CryptoHarian

Sejumlah Level Penting yang Akan Tentukan Nasib Bitcoin Selanjutnya

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) masih tertahan di bawah angka US$ 100.000, dan beberapa analis memperingatkan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Meskipun banyak investor berharap harga akan kembali naik, Bitcoin masih menghadapi resisten kuat dan menunjukkan sinyal teknikal bearish yang bisa menyebabkan penurunan lebih dalam.

Melansir dari finbold.com, seorang analis kripto bernama R. Linda, menyebutkan bahwa Bitcoin saat ini tengah kesulitan untuk kembali ke level resisten utama. Dalam analisis yang dibagikan melalui TradingView pada 8 Februari, ia menjelaskan bahwa Bitcoin tidak berhasil menembus area US$ 97.200, harga bisa turun hingga US$ 90.000.

Bitcoin Berpotensi Alami Penurunan Lagi

Saat ini, Bitcoin berada dalam fase konsolidasi, dan bergerak di antara US$ 95.800 hingga US$ 100.200. Para analis menyebut pola ini sebagai pre-breakdown pattern, yang berarti ada kemungkinan harga akan turun lebih jauh.

Linda menjelaskan bahwa Bitcoin bisa jatuh ke US$ 90.000. Jika dilihat secara teknikal, ia mengatakan bahwa Bitcoin mungkin akan terus menurun hingga US$ 90.000, di mana tekanan jual semakin besar. Akan tetapi, ada kemungkinan juga harga akan memantul sementara ke US$ 100.200 sebelum melanjutkan penurunannya.

Apa yang Bisa Pengaruhi Pergerakan Bitcoin?

Banyak faktor yang memengaruhi pergerakan harga Bitcoin saat ini. Salah satunya adalah ketidakpastian di pasar, terutama terkait kebijakan dan regulasi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Open Interest Untuk Dogecoin Semaikin Tinggi, Apa Artinya?

Meskipun Presiden Donald Trump dikenal sebagai pendukung kripto, Bitcoin masih belum mampu menembus rekor tertinggi di US$ 110.000. Para analis menilai bahwa ini terjadi karena banyak ekspektasi yang belum terpenuhi, seperti:

  • Kejelasan regulasi terkait aset kripto.
  • Dukungan institusional yang lebih besar.
  • Stabilitas pasar yang lebih baik.

Sebaliknya, kondisi saat ini justru menunjukkan penurunan likuiditas, manipulasi pasar dan ketidakpastian geopolitik, yang semakin mengurangi kepercayaan investor terhadap pasar kripto.

Masih Ada Peluang Kenaikan?

Meskipun banyak prediksi bearish, beberapa analis tetap optimis. Dalam sebuah postingan di X pada 9 Februari, analis kripto di media sosial X bernama Captain Faibik menyatakan bahwa Bitcoin masih bisa mencapai rekor tertinggi baru pada akhir Februari atau awal Maret, asalkan harga tetap bertahan di US$ 96.000.

Menurut analisisnya, pola ascending broadening wedge masih terlihat di grafik harian Bitcoin. Jika pola ini bertahan, ada kemungkinan Bitcoin akan naik hingga US$ 120.000 dalam beberapa minggu ke depan.

Selain itu, analis kripto bernama Ali Martinez juga bahwa Bitcoin masih memiliki prospek bullish, selama harga tetap di atas US$ 92.800. Berdasarkan indikator MVRV Extreme Deviation Pricing Bands, level ini menjadi penting untuk menjaga tren naik.

Jika Bitcoin bisa bertahan di atasnya, maka ada peluang untuk kembali menguji level US$ 100.000. Namun, jika turun di bawah US$ 92.800, resiko penurunan akan semakin besar.

Saat berita ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di angka US$ 96.476. Kripto utama ini mengalami kenaikan 0,7 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih turun lebih dari 2 persen dalam sepekan terakhir.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.