Sanksi Rusia Bisa Mendorong Pengembangan CBDC di Negara Lain

Dari sudut pandang salah seorang eksekutif perbankan, sanksi yang tersemat pada Rusia akan mampu mendorong negara lain untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC) mereka.

Eksekutif bernama Hiromi Yamaoka itu telah melihat bagaimana negara lain, seperti China, membangun CBDC untuk melawan dominasi dari mata uang dolar AS.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, AS dan sekutu telah dengan cepat dan keras memberikan sanksi terhadap Rusia, terutama sanksi keuangan, dengan memblokir SWIFT.

Sehingga, Rusia tidak lagi mampu memproses pasar impor ekspor, valuta asing, karena semua masih bergantung dengan dolar AS. Rusia terisolasi.

Yamaoka berpendapat bahwa sanksi yang menggunakan infrastruktur keuangan tidak boleh digunakan secara berlebihan untuk menjaga efektivitas. Dia juga mengatakan:

“Senjata yang paling efektif dan kuat adalah pembekuan cadangan devisa Rusia.”

Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga oleh Fed dan Implikasinya Terhadap Crypto

Tentunya, sanksi tersebut merambah ke sisi politik dan keamanan negara tersebut, karena sebuah hambatan dalam infrastruktur keuangan global.

Bisa saja, dimulia oleh China, negara lain akan mulai menggunakan dan mempromosikan CBDC mereka untuk penyelesaian lintas negara, tidak lagi bergantung dengan dolar AS yang “adidaya” tersebut.

Yamaoka pun berpandangan bahwa China bisa saja membuat blok mata uang, dengan Yuan Digital yang menjadi pusat semua itu.

China juga mengungkapkan bahwa, salah satu tujuan utama dihadirkannya Yuan Digital adalah untuk membantu negara Asia meningkatkan transaksi dalam Yuan, daripada dolar AS.

Langkah tersebut telah dilakukan, dimulai dan diperkenalkan ke audiens internasional selama Olimpiade Musim Dingin dan sudah digunakan oleh lebih dari 260 juta orang di China.

CBDC tentu terlihat sebagai media “kebebasan” dari dolar AS, terlebih jika AS melakukan sanksi-sanksi yang merugikan seperti yang diberikan kepada Rusia. CBDC semakin menonjol untuk digunakan.

Apakah ini bisa menjadi pencetus era CBDC di masa mendatang karena semua negara ingin punya pijakannya sendiri dalam transaksi lintas negara? Kita lihat saja!