Cryptoharian – Di tengah koreksi pasar kripto yang menekan harga Ethereum (ETH), satu hal menarik terjadi, yakni aktivitas melonjak tajam. Salah satu dompet besar dilaporkan mengakumulasi 17.070 ETH senilai sekitar US$ 39 juta tak lama setelah ETH menyentuh level support di US$ 2.116.
Melansir dari ambcrypto.com, aksi ini terjadi saat trader ritel masih cemas dan cenderung menjual. Bagi sang whale, penurunan ini justru dianggap peluang, sebuah ‘buy the dip‘ klasik.
Secara historis, akumulasi besar oleh whale di tengah ketakutan pasar sering kali menandai titik terendah lokal atau fase stabilisasi harga. Maka muncul pertanyaan penting, apakah Ethereum sedang membangun pondasi diam-diam untuk reli di kuartal 3?
Panic Selling vs Smart Money
Sebelum koreksi, Ethereum berada di jalur untuk menutup kuartal kedua dengan kenaikan hampir 40 persen, bertahan kuat di atas US$ 2.500 dan menjaga euforia pasar tetap hidup.
Namun setelah penurunan tajam 13 persen, sebagian besar keuntungan itu menguap. Saat ETH jatuh di bawah US$ 2.500, baik investor besar maupun kecil mulai ambil untung untuk menghindari kerugian lebih dalam.
Uniknya, aliran masuk ke bursa spot justru melonjak, hampir 50.000 Ethereum dipindahkan on-chain. Tapi kini terlihat bahwa likuiditas tersebut mulai diserap secara sistematis.
Baca Juga: Pengamat Kripto Sebut Reversal Dogecoin Sudah Dekat, Ini Tanggalnya
Data dari Glassnode menunjukkan jumlah dompet whale dengan lebih dari 1.000 ETH meningkat tajam, dari 39 menjadi 63 hanya dalam satu hari, peningkatan bersih 30 hari yang cukup signifikan.
Jika menengok ke siklus pasca-April lalu, harga Ethereum sempat naik lebih dari 100 persen dalam waktu dua bulan, menembus resisten US$ 2.800 dengan meyakinkan. Lonjakan itu juga didukung oleh akumulasi whale yang agresif, bahkan sempat muncul lebih 100 dompet whale baru dalam satu hari.
Jika pola itu terulang, bukan tidak mungkin ETH akan memasuki fase kenaikan signifikan menjelang pertengahan kuartal 3.
Tidak Semua Sinyal Positif
Meski akumulasi whale bisa jadi tanda awal pemulihan, beberapa indikator on-chain justru memperingatkan bahwa tekanan belum sepenuhnya berlaku.
Realized loss Ethereum melonjak ke puncak mingguan sebesar $311 juta. Lebih mengkhawatirkan lagi, Net Realized Profit/Loss ETH kembali negatif untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sepuluh hari. Artinya? Banyak trader menjual rugi demi mengurangi eksposur, sebuah ciri khas fase akhir koreksi atau awal dari kapitulasi.
Fenomena ini bukan hal baru. Sebelum reli April, ETH juga sempat ke anjlok ke US$ 1.440, bersamaan dengan lonjakan kerugian yang direalisasikan. Itu menjadi titik reset pasar sebelum fase akumulasi besar dimulai.
Aksi whale saat ini memang memberi harapan, tapi belum menjadi jaminan. Tanpa perubahan nyata dalam momentum dan sentimen pasar yang lebih luas, proyeksi bullish untuk kuartal 3 masih sebatas potensi, belum kepastian.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.