CryptoHarian

IRS memberikan Rp 18 Miliar kepada Perusahaan Ini untuk Meng-Crack Monero

Internal Revenue Service pemerintah federal AS (IRS) telah memilih Chainalysis dan juga Integra FEC untuk melacak transkasi di Monero (XMR).

Belum lama ini, IRS telah menawarkan kontrak sebesar $ 625.000 bagi perusahaan untuk mengajukan proposal pengembangan alat untuk meng-crack fitur privasi pada Monero.

Secara total, kedua perusahaan telah menerima pesanan yang diperkirakan bernilai lebih dari $ 1,2 juta (18.75 miliar) untuk “Tantangan Solusi (SD) Tiga: Pelacakan Kriptologi,” sebagaimana dinyatakan dalam pengumuman kontrak.

Divisi Investigasi Kriminal dari Internal Revenue Service (IRS-CI) adalah satuan tugas khusus yang bertugas menyelidiki kejahatan dunia maya yang melibatkan cryptocurrency. Dalam pengumuman tersebut, terungkap bahwa mereka memiliki kemampuan dan sumber daya yang terbatas untuk mengejar koin privasi dan solusi pembayaran lapis kedua seperti Jaringan Lightning Bitcoin dan Raiden Ethereum.

Kontrak yang diberikan kepada Chainalysis dan Integra FEC LLC berasal dari kebutuhan badan tersebut akan alat untuk menyelidiki ‘aktivitas kriminal di jaringan ini’. IRS pun mencatat bahwa telah terjadi pertumbuhan di dua bidang penting, yakni pada jumlah pengguna jaringan yang dirujuk, dan juga pada LN Bitcoin yang telah mencapai 10.000 node sejak diluncurkan.

Kedua, agensi tersebut menunjukkan pertumbuhan aktivitas kriminal (pencucian uang, perdagangan seks, terorisme keuangan) di darknet yang dapat mendukung cryptocurrency anonim seperti Monero.

Pernyataan ini sesuai dengan laporan yang diterbitkan oleh CipherTrace. Perusahaan tersebut mengungkapkan pada awal September bahwa mereka mengembangkan alat untuk melacak transaksi di Monero sebagai bagian dari kontrak dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), namun keefektifannya telah dipertanyakan oleh komunitas Monero.

IRS-CI menyatakan hal berikut tentang aktivitas di darknet dan Monero:

“Penggunaan koin privasi menjadi lebih populer untuk penggunaan umum, dan juga melihat peningkatan penggunaan oleh aktor terlarang. Misalnya, pada bulan April 2020 sebuah grup RaaS (Ransomware as a Service) bernama Sodinokibi menyatakan bahwa pembayaran permintaan tebusan di masa depan akan menggunakan Monero (XMR) daripada Bitcoin (BTC) karena kekhawatiran privasi transaksi.”

Dan tentu saja pertanyaan terbesarnya adalah, apakah kedua perusahaan yang ditunjuk IRS ini akan mampu membuat alat pelacak yang jauh lebih baik dan sesuai harapan dibandingkan milik ChipherTrace yang sudah ada? Kita lihat saja!

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.