinjaman serta suku bunga untuk tabungan.

–Reserve requirement atau jumlah dana cadangan yang harus disimpan bank di seluruh Amerika.

–Open market operations yaitu operasi untuk menambah jumlah uang beredar dengan membeli surat utang bank komersil dan surat utang pemerintah yang umumnya dilakukan oleh FOMC atau Federal Open Market Committee yang merupakan komite khusus untuk mengatur operasi tersebut di dalam The Fed.

Dalam menetapkan kebijakan The Fed memiliki dua pandangan yaitu kontraktif atau hawkish dan ekspansif atau dovish. Kontraktif dilakukan saat The Fed ingin mengurangi jumlah uang beredar demi menurunkan angka inflasi dan ekspansif dilakukan saat ingin menambah jumlah uang beradar demi meningkatkan angka inflasi. 

Contoh kebijakannya adalah saat memiliki pandangan kontraktif, The Fed akan meningkatkan suku bunga demi memberi insentif untuk menabung dan mempermahal pinjaman sehingga uang yang beredar demi konsumsi akan berkurang. 

Selain itu saat memiliki pandangan kontraktif, The Fed juga akan meningkatkan reserve requirement sehingga dana cadangan yang harus dimiliki bank akan meningkat sehingga jumlah pinjaman yang bisa dikeluarkan akan semakin mengecil. 

Terakhir saat memiliki pandangan kontraktif The Fed juga akan mengurangi operasi pasar terbuka atau open market operation dengan cara tidak membeli surat utang bank dan pemerintah atau bahkan menjualnya demi menarik dana dari bank komersil. 

Seluruh hal tersebut adalah yang dilakukan The Fed setiap hari demi menjaga stabilitas Dolar Amerika agar nilainya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. 

Bagaimana Pengaruh The Fed Terhadap Pasar Bitcoin dan Crypto?

Melihat seluruh kebijakan tersebut dilakukan demi menjaga nilai Dolar Amerika, maka seluruh kebijakan tersebut juga mempengaruhi crypto terutama Bitcoin. Hal ini disebabkan Dolar Amerika dan Bitcoin memiliki korelasi atau hubungan yang negatif dalam pergerakan harganya. 

Grafik Harian DXY dan BTCUSD

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pergerakan Bitcoin dan Dolar Amerika sering berbanding terbalik dimana pergerakan harga Bitcoin selalu bergerak naik dan turun melewati grafik pergerakan Dolar Amerika. 

Oleh karena hubungan ini, setiap ada pengumuman kebijakan atau data baru terkait perekonomian Amerika atau kebijakan The Fed, Bitcoin akan ikut bergerak secara drastis bersama Dolar Amerika yang membuat mayoritas crypto lain juga ikut bergerak bersama Bitcoin. 

Logika dibalik kedua hubungannya adalah saat ada data perekonomian Amerika yang positif atau kebijakan yang kontraktif, umumnya Dolar Amerika akan bergerak naik dan crypto terutama Bitcoin akan bergerak turun. 

Sebaliknya, saat ada data perekonomian Amerika yang buruk dan kebijakan yang ekspansif, umumnya Dolar Amerika akan bergerak turun dan crypto terutama Bitcoin akan bergerak naik. 

Hal ini disebabkan data perekonomian yang baik serta kebijakan kontraktif yang umumnya membuat jumlah uang beredar berkurang, adalah sentimen positif untuk Dolar Amerika karena menurunkan angka inflasi dan membuat perekonomian lebih baik. 

Tapi kondisi tersebut sering kali lebih valid saat angka inflasi relatif tinggi dan saat angka inflasi relatif rendah seperti saat Covid-19 baru mulai, sentimen positif untuk Dolar Amerika adalah data perekonomian yang baik dan kebijakan ekspansif namun yang tidak berlebihan. 

Hubungan kedua aset ini kembali pada kategorisasi aset dalam dunia keuangan dimana Dolar Amerika masih dianggap sebagai aset pengaman dan crypto masih dianggap sebagai aset berisiko, jadi pergerakan kedua aset tersebut akan berbanding terbalik. 

Besarnya pengaruh The Fed juga terlihat dari dominasi volume transaksi Amerika yang hingga saat ini masih terbukti berada di peringkat tertinggi di dunia. 

Data membuktikan bahwa hingga April 2023, negara dengan jumlah pemilik crypto tertinggi masih diduduki oleh Amerika dengan 46 Juta pemilik crypto. 

Data Pemilik Crypto Tiap Negara

Besarnya jumlah pemilik crypto dan volume transaksi di Amerika, masih menjadi penyebab mengapa data perekonomian Amerika dan The Fed masih berperan besar terhadap pergerakan harga crypto. 

Oleh karena itu, investor dan trader wajib memperdalam pemahaman mengenai ekonomi dan The Fed untuk melakukan analisis lebih baik saat berhadapan dengan crypto.