CryptoHarian

Robert Kiyosaki Berulah Lagi! Klaim Amerika Bangkrut, Ini Penjelasannya!

Cryptoharian – Seorang investor legendaris yang merupakan penulis dari buku ‘Rich Dad Poor Dad’, Robert Kiyosaki menyebut negeri Paman Sam saat ini telah dilanda oleh kebangkrutan yang disebabkan oleh penumpukan utang. 

Dalam gaya yang khas tanpa basa-basi, Kiyosaki mengkritik lewat Twitter terkait pertunjukan politik yang mengelilingi masalah batas utang ini. Sealin itu ia juga menyoroti beberapa realitas keuangan mengkhawatirkan, yang menurutnya sering diabaikan.

Cuitan Kiyosaki mengacu pada perdebatan batas utang AS sebagai ‘pertunjukan kabuki’. Dengan menggunakan analogi ini, dia menunjukkan bahwa diskusi dan negosiasi politisi hanyalah show semata.

“Mereka kurang memiliki substansi dan perhatian yang tulus terhadap masalah mendasar yang ada. Sejatinya, permasalahan ini jauh lebih kompleks daripada retorika politik seputar batas utang,” ungkap Kiyosaki.

Di tengah argumen Kiyosaki terletak utang AS yang mengkhawatirkan dan dampak yang ditimbulkannya, ia menyatakan bahwa AS secara efektif bangkrut. Untuk mendukung klaim ini, dia menunjukkan kewajiban tanpa dana, khususnya dengan menyebutkan Social Security yang menurutnya melebihi angka yang mencapai US$ 250 triliun. 

Kewajiban tanpa dana adalah kewajiban yang harus dipenuhi pemerintah di masa depan, seperti tunjangan pensiun dan layanan kesehatan, tanpa memiliki dana yang cukup untuk menutupinya. Pernyataan Kiyosaki ini menjadi pengingat yang kuat tentang tantangan keuangan jangka panjang yang dihadapi Amerika Serikat.

Kiyosaki lebih jauh lagi dengan menyoroti kekhawatiran keuangan lainnya, yakni besarnya aset derivatif di pasar. Dia menyatakan bahwa aset-aset ini diukur dalam kuadriliun, atau ribuan triliun. Derivatif adalah instrumen keuangan kompleks yang nilainya berasal dari aset yang mendasarinya. 

Berita Bitcoin: Bitcoin Turun Drastis ke US$ 25.900 dalam Sehari! Ini Penyebabnya

“Pertimbangkanlah untuk membeli emas (G), perak (S) dan Bitcoin (BTC) sebagai pilihan,” ujarnya.

Salah satu aset yang disebutkan oleh Kiyosaki, yakni Bitcoin saat ini pun tengah banyak digandrungi oleh masyarakat dari seluruh lapisan.

Meskipun harganya telah jatuh dari All Time High (ATH) di November 2022 lalu, namun aset digital satu ini masih eksis hingga saat ini dengan harganya sekarang berada di angka US$ 26.231 berdasarkan data dari Coingecko.

Harga Bitcoin Bisa Semakin Jatuh

Salah satu analis centang biru Twitter bernama MrChief mengatakan bahwa harga Bitcoin telah mengalami konsolidasi dalam rentang harga tertentu selama 67 hari. Selama periode ini, banyak orang mengharapkan harga Bitcoin mencapai US$ 25.000. 

Namun, ia juga mempertanyakan apakah jika harga Bitcoin mengalami penurunan ke level 25.000 dolar, apakah akan benar-benar bertahan disana? Dalam pandangannya, penurunan 5 persen dari harga saat ini dan 19 persen dari ATH tidak mungkin dapat bertahan.

“Harga US$ 25.000 tidak mungkin bertahan jika terjadi penurunan harga yang signifikan. Hanya dengan penurunan sebesar 5 persen dari harga saat ini dan 19 persen dari puncak tertinggi, US$ 25.000 bakal terlampaui dengan mudah,” pungkas MrChief.

Baca Juga: Kenapa Bitcoin Selalu Turun Banyak Ketika Ada Sedikit Kenaikan?

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.