CryptoHarian

Analis: Altcoin Masih Tertinggal, Namun Siap Mengejar

Cryptoharian – Aset kripto utama Bitcoin (BTC) yang masih dalam fase koreksi menyebabkan kebosanan pada pasar. Namun, para investor juga masih ragu untuk pindah ke aset altcoin. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir altcoin bukannya bull run, tetapi malah babak belur.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh seorang analis kripto dengan nama samaran Cyclop di platform X, altcoin masih ada harapan untuk bangkit. Ia menyatakan keyakinannya bahwa altcoin akan segera melesat naik.

“Bull run altcoin masih belum dimulai. Sejarah dan data pasar saat ini mempengaruhi pertumbuhan yang besar untuk altcoin,” ungkap Cyclop.

Ia pun membandingkan siklus saat ini dengan sebelumnya, dan mencatat bahwa koreksi besar terjadi setelah halving Bitcoin pada tahun 2016 dan 2020. Koreksi ini, menurutnya biasa terjadi sebelum ada lonjakan besar pada aset altcoin.

Dalam hal ini, ia membeberkan sejumlah indikator kunci akan bull run altcoin:

1. Metrik Youtube

Jumlah tayangan Youtube terkait Bitcoin menurun drastis, dari 4 juta tayangan harian pada puncaknya tahun 2021 menjadi 800.000 tayangan dalam beberapa jam terakhir.

2. Dilusi Token

Pada bulan Mei, hampir 1 juta token baru diluncurkan, dua kali lipat dari jumlah token yang dibuat Ethereum. Hal ini menunjukkan banyaknya token baru yang masuk ke pasar.

3. Volume Perdagangan

Volume perdagangan saat ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2021, meskipun harga Bitcoin lebih tinggi. Menurut Cyclop, ada kemungkinan investor retail kurang terlibat dalam siklus kali ini.

4. Kinerja Altcoin

Sejak Bitcoin naik dari US$ 27.000 pada bulan Oktober, Altcoin belum mengalami lonjakan besar.

5. Pelepasan Token

Pasar mengalami banyak pelepasan token baru, dengan kisaran US$ 50 juta per hari untuk proyek besar dan hampir US$ 200 juta secara keseluruhan. Influx ini bisa menekan harga sementara waktu.

Baca Juga: Trader Ini Ungkap Sejumlah Alasan Kenapa Harga Altcoin Turun

6. Bitcoin vs Altcoin

Pertumbuhan Bitcoin jauh melampaui altcoin, dengan Bitcoin mendekati puncak sepanjang masanya, sementara altcoin masih jauh di bawah puncaknya.

7. Indikator Retail

Secara historis, bull run besar kripto bertepatan dengan Coinbase yang menjadi aplikasi terundah di posisi atas. Namun, sinyal ini belum terlihat dalam siklus saat ini.

8. Kinerja Pasca Keputusan FTX

Setelah runtuhnya bursa kripot FTX, hanya delapan altcoin yang mencapai puncak baru sepanjang masanya.

9. Tren Google

Tren pencarian Google untuk Bitcoin dan kripto jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2021. Hal ini diduga bahwa minat retail masih belum memuncak.

Cyclop menambahkan, pasar saat ini terpecah antara optimis dan skeptis. Faktor utama terkait pengembalian tidak merata, gangguan struktur pasar dan dominasi koin meme yang di luar dugaan.

Selain itu, dia mencatat bahwa perkembangan pasar tradisional (Bitcoin naik diikuti oleh Ethereum, kapitalisasi besar, kapitalisasi menengah/rendah dan koin meme) telah terganggu. Bahkan, saat ini koin meme cenderung memimpin secara tidak terduga.

Dengan seluruh pertimbangan tersebut, Cyclop memprediksi bahwa musim altcoin akan mengikuti pola historis, dengan Bitcoin yang mencapai puncak sepanjang masanya sekitar 880 hari sebelum halving. Berdasarkan durasi pasar bear sebelumnya dan internal halving, pasar bull akan mencapai puncaknya pada Oktober 2025.

“Anda lebih baik fokus pada akumulasi selama koreksi. Karena, siklus pasar biasanya melibatkan ledakan pertumbuhan singkat diikuti oleh periode konsolidasi yang lebih lama,” kata Cyclop.

Bagaimana dengan Bitcoin?

Sementara itu, analis lain dengan nama Jelle, menyatakan bahwa saat ini Bitcoin sedang berada di titik kritis. Menurutnya, Bitcoin saat ini sedang menguji batas bawah dari pola ascending triangle.

Dari risetnya, ia membeberkan dua skenario. Pertama, skenario naik jika Bitcoin bisa memantul dari garis support saat ini. Jika penembusan terjadi, maka target harga selanjutnya adalah US$ 72.000 dan US$ 100.000.

Sedangkan skenario kedua, yakni garis support jika gagal bertahan maka kemungkinan besar Bitcoin akan bergerak sideways, bahkan menurun.

“Skenario kedua akan membosankan bagi para trader,” pungkas Jelle.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.