CryptoHarian

Penulis The Black Swan Keluarkan Narasi Ofensif Pada Bitcoin, Sebut Inevstor Sebagai Sekte

Cryptoharian – Nassim Taleb, penulis buku terlaris The Black Swan mengeluarkan narasi ofensif terkait Bitcoin (BTC) pada publik. Bahkan, ia menyebut investor dan penggemar Bitcoin sebagai sekte.

Melansir dari Bloomberg, Taleb berpendapat bahwa Bitcoin gagal memenuhi janjinya untuk mempermudah pembayaran, dan secara tidak efektif memfasilitasi transaksi ilegal. 

“Jejak transaksi Bitcoin bahkan membuat aset itu tidak cocok untuk pencucian uang, karena siapa pun dengan pengetahuan statistik dasar dapat dengan mudah melacak dari buku besar Bitcoin tersebut,” ungkap Taleb. 

Selain kritiknya terhadap Bitcoin, Taleb juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang budaya kripto secara lebih luas.

Ia menggambarkan fenomena ini sebagai fanatisme belaka. Tidak hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa penggabungan produk keuangan dan perilaku seperti sekte sangat tidak cocok dengan aturan gravitasi dalam industri keuangan.

Taleb juga juga berpandangan bahwa mata uang kripto adalah tren sesaat, dengan logika yang keliru jika mereka ingin mendapatkan perlindungan dari pengawasan pemerintah. 

Perlu dicatat bahwa pandangan Taleb terhadap kripto telah berubah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, ia mendukung mata uang kripto karena etos anti-stablishment-nya, dan memuji Bitcoin karena berada di luar cakupan perbankan sentral.

Baca juga: Mike McGlone Bloomberg Klaim Bitcoin Berada di Posisi Teknikal yang Buruk Sejak Awal Juni

Namun, pada tahun 2021, Taleb mulai menjual kepemilikan Bitcoin-nya karena volatilitasnya dan mengungkapkan rasa jijiknya terhadap komunitas kripto. Dia juga tak segan membandingkan komunitas kripto dengan orang-orang yang menyangkal COVID-19. 

“Saya sebenarnya juga khawatir tentang dampak potensial The Fed terhadap kripto. Pengenalan FedNow, yang merupakan layanan pembayaran instan, dapat menggantikan Bitcoin. FedNow memungkinkan transfer uang secara real-time dengan akses ke dana dalam hitungan detik,” ujarnya. 

Pada hari yang sama dengan pernyataan ofensif Taleb tersebut muncul, Binance dan Coinbase mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat gugatan SEC.

CEO Binance, Changpeng Zhao rugi sebesar US$ 1,4 miliar, sedangkan CEO Coinbase Brian Armstrong kehilangan US$ 361 juta. SEC menuduh Binance melakukan “wash trading” dan Coinbase menjual token yang tidak terdaftar serta beroperasi tanpa izin yang sesuai.

Baca Juga: Bitcoin Turun ke US$25.550, Dua Analis Prediksikan Target Harga Selanjutnya

“Daripada Coinbase yang melakukan wire transfer di bank, lebih mudah menggunakan pesawat untuk mengirim uang dalam jumlah besar.  Pernyataan tentang wire transfer itu hanya sebuah penipuan untuk membohongi orang yang tidak pernah melakukan wire transfer,” pungkas Taleb. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.