Bitcoin Kemungkinan Akan Koreksi? Ini 4 Hal yang Harus Diketahui Investor

Cryptoharian – Saat Maret bergulir, para penggemar Bitcoin (BTC) menyaksikan dengan santai harganya yang sedang berusaha keras menuju rekor tertinggi. Setelah penutupan bulanan yang solid dan awal pekan yang bullish di minggu pertama Maret, dengan lilin mingguan yang nyaman di atas $60,000, kegembiraan dalam komunitas kripto kian terasa. 

Antisipasi akan langkah selanjutnya Bitcoin disertai dengan optimisme dan kewaspadaan, saat para trader dan analis menavigasi potensi keuntungan lebih lanjut di tengah volatilitas yang masih menggantung.

Di garis depan sentimen bullish yang diperbarui ini adalah kesadaran bahwa mungkin sedikit yang menghalangi kenaikan Bitcoin ke wilayah penemuan harga. Dengan minggu pertama Maret menyaksikan harga BTC melonjak melewati US$ 64.000 dan mendekati rekor tertinggi yang sulit dicapai, banyak seller atau bear yang tampaknya secara diam-diam menerima takdir dari lintasan bullish Bitcoin.

Peringatan Analis Tentang Potensi “Gejolak” Pasar

Salah satu analis yang memperingatkan tentang kemungkinan koreksi adalah Charles Edwards, pendiri dana investasi Bitcoin dan aset digital, Capriole Investments. Dengan suasana yang lebih serius minggu ini, Edwards yang telah sangat memperhatikan efek pemotongan bulan depan merasa kurang yakin dengan pergerakan harga baru-baru ini.

Meskipun tidak terjadi perubahan mendadak secara langsung, menurutnya, kegembiraan yang masih tersisa dari bulan sebelumnya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda.

“Gejolak dapat tetap ada selama 2-3 minggu sebelum menghilang. Itu artinya mungkin terjadi di pertengahan hingga akhir Maret,” kata Edwards.

Edwards menekankan bahwa dia tidak pesimis dalam jangka panjang. Sebagai seorang investor, menurutnya manajemen risiko menjadi penting, terutama ketika pasar berada di level sejarah yang sangat krusial.

“Harga selalu bisa naik, tetapi penting untuk mengelola risiko dan memperhitungkan probabilitas. Profil risiko di sini sangat berbeda (lebih buruk) daripada saat Bitcoin di US$ 16.000, misalnya. Ini penting untuk diperhatikan dalam manajemen portofolio,” tambahnya.

Dinamika Pasar Bitcoin dan Derivatifnya

Dengan kekhawatiran yang meningkat atas pasar yang terlalu panas dan tingkat pendanaan yang mencatat rekor, kapitalisasi pasar Bitcoin muncul sebagai argumen kontra. Menurut data terbaru dari CoinGlass, banyak platform menyaksikan tingkat pendanaan yang melebihi 0,1 persen, dengan bursa besar seperti Binance sendiri berada di sekitar 0,05 persen. 

Lonjakan tingkat pendanaan tersebut disertai dengan minat terbuka yang mencapai US$ 27,7 miliar pada tanggal 4 Maret, sebuah angka yang menunjukkan potensi volatilitas harga BTC.

Meskipun indikator-indikator ini, para analis menunjukkan kapitalisasi pasar Bitcoin sebagai faktor mitigasi. James Van Straten, seorang analis riset dan data di perusahaan CryptoSlate. Hal ini menyoroti bahwa sementara minat terbuka Bitcoin dalam nilai nominal mendekati rekor tertinggi, ketika dibagi oleh kapital pasar saat ini, berada di sekitar 2,25 persen.

Analisis Van Straten, bagian dari sebuah postingan di X, menyarankan bahwa kapitalisasi pasar Bitcoin yang tangguh memberikan ruang bagi pertumbuhan minat terbuka lebih lanjut tanpa secara langsung menunjukkan spekulasi pasar yang berlebihan.

Data pendamping dari firma analisis on-chain Glassnode memperkuat narasi ini, menggambarkan situasi serupa untuk baik Bitcoin maupun altcoin terbesarnya, Ether.

Pekan ini dimulai dengan aktivitas yang mencolok di futures Bitcoin dari CME Group, yang awalnya diperdagangkan beberapa ratus dolar lebih tinggi dari pasar spot, menunjukkan optimisme potensial di antara investor institusional mengenai pergerakan harga masa depan.

Pemotongan Suku Bunga Maret, Apa Masih Mungkin?

Jerome Powell dari Federal Reserve (Fed) akan menyampaikan sikap yang cenderung konservatif dalam kesaksian yang akan dilakukan di depan komite House dan panel Senat selama dua hari, dimulai pada 6 Maret mendatang. Ini menjadi sorotan utama minggu makroekonomi yang akan datang di Amerika Serikat.

Dalam kesaksiannya, Powell diperkirakan akan mempertahankan pandangan yang sudah akrab terkait inflasi dan suku bunga. Ini menjadi perhatian khusus bagi pasar kripto dan aset risiko, karena pemangkasan suku bunga yang telah dinantikan bisa meningkatkan kinerja. Namun, hingga saat ini, pemangkasan tersebut belum terjadi, dan data terbaru menunjukkan kemungkinan penundaannya hingga akhir tahun.

Sejumlah analis Bloomberg menyimpulkan bahwa Powell kemungkinan akan tetap menunjukkan sikap yang berhati-hati dalam kesaksiannya kepada Kongres, memberi sinyal bahwa Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Jika hal ini mengakibatkan kondisi keuangan yang lebih ketat, hal tersebut bisa memberikan tekanan tambahan pada ekonomi dan meningkatkan kemungkinan dampak lanjutan dari kebijakan moneter.

Meskipun pasar melihat sedikit kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, peluang pemotongan pada bulan Maret hampir nol menurut data dari Alat FedWatch Group CME.

Meskipun demikian, sebelum keputusan Fed pada tanggal 20 Maret, diperkirakan akan ada volatilitas yang cukup tinggi di pasar. Sumber perdagangan The Kobeissi Letter juga menyarankan agar memperhatikan data ekonomi yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, termasuk nonfarm payrolls pada akhir pekan.

Mengungkap Fiksasi Harga

Para investor kripto saat ini tengah terperangkap dalam fokus yang berlebihan pada harga. Indeks Ketakutan dan Keserakahan Kripto menunjukkan tingkat “keserakahan ekstrem,” yang menandakan tingkat risiko tinggi. Lonjakan ini terjadi karena rekor harga baru-baru ini dan kenaikan dramatis pada bulan Februari lalu.

Penelitian juga menunjukkan bahwa diskusi di media sosial semakin banyak dipenuhi oleh topik harga. Bitcoin, token AI, dan $PEPE menjadi sorotan utama, dengan sedikit perhatian pada aspek fundamental.

Kecenderungan ini memicu kekhawatiran tentang potensi risiko keberlanjutan di pasar. Sejarah menunjukkan bahwa sentimen ekstrem seringkali diikuti oleh pembalikan pasar. Oleh karena itu, para investor disarankan untuk berhati-hati dan tetap mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dalam membuat keputusan investasi.