CryptoHarian

Waspadai Harga Bitcoin Ke Rp 53 Juta Karena Adanya Indikasi Overbought di RSI Harian

Analis bloomberg melaporkan bahwa indikator GTI Global Strength, yang berfungsi untuk memberikan gambaran ukuran kekuatan pasar yang mirip dengan indikator Relative Strength Index (RSI) yang banyak digunakan, menekankan bahwa BTC adalah token yang paling overbought sejak akhir 2017 dan awal 2018.

Dan berdasarkan sumber lainnya, seorang pedagang memperingatkan bahwa jika Bitcoin terlalu terpengaruh oleh tren jangka panjangnya, serangan kapitulasi dapat membawa BTC turun hingga ke level harga $ 3.000 atau bahkan lebih rendah dalam beberapa minggu mendatang. Pada saat pers, harga 1 USD=Rp 14,167.

Tekanan beli tampaknya telah melambat beberapa waktu lalu yang mengarah ke indikasi penurunan kecil dalam indikator tren.

Beberapa analis masih yakin bahwa BTC (dan aset digital lainnya) telah bergerak terlalu jauh dan terlalu cepat.

Akun TradingShot, seorang analis pada platform TradingView, baru-baru ini menyatakan bahwa output harian dari indikator RSI BTC saat ini ada dikisaran 83.

Setiap kali RSI Daily dari BTC berada di atas 83, penurunan 30% terjadi dalam beberapa hari setelahnya. Contohnya, pada musim panas 2017 lalu, BTC turun dari $ 3.000 menjadi $ 1.700 setelah RSI-nya memuncak pada 84, sebagian karena serangkaian berita terkait Cina.

Baca Juga: 20 Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Dan Tips Untuk Memulai 2019

Dan saat puncak gelembung pada akhir 2017, saat Bitcoin menguat dengan sangat luar biasa hingga menembus harga $ 20.000, RSI mencapai 90 dan seperti yang kita tahu, minggu demi minggu berikutnya telah membuat BTC kehilangan nilai sekitar 47% dan terus berlanjut.

Jika sejarah terulang kembali, potensi penurunan harga ke level $ 3.800 menjadi terlihat nyata dan memungkinkan, sebelum kelanjutan dari indikasi tren bullish yang tengah berlangsung sejak awal bulan ini.

Sementra akun TradingShot meyakini bahwa Bitcoin saat ini telah overbought, data pada indikator RSI jangka panjang masih baik-baik saja.

Bahkan, pergerakan chart mingguan tampak menyerupai indikasi pemulihan cryptocurrency sebelumnya, semua digarisbawahi oleh pengurangan separuh (Halving) dari blok Reward.

Akun CryptoTytan baru-baru ini menjelaskan di cuitan Twitternya, bahwa Bitcoin secara historis melihat pembacaan oversold (sub-30) pada RSI Weekly menjelang rally dari Halving sebelumnya. Pada saat pers, harga Bitcoin berada di level Rp 74,418,747 menurut CoinGecko.

Dan dengan data indikator RSI Weekly yang baru-baru ini juga mencapai level oversold pada pergerakan di bulan Desember 2018 lalu, CryptoTytan mengklaim bahwa ia percaya bahwa BTC akhirnya bisa menembus harga tertinggi sepanjang masanya dengan menyebut pola ini sebagai “algoritma yang bekerja.” Mari kita tunggu saja data RSI mana yang akan bekerja pada harga Bitcoin berikutnya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Akan Naik Di Bulan Mei Menurut Analis Ini

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment