CryptoHarian

Senator AS: Keterlibatan Mata Uang Kripto Dalam Narkotika Harus Berhenti

Cryptoharian – Senator AS Elizabeth Warren, yang dikenal karena skeptis terhadap mata uang kripto, menyoroti peran aset digital dalam memfasilitasi transaksi obat yang tergolong narkotika bernama fentanyl.

Selain itu, ia juga mendorong dukungannya terhadap legislasi yang dia usulkan untuk memerangi pencucian uang selama sebuah dengar pendapat kongres. 

Warren, seorang Demokrat yang mewakili Massachusetts, menekankan perlunya mengatasi celah dalam peraturan anti-pencucian uang melalui Digital Asset Anti-Money Laundering Act-nya.

Rancangan undang-undang tersebut bertujuan untuk mencegah pemasok obat dan kartel memanfaatkan mata uang kripto untuk kegiatan ilegal.

Selama dengar pendapat (hearing) di Komite Perbankan Senat, Warren menyatakan bahwa keterlibatan mata uang kripto dalam perdagangan fentanyl harus dihentikan. 

“Mata uang kripto membantu mendanai perdagangan fentanyl. Dan kita memiliki kekuatan untuk menghentikannya. Sudah waktunya,” ungkap Warren. 

Berita Kripto Hari Ini: Wu Blockchain Klaim Binance PHK Para Karyawan, CEO CZ Memberikan Keterangan Baru

Warren menyatakan, Fentanyl dan opioid sintetis bertanggung jawab atas banyaknya kematian akibat overdosis. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan lebih dari 150 kematian harian yang terkait dengan opioid sintetis seperti fentanyl.

Menurut Administrasi Penegakan Hukum Narkotika AS, Tiongkok dan Meksiko menjadi negara sumber utama untuk fentanyl dan zat terkait pada tahun 2020.

Saat menanyakan tentang penggunaan mata uang kripto oleh perusahaan Tiongkok dalam transaksi obat ilegal, Warren menyinggung Elizabeth Rosenberg, asisten sekretaris Departemen Keuangan AS terkait Pembiayaan Terorisme dan Kejahatan Keuangan, yang mengkonfirmasi prevalensi tersebut. 

Rosenberg mengakui bahwa beberapa produsen bahan baku dan organisasi obat ilegal memanfaatkan mata uang kripto untuk tujuan tersebut.

Selama hearing pun, Warren juga mengutip data dari firma riset Elliptic, yang mengungkapkan bahwa 90 pemasok Tiongkok menukar cukup banyak bahan baku obat dengan mata uang kripto. Dari sana, mereka menghasilkan pil fentanyl senilai US$ 54 miliar. 

“Ada kekhawatiran bahwa jumlah fentanyl tersebut berpotensi menyebabkan kematian hampir 9 miliar orang, semuanya didanai melalui transaksi kripto,” ujarnya. 

Kebijakan Warren

Digital Asset Anti-Money Laundering Act yang diusulkan oleh Warren pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun lalu. Tindakan ini dapat diambil untuk memastikan kepatuhan industri kripto terhadap peraturan anti-pencucian uang yang ada dan untuk melawan pembiayaan terorisme. 

Rancangan undang-undang tersebut bertujuan untuk mengatasi keprihatinan yang selalu disuarakan oleh Warren terhadap industri kripto, yang menurutnya secara inheren menguntungkan penipu.

Baca Juga: Tren Turun Masih Menghantui Pasar Bitcoin dan Kripto Menurut Dua Analis

Selain itu, dalam dengar pendapat baru-baru ini, Warren menyatakan keprihatinannya tentang aktor jahat Korea Utara yang memanfaatkan mata uang kripto untuk menghindari sanksi. Sikapnya menegaskan urgensi mengatur mata uang kripto dan mencegah penyalahgunaannya untuk tujuan ilegal.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.