Iqbal MaulanaCryptoharian – Dalam postingan terbarunya di Twitter, Mark Harvey yang merupakan seorang praktisi terkemuka dan penggemar aset kripto memprediksi seberapa tinggi harga Bitcoin dapat tercapai.
Berdasarkan lanskap luas aset yang digunakan untuk menyimpan nilai, Harvey memperkirakan bahwa representasi Bitcoin saat ini hanya sekitar 0,1 persen dari total nilai aset tersebut, yang ia perkirakan mencapai US$ 872 triliun.
“Saya fokus pada sifat-sifat unggul Bitcoin dibandingkan dengan aset penyimpan nilai lainnya. Dominasi Bitcoin di pasar akan terus berkembang,” ungkap Harvey.
Harvey menegaskan, Bitcoin memiliki sifat-sifat unik yang membedakannya dari aset lain yang digunakan untuk menyimpan nilai.
Kualitas yang istimewa ini meliputi desentralisasi, pasokan terbatas, ketidakubahannya dan kemampuan untuk ditransfer dengan aman melintasi batas negara tanpa perantara.
“Fitur-fitur ini menjadikan Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai yang unggul, dan secara bertahap merebut pangsa pasar aset secara keseluruhan,” ujarnya.
Untuk mengkuantifikasi potensi pertumbuhan harga Bitcoin, berikut adalah proyeksi yang dia tampilkan:
- 1 Persen dari Total Nilai Aset: Dalam skenario ini, jika Bitcoin berhasil merebut 1 persen dari perkiraan US$ 872 triliun dari total nilai aset, harga per Bitcoin bisa mencapai US$ 450.000 yang luar biasa.
- 5 Persen dari Total Nilai Aset: Dalam asumsi pangsa pasar yang lebih besar, Harvey menyiratkan jika Bitcoin mengamankan 5 persen dari total nilai aset, harganya dapat melonjak luar biasa menjadi US$ 2.200.000 per koin.
- 20 Persen dari Total Nilai Aset: Dalam melangkah lebih jauh dalam potensi pertumbuhan, Harvey berpendapat jika dominasi Bitcoin meluas menjadi 20 persen dari total nilai aset, harga per koin mungkin melambung menjadi luar biasa US$ 9.000.000.
Selain itu, Harvey juga menekankan bahwa meskipun Bitcoin telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, pasar masih dalam tahap awal. Representasi Bitcoin saat ini, hanya 0,1 persen dari total nilai aset, menggarisbawahi potensi besar untuk pertumbuhan di masa depan.
Baca Juga: Bitcoin Merangkak ke Harga US$ 27.296, Analis: Tidak Mengejutkan Kalau Bakal Naik Lagi
“Kita masih terlalu awal dalam memanfaatkan prospek menjanjikan yang ditawarkan oleh Bitcoin,” kata Harvey.
Analisa Bitcoin, Bukan Prediksi
Di sisi lain, seorang analis centang biru bernama Yoddha menyatakan bahwa Bitcoin menunjukkan channel keatas, ditandai oleh serangkaian garis tren naik yang mencakup pergerakan harga.
Pola ini mengindikasikan bahwa harga Bitcoin telah berfluktuasi antara dua garis naik, membentuk kanal dalam periode waktu tertentu.
“Dua kejadian menonjol dalam pergerakan harga Bitcoin dalam kanal naik tersebut. Terjadinya breakout dari trend bearish, yang mendorong harga menuju US$ 25.000. Namun, ada retracement kembali ke US$ 20.000 untuk melakukan retest terhadap level support,” paparnya.
Baca Juga: Influencer Mendapatkan Kripto Senilai US$ 1 Juta Hanya Dengan Satu Cuitan!
Selanjutnya, Bitcoin bakal mengalami lonjakan naik lainnya mencapai US$ 31.000, sebelum melakukan retracement ke $26.000. Menurutnya, saat ini pasar sedang dalam keadaan antisipasi, menunggu lonjakan berikutnya dalam kanal naik tersebut.
“Berdasarkan pergerakan harga sebelumnya dan level support serta resistance yang telah terbentuk, kemungkinan pasar akan menyaksikan pergerakan naik dalam waktu dekat,” pungkas Yoddha.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Septiady
Muhammad Syofri
