CryptoHarian

Bitcoin Terancam Terjun Bebas, Ini Peringatan Dini dari Analis

Cryptoharian – Alarm bahaya terbaru terkait Bitcoin (BTC) kembali dibunyikan oleh salah seorang analis dan trader senior bernama Alan Santana. Berdasarkan hasil risetnya menggunakan indikator teknis, Santana menyatakan bahwa meski Bitcoin berusaha menembus angka resisten di angka US$ 65.000, penurunan tajam menurutnya tidak dapat terhindarkan. 

Secara terperinci, Santane menjabarkan bahwa indikator teknis menunjukkan datangnya tren bearish bagi Bitcoin. Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir ini penutupan harga Bitcoin tampak lebih rendah dari biasanya. Hal inilah yang menurutnya bakal menjadi ancaman, lantaran penutupan harga yang lebih rendah secara berkala merupakan tanda-tanda penurunan harga dari suatu barang. 

Dari apa yang dia lihat, penutupan sesi terbaru dengan adalah lilin merah di bawah Exponential Moving Average 10 hari (EMA10). 

“Jika melihat dari pergerakan baru-baru ini, Bitcoin menunjukkan kemungkinan turun ke harga US$ 46.000,” ungkap Santana, seperti dilansir dari finbold.com, Senin (13/5/2024). 

Santana melanjutkan, setelah turun ke angka US$ 46.000, harga Bitcoin ia perkirakan bakal mengalami pemulihan tipis dimana sejumlah inevestor akan masuk untuk membeli di harga tersebut dalam jangka pendek, atau shorting. Namun, kenaikan tersebut diprediksi juga tidak akan bertahan lama. 

“Setelah pulih sedikit, BTC kemungkinan akan turun lagi. Bahkan, ada potensi ke kisaran angka US$ 40.000,” ujarnya. 

Apa yang disampaikan oleh Santana ini merupakan salah satu prediksi yang didasarkan pada pergerakan Bitcoin dalam beberapa minggu terakhir. Seperti minggu lalu, dimana BTC menutup harga di angka US$ 61.040, yang mencerminkan penurunan sebesar 4 persen sepanjang pekan lalu. 

Apakah Investor Institusional dapat Dongkrak Harga? 

Beberapa waktu lalu, Beberapa bank besar di Amerika, seperti Wells Fargo dan JP Morgan, telah berinvestasi di Bitcoin dengan jumlah yang besar. Wells Fargo melaporkan memiliki 2.245 saham dari Grayscale Bitcoin Trust, yang bernilai sekitar US$ 121.207. Sementara, JP Morgan juga melaporkan investasi yang jumlahnya mendekati US$ 760 000 dalam ETF Spot BTC pada SEC beberapa hari lalu.

Namun semenjak pembelian ETF tersebut, Bitcoin hanya mengalami kenaikan tipis. Dari data yang dihimpun oleh CoinMarketCap, harga Bitcoin pada hari Senin (13/5/2024) pagi menduduki level US$ 61.374, dimana kenaikan harganya tercatat sebesar 0,86 persen dalam kurun waktu 24 jam. 

Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.