Cryptoharian – Vitalik Buterin yang merupakan pendiri dari aset Ethereum (ETH) sedang menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, terdapat rumor yang mengatakan bahwa dirinya menjual banyak koin ETH. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu pegiat di komunitas kripto di media sosial X dengan nama DeFighter.
Tidak hanya penjualan besar, Buterin digosipkan bahwa telah dimanipulasi oleh kekasihnya, yang diduga bekerja untuk Solana Foundation.
Namun apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita kulik lebih dalam terkait rumor ini dan awal mula pendirian Ethereum.
Siapa Itu Vitalik Buterin dan Bagaimana Rekam Jejaknya?
“Vitalik Buterin adalah salah satu pendiri Ethereum. Sejak remaja, dia sudah tertarik pada Bitcoin dan teknologi blockchain. Bahkan, dia memutuskan untuk keluar dari universitasnya agar bisa fokus mengembangkan blockchain dan kripto,” ungkap DeFighter.
DeFighter melanjutkan, pada tahun 2011 Vitalik ikut mendirikan sebuah majalah yang membahas segala tentang Bitcoin dan kripto bernama Bitcoin Magazine.
Namun, pada tahun 2013 Vitalik merasa Bitcoin memiliki keterbatasan. Blockchain Bitcoin tidak bisa mendukung aplikasi terdesentralisasi (dApps). Maka dari itu, ia pun akhirnya mengusulkan Ethereum, yang memungkinkan para pengembang menciptakan berbagai aplikasi melalui teknologi smart contract.
Baca Juga: Dunia Kripto DeFi Semakin Ramai, Ini Beberapa Update Terbarunya
“Pada tahun 2014, Ethereum meluncurkan penawaran koin perdana ICO dan berhasil mengumpulkan sekitar US$ 18 juta,” ujarnya.
Pada saat itu, lanjutnya, harga satu ETH hanya US$ 0,30. Setahun kemudian pada tahun 2015, Ethereum resmi diluncurkan dan sejak itu menjadi salah satu blockchain terbesar di dunia. Ethereum juga diketahui mendukung banyak aplikasi dan proyek berbasis blockchain.
Jawaban Vitalik Buterin
Merespon tuduhan ini, Vitalik tidak membantah penjualan tersebut. Dia menjelaskan bahwa penjualan ETH tersebut bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk mendanai proyek-proyek penting yang ia yakini dapat mendukung perkembangan Ethereum.
“Buterin juga memastikan bahwa dia tidak akan berinvestasi di proyek-proyek lain, untuk menghindari konflik kepentingan,” kata DeFighter.
Kendati demikian, FUD semacam ini bukanlah yang pertama terjadi di dunia kripto. Sosok-sosok penting lain seperti Pavel Durov dan Changpeng Zhao juga pernah mengalami hal serupa, yakni menjadi target pemberitaan negatif.
“Penjualan US$ 2 juta sebenarnya kecil jika dibandingkan dengan kapitalisasi pasar Ethereum yang mencapai US$ 270 miliar,” pungkas DeFighter.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.