Cryptoharian – Pasar mata uang kripto kembali mengalami penurunan tajam pada Selasa (7/1/2025) malam. Aset digital utama seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) dan Dogecoin (DOGE) mencatat kerugian besar.
Penurunan ini terjadi bersamaan dengan melemahnya pasar keuangan global, yang dipicu oleh beberapa faktor seperti lonjakan imbal hasil obligasi Amerika, kebijakan hawkish The Fed dan meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi makro.
Berikut penjelasan selengkapnya, seperti dilansir dari coingape.com:
3. Ketidakpastian Ekonomi yang Meluas
Ketidakpastian ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab turunnya pasar kripto hari ini. Kekhawatiran akan defisit fiskal yang meningkat, potensi krisis platform utang, dan kurang jelasnya strategi Departemen Keuangan AS membuat investor makin gelisah.
Meskipun beberapa analis memperkirakan likuiditas pasar kripto dapat meningkat sementara waktu pada awal 2025, faktor seperti musim pajak pada bulan April dan kebutuhan pemerintah untuk mengisi kembali kas negara bisa membalikkan tren tersebut.
2. Sikap Hawkish The Fed
Selain itu, sikap The Fed terhadap kebijakan moneter turut membebani pasar. Dalam rapat bulan Desember, The Fed menyampaikan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga pada 2025 lebih kecil dari yang sebelumnya diperkirakan.
Baca Juga: Awal 2025, Solana Pimpin Reli Altcoin dengan Kenaikan 10 Persen
Ditambah lagi, data tenaga kerja menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat. Laporan JOLTS menunjukkan lowongan pekerjaan naik menjadi 8,1 juta pada November 2024, angka tertinggi dalam enam bulan terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa inflasi mungkin akan tetap tinggi, yang berarti kebijakan moneter yang lebih ketat dari The Fed.
Kebijakan seperti ini cenderung tidak menguntungkan untuk pasar kripto karena membuat aset ini kurang menarik dibandingkan investasi tradisional.
1. Lonjakan Imbal Hasil Obligasi Amerika
Salah satu penyebab utama penurunan ini adalah lonjakan imbal hasil obligasi AS. Imbal hasil obligasi 10-tahun naik menjadi 4,70 persen, sementara obligasi 30-tahun dan 5-tahun masing-masing mencapai 4,61 persen dan 4,50 persen.
Lonjakan ini membuat investasi tradisional seperti obligasi lebih menarik dibandingkan aset berisiko seperti kripto. Akibatnya, investor beralih dari kripto ke aset yang dianggap lebih aman. Tren ini tidak hanya memengaruhi pasar kripto, tetapi juga pasar saham. Misalnya, Nasdaq 100 turun lebih dari 1 persen dan saham teknologi seperti Tesla mengalami kerugian 4,68 persen, turun menjadi US$ 391,81 per saham.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.