CryptoHarian

Sederet Kasus Hacking Kripto Sepanjang Tahun 2022, Ada yang Libatkan Negara Terisolir

Sederet Kasus Hacking Kripto Sepanjang Tahun 2022, Ada yang Libatkan Negara Terisolir

Cryptoharian – Kasus tindak kejahatan peretasan di dunia kripto sudah bukan hal asing lagi dalam dunia kripto. Pasalnya, seiring dengan perkembangan dari sistem keamanan suatu bursa atau dompet digital, maka semakin lihai pula para pembobol untuk beradaptasi sembari mencari kelemahan dalam sistem.

Pada tahun 2022 lalu, terdapat beberapa kasus besar terkait peretasan dan pencurian aset kripto di dunia.

Salah satu aksi peretasan yang terbesar yang pernah terjadi pada tahun 2022, adalah yang pernah dialami oleh Sky Mavis, pengembang game populer Axie Infinity.

Pembobol menargetkan jembatan Ronin-nya dan melakukan hacking pada Maret 2022. Dari aksi kejahatan tersebut, akhirnya Axie Infinity mengalami kerugian sebesar US$ 625 juta, dari bridge antara rantai Ronin dan jaringan Ethereum (ETH).

Setelah diadakan penelusuran, fakta yang terungkap bahwa ada kelompok peretas bernama Lazarus dari negara yang terisolir, yakni Korea Utara.

Para peretas itu entah bagaimana caranya bisa memperoleh akses ke lima kunci pribadi, yang digunakan untuk menandatangani transaksi dari lima node validator Ronin Network. 

Mereka kemudian menggunakan metode ini untuk mencuri sebanyak 173.600 ETH dan US$ 25,5 juta USD Coin (USDC) dari bridge tersebut. 

Baca Juga: Whales Shiba Inu Membeli 10 Triliun SHIB, Apakah SHIB Bisa Mencapai US$1?

Sementara itu, kasus pembobolan terbesar kedua pada tahun 2022, justru terjadi pada bulan Februari. Singkatnya, ada seorang peretas yang memalsukan tanda tangan untuk melewati verifikasi di jembatan token Wormhole, dan kemudian mengambil aset kripto senilai US$ 326 juta.

Karena Wormhole gagal memvalidasi akun wali, peretas dapat mencetak token tersebut tanpa perlu jaminan apapun. 

TIdak berhenti pada awal tahun 2022, kasus peretasan juga terjadi pada triwulan ketiga. Kasus ‘Crowd Looting’ menjadi sorotan berita. Pada saat itu, ketika pengaturan smart contract yang tidak aman pada jembatan Nomad, yang merupakan sebuah bursa kripto di AS. 

Karena ketidakamanan tersebut, pengguna memanfaatkannya untuk menarik dana dalam jumlah tak terbatas pada bulan Agustus. Karena hal itu, perusahaan menderita kerugian lebih dari US$ 190 juta.

Sedangkan pada Oktober 2022 lalu, santer terdengar kabar terkait manipulasi pasar, yang artinya di mana seorang peretas membeli dan secara artifisial menggelembungkan tokennya, sebelum mengambil pinjaman dengan jaminan yang kurang dari perbendaharaan proyek. 

Metode lain yang dipakai oleh peretas, yakni metode oracle hack. Dalam hal ini, pembobol mendapatkan akses ke oracle, yang biasanya digunakan untuk memasok umpan harga ke protokol kripto, dan memanipulasi harga yang disediakan.

Hal ini dapat menyebabkan kegagalan smart contract, atau dana dicuri melalui serangan pinjaman kilat.

Serangan Oracle ini pernah terjadi pada tahun Februari 2023. Kala itu, peretas yang berjumlah lebih dari satu orang melakukan manipulasi harga token Alliance Block, dan sukses mencuri US$ 120 juta dari protokol.

Selain itu, ada juga salah satu metode menakutkan, yakni metode phising yang menyebabkan pencurian aset US$ 17 juta sepanjang tahun 2022. Antara 2017 dan 2020, penyerang menggunakan metode ini untuk mencuri kredensial login dan kunci pribadi dari korban tanpa disadari.

Berita Bitcoin: Dua Paus Bitcoin Cuan US$10.6 Juta dan US$9.6 Setelah Menjual Semua Koinnya

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.