CryptoHarian

Trader Bisa Pakai Lima Indikator Berikut Untuk Ketahui Kapan Bearish Berakhir

Cryptoharian – Sentimen positif pasar kripto hingga kini masih belum terlihat, dan para trader harus mengalami crypto winter untuk kali ketiganya. Harga Bitcoin saat ini diketahui telah terjun ke posisi terendah. Sejumlah investor pasti juga bertanya-tanya kapan Bitcoin akan pulih dari mimpi buruk ini.

Meskipun mustahil untuk memprediksi kapan pasar bear akan berakhir, mempelajari tren turun dapat memberikan sejumlah wawasan kapan fase penurunan ini akan berakhir.

Melansir dari website Cointelegraph.com, berikut adalah 5 indikator yang bisa digunakan untuk para trader untuk mendeteksi akhir dalam pasar bear

1. Pemulihan Industri Kripto

Salah satu tanda klasik yang telah ditetapkan oleh crypto winter yakni ‘PHK’ yang meluas di seluruh ekosistem kripto. Hal ini, lantaran perusahaan harus memangkas pengeluaran untuk bertahan di masa-masa sukar kedepannya.

Berita utama sepanjang 2018 dan 2019, dipenuhi dengan pengumuman PHK pemain industri besar. Industri ini termasuk perusahaan teknologi layaknya ConsenSys dan Bitmain, serta pertukaran kripto seperti Huobi dan Coinfloor.

Langkah cepat pengumuman PHK baru-baru ini seperti pengurangan 18% staf untuk Coinbase dan pemotongan 10% di Gemini ini dinilai mengkhawatirkan. Pasalnya, mengingat bahwa pasar sedang bearish saat ini baru saja dimulai, ada potensi PHK tidak akan mengefisiensi pengeluaran. Ini berarti bahwa mungkin terlalu dini untuk menyebut bahwa pasar sedang bearish.

Pertanda baik bahwa musim semi kripto semakin dekat, adalah saat perusahaan mulai kembali merekrut. Selain itu, adanya proyek-proyek baru diluncurkan dengan pengumuman pendanaan yang penting. Ini adalah indikasi bahwa dana mulai mengalir kembali ke ekosistem dari pasar bearish yang berlalu.

2. Perhatikan Apakah SMA 200 Minggu BTC Akan Menjadi Resistance atau Support

Perkembangan teknis penanda akhir dari periode bearish beberapa kali dalam sejarah Bitcoin, adalah ketika harga turun di bawah simple moving average (SMA) 200 minggu dan kemudian naik kembali di atasnya. 

Seperti yang panah ungu yang terlihat pada grafik, contoh sebelumnya di mana harga BTC turun di bawah SMA 200 minggu, garis biru muda dan kemudian naik kembali di atas metrik mendahului tren naik di pasar.

Pemulihan harga BTC yang solid kembali di atas harga yang direalisasikan, merupakan harga pembelian agregat dari semua Bitcoin dan diwakili oleh garis hijau pada grafik di atas. Hal itu juga dapat digunakan sebagai langkah kepastian bahwa tren pasar mungkin juga berubah menjadi positif.

3. Gunakan RSI Sebagai Pacuan Untuk Menemukan Bottom

Indikator teknis lain yang menawarkan wawasan tentang prediksi waktu posisi terendah pasar bearish (Bottom) adalah relative strength index (RSI). Lebih jauh, pasar bearish sebelumnya telah melihat Bitcoin RSI turun ke wilayah oversold dan jatuh di bawah skor 16 sekitar waktu btc menetapkan titik terendah.

Dari dua contoh yang berada di lingkaran oranye, konfirmasi titik terendah tidak datang sampai RSI naik kembali di atas 70 ke wilayah overbought. Itu menandakan bahwa peningkatan permintaan sekali lagi kembali ke pasar.

4. Nilai Pasar ke Nilai Realisasi

Dalam bahasa Indonesia, Nilai pasar untuk nilai realisasi (MVRV) Z-score adalah pengukuran yang dirancang untuk “mendeteksi periode di mana Bitcoin sangat over atau undervalued relatif terhadap nilai wajarnya.”.

Garis biru pada grafik di atas, mewakili nilai pasar Bitcoin saat ini. Sedangkan garis oranye mewakili harga yang direalisasikan dan garis merah mewakili Z-score yang merupakan “tes deviasi standar yang menarik keluar ekstrem data antara nilai pasar dan nilai yang direalisasikan.” 

Pasar bearish sebelumnya bertepatan dengan Z-score di bawah 0,1, yang ditandai dalam kotak hijau di bagian bawah. Awal tren naik baru tidak dikonfirmasi sampai metrik naik kembali di atas skor 0,1. Berdasarkan kinerja historis, pengukuran ini menunjukkan bahwa masih ada lebih banyak kerugian dalam waktu dekat untuk Bitcoin, diikuti oleh periode aksi harga sideways yang diperpanjang.

5. MA Multiplier Jangka 2 Tahun

Pengukuran terakhir yang dapat menawarkan cara sederhana bagi investor Bitcoin adalah Moving Average periode 2 tahun. Pengukuran ini melacak rata-rata pergerakan 2 tahun dan perkalian 5x dari moving average (MA) 2 tahun dengan harga Bitcoin. 

Setiap kali harga BTC turun melewati MA 2 tahun, artinya pasar memasuki wilayah pasar bearish. Setelah harga naik kembali di atas MA 2 tahun, tren naik akan terjadi. Di lain sisi, harga yang naik di atas garis MA x5 2-tahun menandakan pasar bull penuh dan merupakan waktu yang tepat untuk mengambil keuntungan.

Trader dapat menggunakan metrik ini sebagai sinyal kapan waktu yang tepat untuk akumulasi, seperti yang disorot oleh area berbayang hijau, atau mereka dapat menunggu sampai harga BTC menghapus 2 tahun sebagai sinyal bahwa pasar bearish sudah berakhir.

Apa pun cara yang dipilih trader untuk menerapkan indikator yang diuraikan di atas, penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator yang sempurna dan selalu ada risiko lebih banyak kerugian.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis