Rincian Utama tentang Mata Uang Digital China telah Dirilis

Rincian utama mata uang digital bank sentral China, yang juga dikenal sebagai digital renminbi, telah dirilis. Menurut laporan oleh perusahaan jasa keuangan Huatai Securities, mata uang akan, seperti yang diharapkan, sepenuhnya terpusat (Sentralisasi).

Laporan itu mengatakan:

“Tidak seperti mata uang digital di bawah sistem desentralisasi seperti Bitcoin, [mata uang digital] ini mengadopsi sistem manajemen terpusat.”

Sementara rilis resmi mata uang digital belum dipublikasikan, detail spesifik ini menunjukkan bahwa hal itu sudah dekat.

Mata uang akan dikendalikan oleh bank sentral China tetapi dikeluarkan melalui pemilihan bank komersial. Ada enam bagian dari keseluruhan sistem mata uang digital: penerbitan, sirkulasi, manajemen, penarikan, investasi dan pembiayaan, dan penyelesaian antar bank.

Pada dasarnya, bank sentral akan menjadi pusat komando tempat mata uang digital dibuat dan transaksi disetujui. Bank-bank komersial akan membuat permintaan atas nama pelanggan mereka untuk mengeluarkan mata uang baru dan melakukan transaksi.

Sementara model dua tingkat ini mirip dengan bagaimana bank sentral mengeluarkan uang kertas- seperti dolar AS- perbedaannya adalah, begitu uang dikeluarkan, pemerintah akan dapat mengendalikan apakah transaksi dapat dilakukan atau tidak.

Baca Juga: 10 Cara Mendapatkan Passive Income Sangat Mudah 2020

Baca Juga: Kenapa Anda Harus Memiliki Bisnis Online (Untuk Semua Umur)?

Ini memberi pemerintah kendali lebih besar daripada yang bisa mereka miliki atas uang kertas. Diperkirakan sistem ini dapat membantu mengurangi masalah perbankan bayangan Tiongkok yang sedang berlangsung, tetapi kemungkinan juga akan digunakan untuk mengendalikan warganya, melalui sistem kredit sosialnya yang kontroversial.

Mata uang digital China adalah semua tentang keamanan. Ini akan menggunakan enkripsi dasar untuk memastikan bahwa transaksi diproses dengan benar – mirip dengan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi.

Namun, China berpikir lebih holistik. Informasi tentang transaksi mata uang digital tidak akan ditransfer dalam teks biasa (seperti di banyak bank biasa), melainkan akan dienkripsi.

Mata uang digital juga dirancang agar tahan terhadap serangan. Misalnya, telah dibangun untuk bertahan terhadap transaksi berulang dan akan menggunakan teknologi otentikasi untuk memastikan bahwa mata uang hanya dihabiskan oleh orang yang memilikinya.

Dengan sistem terpusatnya, China juga memungkinkan untuk melakukan transaksi offline. Ini berarti bahwa orang dapat membelanjakan mata uang digital ketika mereka tidak memiliki akses ke Internet, menjadikannya lebih mudah diakses.

Akan ada tiga pusat yang bertanggung jawab untuk mengelola data yang terlibat dengan mata uang digital. Satu pusat akan mengelola penggunaan mata uang, yang lain pendaftaran setiap individu yang ingin menggunakan mata uang dan yang ketiga akan menganalisis data keuangan yang dibuat oleh sistem.

Akan ada dosis privasi juga. Sementara bank sentral akan dapat melihat semua transaksi dan siapa yang membuatnya, bisnis lain tidak akan dapat melihat data ini. Mereka mungkin dapat mengakses informasi transaksi tetapi, mirip dengan kebanyakan cryptocurrency, mereka tidak akan selalu dapat mencocokkan transaksi dengan individu tertentu.

Laporan tersebut menyatakan bahwa dompet untuk mata uang digital akan menggunakan metode otentikasi, seperti kode biometrik, sidik jari dan juga kata sandi.