CryptoHarian

Potensi Bull Run Dalam Pergerakan Bitcoin Disekitaran Volatilitas Pemecah Rekor

Menurut salah satu ekonom, Bitcoin adalah aset tercepat dan dengan kenaikan tertinggi disepanjang masa, sebagian karena sifatnya yang spekulatif, dengan potensi yang hampir tak ada habisnya, dan penyesuaian kesulitan bawaan yang menghilangkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan yang pada gilirannya akan mendongkrak kuat harga Bitcoin.

Karena faktor-faktor tersebut, aset digital tersebut sering mengalami volatilitas besar-besaran, dengan 50 % atau perubahan harga yang lebih tinggi dalam waktu satu bulan, yang agak menjadi norma untuk cryptocurrency pertama yang pernah ada tersebut.

Namun, Bitcoin telah terjebak dalam kisaran perdagangan yang ketat, yang jika kita lihat dalam data historisnya, kini berada dalam jalur untuk memecahkan rekor untuk bulan yang paling tidak stabil.

Ada banyak perdebatan antara pasar Bearish dan Bullish pada crypto, tentang apakah dasar dari pasar Bearish yang tengah terjadi hingga saat ini.

Setelah jatuh dari level tertinggi sepanjang masanya yaitu $ 20.000, Bitcoin cenderung melakukan gerakan pingpong antara Support dan Resistance yang tampaknya tidak terpatahkan pada kisaran harga $ 6.000.

Pada November 2018 lalu, semua itu berubah, dan Bitcoin mengalami kejatuhan tajam kembali ke kisaran perdagangan saat ini. Sekarang, sang Raja Crypto telah mengalami periode stabilitas yang tidak umum untuk sebuah kelas aset digital.

Selama bulan Maret, Bitcoin telah diperdagangkan dalam kisaran perdagangan yang sempit, sekitar 7,8% saja. Penurunan lebih dari $6.000 ke titik rendah $3.150 yang mewakili hampir dari 50% penurunan.

Baca Juga: Tren Turun Di Bitcoin Hanya Sebuah Halangan Untuk Naik

Baca Juga: 20 Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Dan Tips Untuk Memulai 2019

Sementara, sebagian besar aset digital lainnya dipandang sangat menguntungkan dengan perubahaan 7,8% hanya dalam waktu satu bulan, stabilitas yang jarang terjadi pada Bitcoin.

Menurut MarketWatch, rentang perdagangan tersebut bisa segera memecahkan rekor untuk rentang perdagangan paling ketat dalam sejarah Bitcoin, jika candle di bulanan Maret ini ditutup dalam kisaran 7,8% saat ini. Semua mata akan mengawasi close candle yang akan segera terjadi dan para pedagang mengharapkan sebuah “ledakan kembang api.”

Seorang analis crypto terkemuka, Murad Mahmodov, mengatakan kepada MarketWatch bahwa volatilitas adalah tanda dari netralitas, dan periode volatilitas rendah di BTC selalu mendahului kenaikan Bullish jangka panjang, terutama setelah momentum tinggi seperti yang terlihat pada bulan November dan Desember lalu.

Periode terakhir dari volatilitas rendah yang diperpanjang adalah selama pasar Bearish tahun 2014-2015, ketika Bitcoin jatuh lebih dari $1.000 menjadi $200. Persentase penurunan sangat mirip dengan penurunan 84% yang dialami Bitcoin selama siklus Bear-Bull saat ini setelah terbentuknya pola parabola di 2017.

Stabilitas diperlukan bagi Bitcoin untuk menjadi mata uang global dan grafik pertumbuhan logaritmik jangka panjangnya menunjukkan bahwa ketika harga Bitcoin naik menuju tujuan akhirnya, stabilitas harus menjadi hal biasa dan volatilitas akan hilang dari aset digital ini.

 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment